Analisis pengaruh manajemen laba terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target dan kinerja perusahaan pengakuisisi : studi empiris pada perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 1998-2011.
ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KESEJAHTERAAN PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TARGET
DAN KINERJA PERUSAHAAN PENGAKUISISI
Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 1998-2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Wellyberdus Edoeward Wicaksono NIM : 092114015
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(2)
i
ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KESEJAHTERAAN PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TARGET DAN KINERJA PERUSAHAAN
PENGAKUISISI
Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 1998-2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Wellyberdus Edoeward Wicaksono NIM : 092114015
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(3)
(4)
(5)
iv
MOTTO & PERSEMBAHAN
“STAY HUNGRY, STAY FOOLISH AND KEEP CALM’’
(Steve Jobs)
Skripsi Ini Ku Persembahkan untuk:
“Papa, Mama, dan Oma tercinta’’
“Sayangku”
“Sahabat
-
sahabatku”
(6)
(7)
(8)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Romo Dr. Ir. Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Drs. Y. P. Supardiyono, Akt., M.Si., QIA. Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, bimbingan, masukan, dan saran dalam penulisan skripsi ini.
(9)
viii
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.
6. Staf sekretariat Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
7. Staf Pojok Bursa Efek Indonesia Universtas Sanata Dharma Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Atmajaya Yogyakarta, yang membantu dalam proses pencarian data.
8. Papa dan Mama tersayang yang selalu memberikan doa, nasihat, semangat, dorongan, kasih sayang yang tak terhingga dan perhatian yang luar biasa, dan segala sesuatu kebutuhan selama aku kuliah.
9. Kekasihku tercinta Cristina Dian Paradita, terima kasih telah memberikan motivasi, dukungan dan perhatian selama hampir 4 tahun ini,
10. Sahabat dan teman-temanku, teman-teman Akuntansi 2009 terima kasih atas dukungan, doa dan kebersamaan yang boleh kita lalui bersama.
11. Teman-teman bimbingan dan kelas MPT Bu Ninik. Terima kasih atas dukungan, semangat dan kebersamaannya.
12. Semua pihak yang membantu, mendukung, dan berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
(10)
(11)
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
ABSTRAK ... xiv
ABSTRAK ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Batasan Masalah ... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
E. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
A. Kombinasi Bisnis ... 10
B. Manajemen Laba ... 14
(12)
xi
D. Kinerja Perusahaan Pengakuisisi dan Kinerja Perusahaan Target ... 19
E. Perumusan Hipotesis ... 21
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
A. Jenis Penelitian ... 26
B. Jenis dan Sumber Data ... 26
C. Populasi dan Sampel ... 26
1. Populasi ... 26
2. Sampel ... 26
D. Variabel Penelitian 1. Variabel Independen ... 27
2. Variabel Dependen ... 29
a. Kesejahteraan Pemegang Saham ... 29
b. Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi ... 29
1). ROA ... 29
2). ROE ... 29
E. Teknik Analisis Data ... 30
1. Pengujian Hipotesis 1 ... 30
a. Melakukan Analisis Deskriptif ... 30
b. Melakukan Statistik Deskriptif ... 30
c. Melakukan Uji Parametrik one sampel t-test ... 30
2. Pengujian Hipotesis 2 ... 30
a. Perhitungan Kesejahteraan Pemegang Saham ... 30
b. Melakukan Analisis Deskriptif ... 30
c. Melakukan Regresi Sederhana ... 31
3. Pengujian Hipotesis 3 ... 32
a. Perhitungan ROA dan ROE ... 32
b. Melakukan Analisis Deskriptif ... 32
(13)
xii
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 34
A. Deskripsi Sampel ... 34
B. Analisis Data ... 34
1. Pengujian Hipotesis 1 ... 37
2. Pengujian Hipotesis 2 ... 37
a. Perhitungan Kesejahteraan Pemegang Saham ... 37
b. Statistik Deskriptif ... 37
c. Pengujian Hipotesis ... 38
3. Pengujian Hipotesis 3 ... 39
a. Perhitungan ROA dan ROE ... 39
b. Statistik Deskriptif ... 40
c. Pengujian Hipotesis ... 41
C. Pembahasan ... 43
BAB V PENUTUP ... 47
A. Kesimpulan ... 47
B. Keterbatasan Penelitian ... 48
C. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
(14)
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian ... 34
Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif ... 35
Tabel 4.3 Discretionary Accrual Sebelum Akuisisi ... 36
Tabel 4.4 Contoh Perhitungan Kesejahteraan Pemegang Saham ... 37
Tabel 4.5 Hasil Statistik Deskriptif ... 38
Tabel 4.6 Hasil Regresi Manajemen Laba Terhadap Kesejahteraan Pemegang Saham 38 Tabel 4.7 Contoh Perhitungan ROA dan ROE ... 39
Tabel 4.8 Hasil Statistik Deskriptif ... 40
Tabel 4.9 Hasil Regresi Manajemen Laba Terhadap ROA ... 41
(15)
xiv ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP
KESEJAHTERAAN PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TARGET DAN KINERJA PERUSAHAAN PENGAKUISISI
Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 1998-2011
Wellyberdus Edoeward Wicaksono NIM : 092114015
Universitas Sanata dharma Yogyakarta
2013
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya manajemen laba yang bersifat income increasing yang dilakukan oleh perusahaan target sebelum peristiwa akuisisi, mengetahui apakah manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target, dan mengetahui apakah manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan pengakuisisi setelah peristiwa akuisisi.
Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Data yang diperoleh menggunakan teknik dokumentasi terhadap perusahaan-perusahaan yang melakukan akuisisi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data untuk pengujian hipotesis menggunakan one sample t-test, dan menggunakan regresi linear sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan adanya manajemen laba yang bersifat income
increasing yang dilakukan oleh perusahaan target sebelum peristiwa akuisisi. Hasil
penelitian ini juga menunjukkan manajemen laba yang dilakukan oleh perusahan target berpengaruh negatif signifikan terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target. Hasil untuk ROA, manajemen laba berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai ROA perusahaan pengakuisisi setelah peristiwa akuisisi, dan untuk ROE, manajemen laba tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap ROE perusahaan pengakuisisi setelah peristiwa akuisisi.
Kata kunci : Akuisisi, manajemen laba, kesejahteraan pemegang saham perusahaan target, kinerja perusahaan pengakuisisi.
(16)
xv ABSTRACT
ANALYSIS THE IMPACT OF EARNING MANAGEMENT TO THE TARGET COMPANIES SHAREHOLDERS VALUE AND COMPANIES
ACQUIRER PERFORMANCE
An Empirical Study On Companies Listed In Indonesia Stock Exchange, 1998-2011
Wellyberdus Edoeward Wicaksono NIM : 092114015
Universitas Sanata dharma Yogyakarta
2013
Purposes of this research are to determine whether target firms conducted earning management especially income increasing before acquisitions, to determine whether this action had a negative impact to target companies shareholders value, and whether it had a negative impact to acquirer companies performance after acquisitions.
Type of this research is an empirical study. Data obtained by using documentation technique. Sample is taken by purposive sampling technique. Data were analyzed by one sample t test and linier regression.
Result of this research showed that target companies conducted earning management before acquisitions especially, income increasing. This research also showed that this action had a negative impact to target companies shareholders value.
Other result showed that earning management had negative impact to ROA’s acquirer
firms after acquisition, but it didn’t give a negative impact to ROE’s acquirer firms. Keywords : Acquisition, earning management, target companies shareholders value,
(17)
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Dunia usaha yang semakin berkembang, diiringi dengan kemajuan teknologi, dan komunikasi yang semakin canggih, telah membuat persaingan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor yang sama maupun berbeda semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan menjadi lebih berkembang. Banyak perusahaan yang memakai berbagai strategi untuk menghadapi persaingan demi kelangsungan perusahaannya. Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh misalnya dengan meningkatkan kualitas produk yang sesuai keinginan konsumen, perluasan daerah pemasaran, efisiensi biaya, dan melakukan ekspansi usaha.
Ekspansi usaha dapat dilakukan dalam bentuk ekspansi internal maupun ekspansi eksternal. Ekspansi internal terjadi ketika perusahaan tumbuh secara normal melalui kegiatan capital budgeting. Sedangkan ekspansi eksternal dilakukan melalui kombinasi bisnis (Payamta, 2004). Kombinasi bisnis adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali atas aktiva dan operasi perusahaan lain.
(18)
Kombinasi bisnis dapat dilakukan dengan berbagai cara yang didasarkan pada pertimbangan hukum, perpajakan atau alasan lainnya. Bentuk dari kombinasi bisnis antara lain adalah akuisisi. Akuisisi yaitu proses pengambilalihan perusahaan lain yang selanjutnya dijadikan anak perusahaan atau digabungkan menjadi satu (PSAK No. 22 revisi 2010).
Alasan perusahaan melakukan kombinasi bisnis adalah untuk memperoleh sinergi, strategic opportunities, dan meningkatkan efektifitas (Foster, 1994). Pada umumnya tujuan dilakukannya kombinasi bisnis adalah mendapatkan sinergi atau nilai tambah. Di dalam kombinasi bisnis, keuntungan diperoleh dengan efisiensi yang hasilnya diperoleh dari kombinasi operasi fisik perusahaan pengakuisisi dan perusahaan target. Dengan adanya sinergi dari kombinasi bisnis diharapkan kinerja operasi perusahaan mengalami peningkatan karena adanya efisiensi operasi perusahaan. Sinergi atau nilai tambah tersebut dapat dilihat dari kinerja perusahaan, yaitu berupa turunnya biaya rata-rata per unit karena naiknya skala ekonomis, maupun kinerja keuangan yang berupa kenaikan modal.
Sinergi yang timbul dalam kinerja keuangan terlihat dari peningkatan kemampuan dalam pemasaran, riset, managerial skill, transfer teknologi, dan efisiensi berupa penurunan biaya produksi (Hadiningsih, 2007). Peningkatan kinerja keuangan tersebut dapat juga dilihat dari perkembangan rasio-rasio keuangan perusahaan. Bertambahnya jumlah total aset perusahaan, hutang perusahaan, penjualan, laba bersih perusahaan dan modal pemilik akan mempengaruhi besar dan kecilnya
(19)
rasio keuangan. Adanya perkembangan rasio keuangan yang meliputi rasio
likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas ini menjadi bukti bahwa
terjadi sinergi setelah akuisisi. Tetapi dalam praktiknya setelah dilakukan akuisisi kinerja keuangan perusahaan justru mengalami penurunan, dan juga terjadi transfer kesejahteraan pemegang saham, yaitu lebih banyak pemegang saham perusahaan target yang menikmati kesejahteraan dibandingkan dengan pemegang saham perusahaan pengakuisisi dalam (Roll, 1986; Bradley et al. 1988) seperti dikutip oleh (Sukartha, 2007). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor non ekonomis (Payamta, 2004), dan juga manajemen laba (Sukartha, 2007)
Menurut Payamta (2004) tujuan ekonomis dilakukannya merger dan akuisisi tidak selalu tercapai. Hal ini mungkin disebabkan karena alasan non ekonomis yang lebih banyak dipertimbangkan, atau mungkin keputusan merger dan akuisisi dilakukan dengan maksud untuk menyelamatkan target company dari ancaman kebangkrutan. Selanjutnya Payamta (2004) menambahkan bahwa ada kemungkinan terjadinya tindakan window dresssing atas pelaporan keuangan perusahaan pengakuisisi untuk tahun-tahun sebelum merger dan akuisisi, dengan maksud menunjukkan power perusahaan yang lebih baik sehingga menarik bagi perusahaan target. Hasil ini juga didukung oleh penelitian Kusuma (2003) yang menemukan bahwa banyaknya nilai discretionary accrual negatif memberikan kemungkinan bahwa bentuk manajemen laba tidak dititikberatkan pada income increasing discretionary accrual, tetapi lebih
(20)
kepada tindakan perataan laba. Bukti adanya perataan laba tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan pengakuisisi ingin menunjukkan power perusahaan agar menarik perusahaan target, atau supaya harga saham perusahaan pengakuisisi meningkat sehingga dapat mengurangi pengeluaran untuk membeli perusahaan target.
