Perhitungan ROA dan ROE
return kepada pemegang saham perusahaan target, sehingga nilai kesejahteraan pemegang saham perusahaan target juga akan mengalami
penurunan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Solechan 2009, dan
Sutrisno 2006, yang juga menemukan bahwa manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh negatif signifikan terhadap
kesejahteraan pemegang saham perusahaan target, tetapi hasil penelitian ini tidak didukung oleh penelitian Sukartha 2007, dan Ardiati 2005, dimana
hasil penelitian mereka menyatakan manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh positif terhadap kesejahteraan pemegang
saham perusahaan target. Pengaruh manajemen laba perusahaan target terhadap kinerja
perusahaan pengakuisisi 1 tahun setelah even akuisisi, dibagi menjadi 2 pengujian. Kinerja perusahaan pengakuisisi dinilai dari ROA, dan ROE,
dimana pengujian dari masing-masing variabel mendapatkan hasil yang berbeda. Untuk ukuran kinerja dilihat dari ROA, bertujuan untuk melihat
jumlah laba yang dapat dihasilkan perusahaan dengan menggunakan aset yang dimilikinya. Hasil pengujian untuk ROA mendapatkan hasil bahwa
manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA perusahaan pengakuisisi, yang berarti semakin
tinggi manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target, maka semakin rendah nilai ROA perusahaaan pengakuisisi. Hal ini kemungkinan karena
manajemen laba yang bersifat income increasing dilakukan dengan cara
menggeser laba periode yang akan datang ke periode sekarang. Apabila manajemen laba dilakukan dengan cara menggeser laba yang akan datang ke
periode sekarang, maka laba periode yang akan datang lebih rendah daripada laba periode ini. Penurunan laba perusahaan target setelah terjadinya akuisisi,
tentu saja juga mempengaruhi kinerja perusahaan pengakuisisi, karena perusahaan target menjadi anak perusahaan pengakuisisi, sehingga laba
perusahaan target, akan mempengaruhi laba konsolidasi perusahaan pengakuisisi. Jumlah nilai aset yang bertambah akibat akuisisi, tetapi laba
yang dihasilkan mengalami penurunan, tentu saja mengakibatkan nilai ROA perusahaan mengalami penurunan. Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian sebelumnya oleh Payamta 2004, dan Roswita 2009 yang juga menemukan bahwa kinerja perusahaan pengakuisisi justru mengalami
penurunan setelah terjadinya akuisisi. Kinerja dilihat dari ROE, bertujuan untuk melihat jumlah return yang
dihasilkan perusahaan dengan memanfaatkan jumlah modal yang dimilikinya. Hasil pengujian terhadap manajemen laba terhadap ROE, menunjukkan hasil
yaitu manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target ternyata tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap ROE perusahaan pengakuisisi. Hasil
ROE tidak signifikan kemungkinan disebabkan oleh jumlah modal yang dimiliki perusahaan target tidak sebanding dengan jumlah modal yang yang
dimiliki oleh perusahaan pengakuisisi, sehingga tambahan modal dari perusahaan target, tidak berpengaruh terhadap modal perusahaan
pengakuisisi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Ernawati 2008, dan