C. Pembahasan
Hasil dari beberapa penelitian terdahulu tentang manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target, telah membuktikan terjadinya manajemen
laba sebelum terjadi akuisisi. Manajemen laba terjadi karena adanya asimetris informasi antara pihak manajemen dan pengguna informasi keuangan. Hasil
Penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan target melakukan manajemen laba dengan cara menaikkan laba 1 tahun sebelum terjadi akuisisi. Hasil ini
konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sukartha 2007, Walton 2007, dan Chen 2011 yang menyatakan bahwa perusahaan
target melakukan manajemen laba 1 tahun sebelum terjadinya akuisisi. Manajemen laba ini bertujuan untuk menarik minat perusahaan pengakuisisi.
Manajemen laba yang dilakukan perioda t-1 adalah income increasing menaikkan laba yang ditunjukkan dengan nilai discretionary accrual yang
positif siginifikan. Manajemen
laba berpengaruh
negatif signifikan
terhadap kesejahteraan pemegang saham, yang berarti semakin tinggi manajemen laba
yang dilakukan oleh perusahaan target, maka semakin rendah kesejahteraan pemegang saham perusahaan target. Nilai kesejahteraan pemegang saham
yang mengalami penurunan mungkin disebabkan karena para investor berhasil mendeteksi adanya manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan
target, sehingga kenaikan laba perusahaan target justru mendapatkan respon negatif dari investor. Harga saham perusahaan target yang mengalami
penurunan akibat respon negatif dari investor, akan mempengaruhi jumlah
return kepada pemegang saham perusahaan target, sehingga nilai kesejahteraan pemegang saham perusahaan target juga akan mengalami
penurunan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Solechan 2009, dan
Sutrisno 2006, yang juga menemukan bahwa manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh negatif signifikan terhadap
kesejahteraan pemegang saham perusahaan target, tetapi hasil penelitian ini tidak didukung oleh penelitian Sukartha 2007, dan Ardiati 2005, dimana
hasil penelitian mereka menyatakan manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh positif terhadap kesejahteraan pemegang
saham perusahaan target. Pengaruh manajemen laba perusahaan target terhadap kinerja
perusahaan pengakuisisi 1 tahun setelah even akuisisi, dibagi menjadi 2 pengujian. Kinerja perusahaan pengakuisisi dinilai dari ROA, dan ROE,
dimana pengujian dari masing-masing variabel mendapatkan hasil yang berbeda. Untuk ukuran kinerja dilihat dari ROA, bertujuan untuk melihat
jumlah laba yang dapat dihasilkan perusahaan dengan menggunakan aset yang dimilikinya. Hasil pengujian untuk ROA mendapatkan hasil bahwa
manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA perusahaan pengakuisisi, yang berarti semakin
tinggi manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target, maka semakin rendah nilai ROA perusahaaan pengakuisisi. Hal ini kemungkinan karena
manajemen laba yang bersifat income increasing dilakukan dengan cara