Penelitian yang dilakukan oleh Aisa (2010) juga menemukan bukti bahwa manajemen laba dilakukan di sekitar merger dan akuisisi yaitu 1 tahun sebelum pengumuman akuisisi, dan 1 tahun sesudah terjadinya akuisisi, tetapi tidak hanya perusahaan pengakuisisi saja yang melakukan manajemen laba, perusahaan target pun juga melakukan manajemen laba. Menurut Sukartha (2007) manajemen perusahaan target melakukan manajemen laba dengan menaikkan jumlah laba yang dilaporkan. Manajemen laba ini dilakukan pada saat terakhir sebelum pengumuman akuisisi dengan cara menaikkan jumlah akrual diskresionernya guna menaikkan jumlah laba di laporan keuangan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan harga sahamnya sehingga harga pasar yang digunakan sebagai pedoman negosiasi telah berada pada tingkat ekuilibrium baru yang dinginkan oleh pemegang saham perusahaan target, yang pada akhirnya mampu meningkatkan nilai takeover saat pengumuman merger dan akuisisi.
Penelitian yang dilakukan oleh Roll (1986) dalam Sukartha (2007) menunjukkan bahwa pemegang saham perusahaan target selalu diuntungkan dalam proses akuisisi bila dibandingkan dengan pemegang
(21)
saham perusahaan pengakuisisi. Hal ini disebabkan oleh perilaku
opportunistic manajemen yang menaikkan jumlah akrual diksresioner
menyebabkan laba yang dilaporkan meningkat. Pada pasar yang efisien peningkatan jumlah laba direaksi positif oleh pasar sehingga meningkatkan jumlah return yang diperoleh oleh para pemegang saham perusahaan target. Franks dan Harris (1989) dalam Sukartha (2007) menemukan bahwa perusahaan target selalu diuntungkan dalam event akuisisi bila dibandingkan dengan pemegang saham perusahaan pengakuisisi
Berdasarkan banyaknya hasil penelitian terdahulu bahwa pada umumnya perusahaan pengakuisisi melakukan manajemen laba di sekitar periode akuisisi, maka peneliti tertarik untuk meneliti manajemen laba. Pada penelitian ini manajemen laba yang akan diteliti adalah manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target akuisisi. Peneliti tertarik untuk meneliti akibat dari manajemen laba yang dilakukan perusahaan target apakah mempengaruhi kesejahteraan para pemegang saham perusahaan target, serta juga mengukur apakah manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pengakuisisi setelah terjadinya akuisisi.
(22)
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang ingin diuji dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah perusahaan target akuisisi melakukan manajemen laba yaitu dengan cara menaikkan laba (income increasing) 1 tahun sebelum terjadinya akuisisi ?
2. Apakah manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target ?
3. Apakah manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan pengakuisisi 1 tahun setelah terjadinya akuisisi ?
C. Batasan Masalah
Dalam skripsi ini, penelitian dibatasi pada :
Perusahaan yang melakukan kombinasi bisnis dalam bentuk akuisisi. D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk memperoleh bukti mengenai ada tidaknya manajemen laba yaitu dengan cara income increasing yang dilakukan oleh perusahaan target 1 tahun sebelum terjadinya akuisisi.
2. Untuk memperoleh bukti, mengenai ada tidaknya pengaruh negatif manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target, terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target akuisisi.
(23)
3. Untuk memperoleh bukti mengenai ada tidaknya pengaruh negatif manajemen laba yang dilakukan perusahaan target terhadap kinerja perusahaan pengakuisisi 1 tahun setelah terjadinya akuisisi.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan diantaranya yaitu :
1. Bagi perusahaan
Perusahaan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai masukan, dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan mengenai kegiatan kombinasi bisnis khususnya akuisisi.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Bagi Universitas Sanata Dharma, semoga penelitian ini dapat menambah daftar kepustakaan, dan bermanfaat sebagai tambahan refrensi bagi mahasiswa.
3. Bagi penulis
Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam penerapan ilmu-ilmu yang didapat di bangku kuliah.
4. Bagi masyarakat
Bagi masyarakat khususnya investor dapat memberikan informasi kemungkinan terjadinya manajemen laba oleh perusahaan target, dalam rangka pembuatan keputusan
(24)
investasi terhadap perusahaaan yang melakukan akuisisi di Indonesia, terutama apabila investor menggunakan informasi laba publikasian perusahaan target sebelum akuisisi.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan ini, penulis akan memberikan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang digunakan sebagai dasar penelitian dan pembahasan selanjutnya serta sebagai dasar untuk mengolah data.
BAB III : METODA PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, hipotesis penelitian, data yang dicari, teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan teknik analisis data.
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini dijelaskan perhitungan-perhitungan bagaimana menjawab masalah yang dirumuskan, statistik deskriptif, menguraikan data hasil penelitian, langkah-langkah perlakuan
(25)
pengujian dan pembahasan hasil pengujian dengan metoda yang telah ditetapkan.
BAB V : PENUTUP
Dalam akhir bab penelitian ini dituliskan kesimpulan dari hasil analitis, keterbatasan penelitian yang ditulis, dan saran-saran yang bermanfaat bagi investor, manajer investasi, peneliti selanjutnya.
