Manajemen Laba Landasan Teori

berpengaruh terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target.

D. Kinerja Perusahaan Pengakuisisi dan Manajemen Laba Perusahaan

Target Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogram dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi Mahsun, 2006. Kinerja menunjukkan efisiensi dan efektivitas serta inovasi dalam pencapaian oleh pihak manajemen dan divisi-divisi yang ada dalam organisasi IAI, 2002. Kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja output individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar, serta keinginan untuk berprestasi. Dengan melihat kinerja kita bisa mengetahui kondisi perusahaan yang sebenarnya. Kinerja perusahaan pengakuisisi pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba baik dengan menggunakan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut maupun dengan menggunakan dana yang berasal dari pemilik. Untuk mengukur rasio ini digunakan beberapa rasio yaitu : 1. Return on Total Assets ROA ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. 2. Return on Common Stockholders Equity ROE ROE digunakan untuk melihat tingkat investasi dengan menggunakan dana yang dimiliki oleh perusahaan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja. Salah satunya yaitu dengan melakukan manajemen laba. Dengan melakukan manajemen laba, manajemen dapat menaikkan atau menurunkan laba sehingga dapat mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut. Manajemen laba yang dilakukan dalam penelitian ini adalah manajemen laba yang menaikkan laba, dan dilakukan oleh perusahaan target. Kristiani dan Gie 1999 meneliti bagaimana pengaruh akuisisi terhadap kinerja perusahaan pengakuisisi. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan yang melakukan akuisisi, membandingkan kinerja pengakuisisi pada tahun sebelum terjadinya akuisisi dengan periode sebelumnya. Kinerja perusahaan pengakuisisi di ukur dengan rasio keuangan, yang meliputi: rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage, rasio profitabilitas setelah akuisisi. Hasil dari penelitian tersebut ditemukan bahwa perusahaan pengakuisisi mengalami penurunan rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas. Hal ini didukung oleh penelitian Payamta 2004, Roswita 2009 yang juga menemukan bahwa kinerja perusahaan justru mengalami penurunan setelah melakukan akuisisi. Penelitian yang dilakukan oleh Aisa 2007 juga menemukan bukti bahwa manajemen laba dilakukan di sekitar akuisisi yaitu 1 tahun sebelum pengumuman akuisisi, dan 1 tahun sesudah terjadinya akuisisi. Manajemen laba dalam proses akuisisi hanya bertujuan untuk menarik perhatian perusahaan pengakuisisi, sehingga manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target akuisisi tidak akan berlangsung lama, karena laporan keuangan perusahaan target setelah proses akuisisi akan dikonsolidasikan dengan perusahaan induk pengakuisisi. Hal ini dikarenakan perusahaan yang awalnya target akuisisi telah menjadi anak perusahaan sehingga laporan keuangannya harus dikonsolidasi dengan perusahaan induk. Kemungkinan manajemen labayang dilakukan perusahaan target berkurang karena tujuannya untuk melakukan manajemen laba telah tercapai, serta kemungkinan adanya pengawasan langsung dari auditor pihak perusahaan pengakuisisi, sehingga sangat sulit bagi perusahaan target untuk melakukan manajemen laba. Berkurangnya manajemen laba oleh perusahaan target dapat mengakibatkan kinerja perusahaan target mengalami penurunan. Kinerja perusahaan target yang menurun dapat mempengaruhi kinerja perusahaan pengakuisisi.