(26)
10 Bab II Landasan Teori A. Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis merupakan salah satu cara restrukturisasi perusahaan untuk mencapai sinergi yang diinginkan. Dalam kombinasi bisnis ini beberapa unit perusahaan yang secara ekonomis berdiri sendiri menyatukan diri menjadi satu kesatuan ekonomis meski secara hukum dapat saja unit-unit tersebut berdiri sendiri. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 22, 2010) mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Kombinasi bisnis bisa dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan akuisisi
Foster (1986) dalam Payamta (2004) mendefinisikan akuisisi sebagai berikut: pengambilalihan seluruh atau sebagian besar saham perusahaan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perusahaan yang bersangkutan. Akuisisi adalah suatu kombinasi bisnis dimana satu perusahaan, yaitu pengakuisisi memperoleh kendali atas aktiva netto, dan operasi perusahaan yang diakuisisi. Akuisisi ini dilakukan dengan memiliki sebagian besar (lebih dari 50%) saham perusahaan lain. Jika dalam merger perusahaan yang bergabung secara hukum sudah bubar, dalam akuisisi kedua perusahaan yang bergabung secara hukum tetap berdiri (Hudayanti, 1997).
(27)
Perusahaan tentu mempunyai alasan tersendiri, dan manfaat yang dicapai dari keputusannya melakukan akuisisi. Beberapa alasan perusahaan melakukan akuisisi antara lain (Beams, 2004) :
a. Manfaat biaya (cost advantage)
Seringkali lebih murah bagi perusahaan untuk memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui pengembangan. Hal ini benar, terutama pada periode inflasi.
b. Risiko lebih rendah (lower risk)
Membeli lini produk dan pasar yang telah didirikan biasanya lebih kecil resikonya dibandingkan dengan mengembangkan produk baru dan pasarnya. Kombinasi bisnis kurang beresiko terutama ketika tujuannya adalah diversifikasi.
c. Penundaan operasi pengurangan (fewer operating delays)
Fasilitas-fasilitas pabrik yang diperoleh melalui kombinasi bisnis dapat diharapkan untuk segera beroperasi dan memenuhi peraturan yang berhubungan dengan lingkungan dan peraturan pemerintah yang lainnya.
d. Akuisisi harta tidak berwujud (acquisition of intangible assets) Kombinasi bisnis melibatkan penggabungan sumber daya tidak berwujud maupun berwujud. Kombinasi bisnis melibatkan penggabungan sumber daya tidak berwujud maupun berwujud. Maka, akuisisi atas hak paten, hak atas mineral, database pelanggan, atau keahlian manajemen mungkin menjadi faktor
(28)
utama yang memotivasi suatu kombinasi bisnis. Dibandingkan bentuk perluasan usaha yang lain, perusahaan-perusahaan mungkin memilih kombinasi bisnis untuk memperoleh manfaat dari segi pajak (contohnya, tax liss carry forwads), untuk manfaat pajak penghasilan perseorangan dan pajak atas bangunan, dan untuk alasan-alasan pribadi. Ego dari manajemen perusahaan, dan ahli pengambilalihan juga memainkan peranan yang penting pada beberapa kombinasi bisnis.
Gie (1992) dalam penelitiannya mengemukakan manfaat yang ingin dicapai perusahaan antara lain :
a. Komplementaris
Penggabungan dua usaha perusahaan sejenis atau lebih secara horizontal dapat menimbulkan sinergi dalam berbagai bentuk, misalnya : perluasan produk, transfer teknologi, sumber daya manusia yang tangguh, dan sebagainya.
b. Pooling Kekuatan
Perusahaan-perusahaan yang terlampau kecil untuk mempunyai fungsi-fungsi penting untuk perusahaannya, misalnya fungsi research and development, akan lebih efektif jika bergabung dengan perusahaan yang lain yang telah memiliki fungsi tersebut.
c. Mengurangi Persaingan
(29)
mengakibatkan adanya pemusatan pengendalian, sehingga dapat mengurangi pesaing.
d. Menyelamatkan Perusahaan dari Kebangkrutan
Bagi perusahaan yang kesulitan likuiditas keputusan akuisisi dengan perusahaan yang kuat akan menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan.
Pada kenyataannya manfaat yang diinginkan oleh perusahaan tidak dapat tercapai. Payamta (2004) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang melakukan kombinasi bisnis, dan menemukan bahwa sinergi yang diharapkan dengan melakukan akuisisi tidak terjadi. Hal ini mungkin disebabkan karena alasan non ekonomis yang lebih banyak dipertimbangkan, atau mungkin kombinasi bisnis yang dilakukan bertujuan untuk menyelamatkan target company dari ancaman kebangkrutan. Hasil penelitian didukung oleh penelitian Astuti (2009) yang juga menemukan bahwa sinergi yang diinginkan perusahaan tidak tercapai. Dalam penelitiannya Sukartha (2007) menemukan bahwa perusahaan target melakukan manajemen laba sebelum publikasi akuisisi. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Aisa (2010) juga menemukan bukti bahwa manajemen laba dilakukan di sekitar merger dan akuisisi yaitu 1 tahun sebelum pengumuman akuisisi, dan 1 tahun sesudah terjadinya akuisisi.
(30)
B.Manajemen Laba
Beberapa ahli telah mencoba mengemukakan pendapat mereka mengenai manajemen laba, antara lain :
1. Wild, et al. (2007) mengatakan earnings management sebagai
”a purposeful intervention by management in the earnings determination process, usually to satisfy selfish objectives.” Apabila diterjemahkan adalah sebagai berikut: “Manajemen laba merupakan suatu cara bagi manajemen untuk melakukan intervensi dalam penentuan laba perusahaan. Manajemen laba biasa dilakukan untuk
tujuan pribadi manajemen”.
2. Assih dan Gudono (2000), manajemen laba adalah suatu proses yang dilakukan dengan sengaja dalam batasan Generally Accepted
Accounting Principles (GAAP) untuk mengelola pelaporan laba. Dari
definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen laba adalah penggunaan pertimbangan manajemen dalam pemilihan kebijakan akuntansi perusahaan untuk pelaporan keuangan dalam batasan prinsip akuntansi yang berlaku umum, untuk memaksimalkan kepentingan pribadinya maupun nilai perusahaan.
Manajemen laba terjadi karena adanya asimetris antara pihak manajemen dan pengguna informasi keuangan, dimana pihak manajemen memiliki pengetahuan lebih banyak tentang perusahaan, sehingga membuka peluang bagi manajemen untuk melakukan manajemen laba. Dalam penelitian ini manajemen laba yang
(31)
dilakukan oleh perusahaan target bertujuan untuk menarik minat perusahaan pengakuisisi untuk melakukan akuisisi. Manajemen laba dapat dilakukan dengan berbagai cara. Wild et al. (2007) membaginya menjadi tiga cara, yaitu:
a. Income Increasing
Jika laba masa kini relatif rendah dan diperkirakan laba masa depan tinggi, manajemen akan menggunakan pilihan prosedur akuntansi untuk meningkatkan discretionary accruals masa kini.
b. Income Decreasing
Jika laba masa kini relatif tinggi dan diperkirakan laba masa depan rendah, manajemen akan menggunakan pilihan prosedur akuntansi untuk menurunkan discretionary accruals masa kini.
c. Income smoothing
Income smoothing merupakan bentuk manajemen laba yang
paling sering dilakukan, dan paling populer. Dengan strategi ini, manajer menurunkan atau menaikkan laba yang dilaporkan untuk mengurangi gejolak pelaporan laba sehingga perusahaan terlihat stabil dan tidak beresiko tinggi.
Dalam proses pengakuisisian biasanya tidak hanya perusahaan pengakuisisi saja yang melakukan manajemen laba, tetapi perusahaan target pun juga melakukan manajemen laba
(32)
sebelum publikasi akuisisi. Manajemen laba yang dilakukan perusahaan yaitu dengan melakukan income increasing yang bertujuan untuk menaikan laba perusahaan, sehingga kinerja perusahaan terlihat baik, sehingga menarik perhatian banyak perusahaan untuk melakukan akuisisi. Hal ini didukung oleh Anilowski et al. (2008) yang menemukan bahwa perusahaan target akuisisi melakukan manajemen laba, dan penelitian Sukartha (2007) yang juga menemukan bahwa perusahaan target akuisisi melakukan manajemen laba dengan cara menaikkan jumlah discretionary
accrual saat publikasi terakhir sebelum akuisisi, manajemen laba
yang dilakukan oleh perusahaan target akuisisi saat publikasi terakhir sebelum akuisisi lebih besar dibandingkan dengan periode sebelumnya.
C. Kesejahteraan Pemegang Saham dan Manajemen Laba
Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk menciptakan nilai bagi pemiliknya (shareholder) dengan jalan memaksimalkan kekayaan pemilik. Dalam mencapai tujuan tersebut, pemilik sering kali memiliki keterbatasan dalam pengelolaan perusahaan. Hal tersebut memicu pemilik untuk menyerahkan tanggung jawab atas pengelolaan perusahaan kepada pihak kedua yaitu manajemen. Sebagai orang yang profesional, diharapkan dapat bertindak atas nama pemilik untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu kesejahteraan para pemegang saham.
(33)
Pendekatan kesejahteraan pemegang saham mengestimasi nilai ekonomi suatu investasi melalui pendiskontoan aliran kas prediksian menurut biaya modalnya. Aliran kas ini menjadi landasan bagi pengembalian pemegang saham yang berupa dividen dan harga saham. Kesejahteraan pemegang saham adalah nilai ekuitas (value of the equity) yang merupakan bagian dari nilai perusahaan (corporate value). Jadi kesejahteraan pemegang saham adalah nilai perusahaan setelah dikurangi utang (Yudianti, 2005).
Pemegang saham memperoleh kesejahteraan antara lain melalui harga saham yang dimilikinya mengalami peningkatan, dan saat pembagian dividen. Pada umumnya pemegang saham, terutama yang bertujuan memegang saham jangka panjang, akan memperoleh kesejahteraan memadai apabila harga saham yang dipegangnya menunjukkan kenaikan. Kenaikan harga saham berarti return pemegang saham juga meningkat. Kenaikan harga saham bisa disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan kenaikan harga saham adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
Pada perusahaan yang akan melakukan akuisisi, biasanya manajemen cenderung melakukan manajemen laba. Perusahaan yang melakukan manajemen laba bisa perusahaan pengakuisisi (Kusuma, 2003; Usadha, 2003; Aisa, 2010; Wangi, 2010) atau perusahaan target (Sukartha, 2007; Chen, 2011; Walton, 2007). Pada kasus ini manajemen laba dilakukan oleh perusahaan target bertujuan untuk mengubah laba yang
(34)
dihasilkan oleh perusahaan dengan cara income increasing, sehingga kinerja perusahaan terlihat bagus, dan menarik perhatian pihak pengakuisisi. Kinerja perusahaan yang baik, tentu saja akan mempengaruhi kenaikan harga saham perusahaan target, dan harga saham yang mengalami perubahan juga akan mempengaruhi return saham yang akan diterima oleh pemegang saham perusahaan target.