E. Perumusan Hipotesis

Asimetri informasi yang terjadi antara manajemen perusahaan dengan pengguna informasi akuntansi mengakibatkan manajemen memiliki ruang gerak yang cukup banyak untuk menggunakan metode akuntansi yang berbeda dalam menyusun laporan keuangan untuk memaksimalkan utilitasnya. Kondisi ini diperkuat oleh beberapa hasil penelitian mengenai manajemen laba yang dilakukan oleh Chen et al. 2011 yang memberikan hasil bahwa perusahaan target cenderung melakukan manajemen laba. Hasil ini juga didukung oleh penelitian Sukartha 2007 yang juga menemukan bahwa perusahaan target juga melakukan manajemen laba income increasing sebelum akuisisi, dengan tujuan untuk memperoleh tingkat harga ekuilibrium baru yang lebih tinggi, dan menarik minat perusahaan pengakuisisi. Kinerja perusahaan yang baik juga dapat menarik perhatian perusahaan pengakuisisi. Berdasarkan hasil-hasil penelitian diatas maka dapat dikemukakan hipotesis bahwa : H1: Perusahaan target akuisisi melakukan manajemen laba yaitu dengan cara menaikkan laba income increasing 1 tahun sebelum terjadinya akuisisi. Negosiasi penentuan harga akuisisi perusahaan target memang sangat tergantung dari kekuatan tiap-tiap pihak yang terlibat dalam akuisisi, tetapi harga pasar saham perusahaan target merupakan salah satu informasi penting yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam negosiasi tersebut. Perilaku opportunistic management yang menaikkan jumlah akrual diskresioner menyebabkan laba yang dilaporkan meningkat. Kinerja perusahaan terlihat bagus, akibat income increasing yang dilakukan manajemen dapat menarik perhatian pihak pengakuisisi. Kinerja perusahaan yang baik, tentu saja akan mempengaruhi kenaikan harga saham perusahaan target, dan harga saham yang mengalami perubahan juga akan mempengaruhi return saham yang akan diterima oleh pemegang saham perusahaan target. Ardiati 2005 menemukan bahwa manajemen laba yang dilakukan perusahaan berpengaruh terhadap return saham, sedangkan Sukartha 2007 menemukan bahwa manajemen laba berpengaruh terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target. Penelitian Rachmawati dan Tandelilin 2000 menemukan bahwa pemegang saham perusahaan target memperoleh kemakmuran dari aktivitas merger dan akuisisi. Penelitian yang dilakukan oleh Sukartha 2007 menemukan bahwa manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target berpengaruh terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target. Peneliti menyimpulkan bahwa para investor tidak dapat mendeteksi adanya manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target, sehingga kenaikan laba yang disebabkan oleh manajemen laba tersebut direaksi positif oleh pasar, dan berdampak kepada kenaikan kesejahteraan pemegang saham perusahaan target. Tetapi penelitian lain yang dilakukan oleh Solechan 2009, dan Sutrisno 2006 menemukan hasil yang berbeda, di mana manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh negatif terhadap return saham perusahaan. Hal ini berarti kesejahteraan pemegang saham justru semakin menurun dengan adanya manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan. Peneliti menyimpulkan bahwa para investor berhasil mendeteksi terjadinya manajemen laba oleh perusahaan target, sehingga laba yang dihasilkan oleh perusahaan target melalui proses manajemen laba, direaksi negatif oleh pasar dan berdampak terhadap penurunan kesejahteraan pemegang saham perusahaan target. Berdasarkan hasil-hasil penelitian di atas maka dapat dikemukakan hipotesis bahwa : H2: Manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target. Alasan perusahaan untuk melakukan akuisisi adalah terciptanya sinergi antara perusahaan pengakuisisi, dengan perusahaan target. Dengan terciptanya sinergi maka diharapkan setelah melakukan akuisisi, kinerja perusahaan mengalami peningkatan, tetapi pada kenyataannya kinerja perusahaan tersebut justru mengalami penurunan. Hal ini didukung oleh penelitian Payamta 2004, dan Roswita 2009 bahwa kinerja perusahaan justru mengalami penurunan setelah melakukan akuisisi. Sukartha 2007 dalam penelitiannya menemukan bahwa manajemen perusahaan target melakukan manajemen laba dengan menaikkan jumlah laba yang dilaporkannya. Manajemen laba yang dilakukan perusahaan target tidak dapat berlangsung terus menerus dikarenakan perusahaan yang awalnya target akuisisi telah menjadi anak perusahaan sehingga laporan keuangannya harus dikonsolidasi dengan perusahaan induk, sehingga menyebabkan manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target terhenti. Berkurangnya manajemen laba oleh perusahaan target bisa mengakibatkan penurunan bagi kinerja perusahaan target, serta juga dapat berdampak terhadap penurunan kinerja perusahaan pengakuisisi.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

Pengaruh profitabilitas, leverage, umur, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)

4 44 154

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAPMANAJEMEN LABA Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014).

0 6 17

PENDAHULUAN Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014).

0 6 8

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEMEGANG SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 92

TESIS S431208012 LINTANG KURNIAWATI

0 0 96

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

PENGARUH MANAJEMEN LABA RIIL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007 – 2011

0 0 17

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEMEGANG SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 21

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KESEJAHTERAAN PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TARGET DAN KINERJA PERUSAHAAN PENGAKUISISI Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 1998-2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sal

0 0 76