Morck et al. (1990) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa motivasi perusahaan dalam mengakuisisi perusahaan target akan menghasilkan kinerja yang buruk bagi perusahaan pengakuisisi. Hasil penelitian ini berkaitan dengan teori keagenan bahwa manajemen cenderung untuk meningkatkan laba perusahaannya sehingga posisinya semakin kuat sekaligus memperoleh insentif yang lebih tinggi. Dengan demikian, manajemen termotivasi untuk mengakuisisi perusahaan dalam tahap pertumbuhan walaupun membayar dengan harga yang lebih tinggi pada perusahaan target dalam proses tender offer. Kondisi ini tentu saja menguntungkan perusahaan target. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ardiati (2005) yang menemukan bahwa manajemen laba yang dilakukan perusahaan berpengaruh terhadap return saham, Penelitian Rachmawati dan Tandelilin (2000) menemukan mengenai pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap return saham perusahaan target di Bursa Efek Jakarta menyimpulkan bahwa pemegang saham perusahaan target memperoleh kemakmuran dari aktivitas merger dan akuisisi. dan juga penelitian Sukartha (2007) yang menemukan bahwa manajemen laba
(35)
berpengaruh terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target. D. Kinerja Perusahaan Pengakuisisi dan Manajemen Laba Perusahaan
Target
Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi (Mahsun, 2006). Kinerja menunjukkan efisiensi dan efektivitas serta inovasi dalam pencapaian oleh pihak manajemen dan divisi-divisi yang ada dalam organisasi (IAI, 2002). Kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar, serta keinginan untuk berprestasi. Dengan melihat kinerja kita bisa mengetahui kondisi perusahaan yang sebenarnya. Kinerja perusahaan pengakuisisi pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba baik dengan menggunakan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut maupun dengan menggunakan dana yang berasal dari pemilik. Untuk mengukur rasio ini digunakan beberapa rasio yaitu :
1. Return on Total Assets (ROA)
ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
(36)
2. Return on Common Stockholders Equity (ROE)
ROE digunakan untuk melihat tingkat investasi dengan
menggunakan dana yang dimiliki oleh perusahaan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja. Salah satunya yaitu dengan melakukan manajemen laba. Dengan melakukan manajemen laba, manajemen dapat menaikkan atau menurunkan laba sehingga dapat mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut. Manajemen laba yang dilakukan dalam penelitian ini adalah manajemen laba yang menaikkan laba, dan dilakukan oleh perusahaan target.
Kristiani dan Gie (1999) meneliti bagaimana pengaruh akuisisi terhadap kinerja perusahaan pengakuisisi. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan yang melakukan akuisisi, membandingkan kinerja pengakuisisi pada tahun sebelum terjadinya akuisisi dengan periode sebelumnya. Kinerja perusahaan pengakuisisi di ukur dengan rasio keuangan, yang meliputi: rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage, rasio profitabilitas setelah akuisisi. Hasil dari penelitian tersebut ditemukan bahwa perusahaan pengakuisisi mengalami penurunan rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas. Hal ini didukung oleh penelitian Payamta (2004), Roswita (2009) yang juga menemukan bahwa kinerja perusahaan justru mengalami penurunan setelah melakukan akuisisi. Penelitian yang dilakukan oleh Aisa (2007) juga menemukan bukti bahwa manajemen laba dilakukan di sekitar akuisisi yaitu 1 tahun sebelum pengumuman akuisisi, dan 1 tahun sesudah terjadinya akuisisi.
(37)
Manajemen laba dalam proses akuisisi hanya bertujuan untuk menarik perhatian perusahaan pengakuisisi, sehingga manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target akuisisi tidak akan berlangsung lama, karena laporan keuangan perusahaan target setelah proses akuisisi akan dikonsolidasikan dengan perusahaan induk (pengakuisisi). Hal ini dikarenakan perusahaan yang awalnya target akuisisi telah menjadi anak perusahaan sehingga laporan keuangannya harus dikonsolidasi dengan perusahaan induk. Kemungkinan manajemen labayang dilakukan perusahaan target berkurang karena tujuannya untuk melakukan manajemen laba telah tercapai, serta kemungkinan adanya pengawasan langsung dari auditor pihak perusahaan pengakuisisi, sehingga sangat sulit bagi perusahaan target untuk melakukan manajemen laba. Berkurangnya manajemen laba oleh perusahaan target dapat mengakibatkan kinerja perusahaan target mengalami penurunan. Kinerja perusahaan target yang menurun dapat mempengaruhi kinerja perusahaan pengakuisisi.
E. Perumusan Hipotesis
Asimetri informasi yang terjadi antara manajemen perusahaan dengan pengguna informasi akuntansi mengakibatkan manajemen memiliki ruang gerak yang cukup banyak untuk menggunakan metode akuntansi yang berbeda dalam menyusun laporan keuangan untuk memaksimalkan utilitasnya. Kondisi ini diperkuat oleh beberapa hasil penelitian mengenai manajemen laba yang dilakukan oleh Chen et al. (2011) yang memberikan hasil bahwa perusahaan target cenderung
(38)
melakukan manajemen laba. Hasil ini juga didukung oleh penelitian Sukartha (2007) yang juga menemukan bahwa perusahaan target juga melakukan manajemen laba (income increasing) sebelum akuisisi, dengan tujuan untuk memperoleh tingkat harga ekuilibrium baru yang lebih tinggi, dan menarik minat perusahaan pengakuisisi. Kinerja perusahaan yang baik juga dapat menarik perhatian perusahaan pengakuisisi.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian diatas maka dapat dikemukakan hipotesis bahwa :
H1: Perusahaan target akuisisi melakukan manajemen laba yaitu dengan cara menaikkan laba (income increasing) 1 tahun sebelum terjadinya akuisisi.
Negosiasi penentuan harga akuisisi perusahaan target memang sangat tergantung dari kekuatan tiap-tiap pihak yang terlibat dalam akuisisi, tetapi harga pasar saham perusahaan target merupakan salah satu informasi penting yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam negosiasi tersebut. Perilaku opportunistic management yang menaikkan jumlah akrual diskresioner menyebabkan laba yang dilaporkan meningkat. Kinerja perusahaan terlihat bagus, akibat income increasing yang dilakukan manajemen dapat menarik perhatian pihak pengakuisisi. Kinerja perusahaan yang baik, tentu saja akan mempengaruhi kenaikan harga saham perusahaan target, dan harga saham yang mengalami perubahan juga akan mempengaruhi return saham yang akan diterima oleh pemegang saham perusahaan target. Ardiati (2005) menemukan bahwa manajemen laba yang dilakukan perusahaan berpengaruh terhadap return saham,
(39)
sedangkan Sukartha (2007) menemukan bahwa manajemen laba berpengaruh terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target. Penelitian Rachmawati dan Tandelilin (2000) menemukan bahwa pemegang saham perusahaan target memperoleh kemakmuran dari aktivitas merger dan akuisisi. Penelitian yang dilakukan oleh Sukartha (2007) menemukan bahwa manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target berpengaruh terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target. Peneliti menyimpulkan bahwa para investor tidak dapat mendeteksi adanya manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target, sehingga kenaikan laba yang disebabkan oleh manajemen laba tersebut direaksi positif oleh pasar, dan berdampak kepada kenaikan kesejahteraan pemegang saham perusahaan target. Tetapi penelitian lain yang dilakukan oleh Solechan (2009), dan Sutrisno (2006) menemukan hasil yang berbeda, di mana manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh negatif terhadap return saham perusahaan. Hal ini berarti kesejahteraan pemegang saham justru semakin menurun dengan adanya manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan. Peneliti menyimpulkan bahwa para investor berhasil mendeteksi terjadinya manajemen laba oleh perusahaan target, sehingga laba yang dihasilkan oleh perusahaan target melalui proses manajemen laba, direaksi negatif oleh pasar dan berdampak terhadap penurunan kesejahteraan pemegang saham perusahaan target.
(40)
Berdasarkan hasil-hasil penelitian di atas maka dapat dikemukakan hipotesis bahwa :
H2: Manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan pemegang saham
perusahaan target.
Alasan perusahaan untuk melakukan akuisisi adalah terciptanya sinergi antara perusahaan pengakuisisi, dengan perusahaan target. Dengan terciptanya sinergi maka diharapkan setelah melakukan akuisisi, kinerja perusahaan mengalami peningkatan, tetapi pada kenyataannya kinerja perusahaan tersebut justru mengalami penurunan. Hal ini didukung oleh penelitian Payamta (2004), dan Roswita (2009) bahwa kinerja perusahaan justru mengalami penurunan setelah melakukan akuisisi. Sukartha (2007) dalam penelitiannya menemukan bahwa manajemen perusahaan target melakukan manajemen laba dengan menaikkan jumlah laba yang dilaporkannya. Manajemen laba yang dilakukan perusahaan target tidak dapat berlangsung terus menerus dikarenakan perusahaan yang awalnya target akuisisi telah menjadi anak perusahaan sehingga laporan keuangannya harus dikonsolidasi dengan perusahaan induk, sehingga menyebabkan manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target terhenti. Berkurangnya manajemen laba oleh perusahaan target bisa mengakibatkan penurunan bagi kinerja perusahaan target, serta juga dapat berdampak terhadap penurunan kinerja perusahaan pengakuisisi.
(41)
Berdasarkan hasil-hasil penelitian diatas maka dikemukakan hipotesis bahwa :
H3: Manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan pengakuisisi 1 tahun setelah terjadinya akuisisi.
(42)
26 Bab III Metoda penelitian A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan studi empiris, yaitu dengan melakukan penelitian dengan fakta empiris yang diperoleh berdasarkan teknik dokumentasi terhadap perusahaan-perusahaan yang melakukan akuisisi.
B. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder, yang didapat dari Bursa Efek Indonesia, dan Indonesian Capital Market
Directory (ICMD).
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI, dan dengan kriteria yang sudah ditentukan. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah purposive sampling. Kriteria yang digunakan sebagai sampel adalah :
a. Perusahaan yang melakukan akuisisi pada tahun 1998 hingga tahun 2011.
(43)
b. Perusahaan pengakuisisi harus memiliki laporan keuangan 1 tahun sesudah akuisisi.
c. Perusahaan target harus memiliki laporan keuangan 1 tahun sebelum akuisisi
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua fungsi variabel, yaitu variabel independen, dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah manajemen laba, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kesejahteraan pemegang saham, dan kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi.
1. Variabel Independen
Manajemen laba pada penelitian ini adalah variabel independen yang akan diukur dengan menggunakan metode
Modified Jones Model untuk mengukur nilai descretionary
accruals dengan rumus :
= -
Nilai total accrual (TA) yang diestimasi dengan persamaan sebagai berikut:
Keterangan :
= Total akrual perusahaan i pada periode ke t = Laba bersih perusahaan i pada periode ke-t
(44)
= Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode ke t
= Total aktiva perusahaan i pada periode ke t-1
= Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode ke t = Aktiva tetap perusahaan pada periode ke t
e = error
Tahap perhitungan variabel manajemen laba :
a. Perhitungan manajemen laba dilakukan dengan menghitung masing-masing variabel yang berada di dalam model
modified jones.
b. Setelah itu melakukan regresi linear sederhana untuk menghitung besarnya nilai non discretionary accrual dan
discretionary accrual. Nilai discretionary accrual dapat
bernilai nol, positif, atau negatif. Nilai nol menunjukkan manajemen laba dilakukan dengan pola perataan laba (income smoothing), sedangkan nilai positif menunjukkan adanya manajemen laba dengan pola peningkatan laba (income increasing), dan nilai negatif menunjukkan manajemen laba dengan pola penurunan laba (income
(45)
2. Variabel Dependen
a. Kesejahteraan pemegang saham perusahaan target Variabel kesejahteraan pemegang saham akan diukur dengan rumus :
Kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi
Variabel kinerja diukur menggunakan rasio profitabilitas dengan cara menghitung rasio profitabilitas 1 tahun sesudah akuisisi bagi perusahaan pengakuisisi. Rasio Profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio seperti :
1) Return on total assets (ROA)
Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
2) Return on common stocholder’s equity (ROE)
Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
(46)
E. Teknik Analisis Data Pengujian Hipotesis
1. H1: Perusahaan target melakukan manajemen laba yaitu dengan cara menaikkan laba (income increasing) 1 tahun sebelum terjadinya akuisisi.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji hipotesis 1 adalah : a. Melakukan regresi linear sederhana pada model modified jones
untuk menentukan jumlah manajemen laba yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan target.
b. Melakukan analisis deskriptif untuk menentukan sifat manajemen laba yang dilakukan oleh seluruh perusahaan. c. Melakukan uji statistik parametrik one sample t-test terhadap
manajemen laba yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan, untuk menentukan tingkat signifikansi.
2. H2: Manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan pemegang
saham perusahaan target.
a. Melakukan Perhitungan Kesejahteraan Pemegang Saham Langkah ini bertujuan untuk menghitung nilai kesejahteraan pemegang saham masing-masing perusahaan target.
b. Melakukan analisis deskriptif
Analisis ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang diperoleh. Dalam
(47)
penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai manajemen laba, dan kesejahteraan pemegang saham.
c. Melakukan regresi sederhana
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara manajemen laba (variabel independen) dengan kesejahteraan pemegang saham (variabel dependen). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen. Rumus yang akan digunakan yaitu :
Y = + X
Y = Variabel dependen ( kesejahteraan pemegang saham ) X = Variabel independen ( manajemen laba )
Tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5%
d. Setelah melakukan pengujian hipotesis, kemudian membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.
1) Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak, yang berarti bahwa manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target.
2) Apabila t hitung < t tabel maka Ho diterima, yang berarti bahwa manajemen laba yang dilakukan perusahaan target
(48)
tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target.
3. H3: Manajemen laba yang dilakukan perusahaan target negatif terhadap kinerja perusahaan pengakuisisi 1 tahun setelah terjadinya akuisisi.
a. Melakukan Perhitungan ROA dan ROE
Langkah ini bertujuan untuk menghitung besarnya nilai ROA, dan ROE masing-masing perusahaan pengakuisisi. b. Melakukan analisis deskriptif
Analisis ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang diperoleh. Dalam penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai manajemen laba, dan kinerja perusahaan pengakuisisi.
c. Melakukan regresi sederhana
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara manajemen laba (variabel independen) dengan kinerja perusahaan pengakuisisi (variabel dependen). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen . Rumus yang akan digunakan yaitu :
(49)
Y = Variabel dependen ( kinerja perusahaan pengakuisisi ) X = Variabel independen ( manajemen laba )
Tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5%
d. Setelah melakukan pengujian hipotesis, kemudian membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.
1) Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak, yang berarti bahwa manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan pengakuisisi.
2) Apabila t hitung < t tabel maka H0 diterima, yang berarti bahwa manajemen laba yang dilakukan perusahaan target tidak berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan pengakuisisi.
(50)
34 BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan tahunan perusahaan yang melakukan akuisisi dan terdaftar di BEI pada tahun 1998-2011. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan didasarkan pada 3 kriteria. Atas dasar kriteria-kriteria tersebut, jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 perusahaan. Tabel 4.1 menyajikan prosedur pemilihan sampel penelitian sebagai berikut :
Tabel 4.1
Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian
Keterangan Jumlah Perusahaan
Perusahaan yang melakukan akuisisi selama periode
tahun 1998 hingga tahun 2011 43 Perusahaan yang tidak termasuk sampel yaitu :
Perusahaan Pengakuisisi belum go public (10) Perusahaan Pengakuisisi merupakan perusahaan ( 3) asing
Jumlah sampel 30
B. Analisis Data
Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 sampel perusahaan. Data yang dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari
(51)
variabel independen yaitu manajemen laba, dan variabel dependen yang terdiri dari kesejahteraan pemegang saham, ROA, dan ROE.
1. Hipotesis 1: Perusahaan target melakukan manajemen laba yaitu dengan cara menaikkan laba (income increasing) 1 tahun sebelum terjadinya akuisisi.
Manajemen laba diukur dari nilai discretionary accrual (DA) dengan menggunakan model modified jones. Jika nilai DA>0 maka terjadi manajemen laba yang bersifat income increasing, DA<0 maka terjadi manajemen laba yang bersifat income decreasing. Pengujian DA untuk masing-masing perusahaan dilakukan dengan menggunakan metode regresi linear sederhana, setelah itu menggunakan uji statistik deskriptif untuk menemukan rata-rata kecenderungan/sifat manajemen laba yang dilakukan oleh seluruh perusahaan target sebelum akuisisi. Pendekatan statistik parametrik one sample t-test digunakan untuk mengukur tingkat signifikansi manajemen laba. Tabel 4.2 menunjukkan nilai rata-rata discretionary accrual seluruh perusahaan target, dan tabel 4.3 menunjukkan tingkat signifikansi manajemen laba.
Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif
MANAJEMEN LABA
N 30
Minimum -0,15959
Maximum 1,17936
Mean 0,1762134
(52)
Tabel 4.3
Discretionary Accrual sebelum Akuisisi
One-Sample Test Test Value = 0 t df Sig.
(2-tailed)
Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper DA 2.307 30 .033 .17621339 .0157558 .3366710
Dari hasil statistik deskriptif memberikan hasil mengenai kecenderungan manajemen laba yang dilakukan perusahaan target sebelum akuisisi. Hasil yang didapat menyebutkan bahwa perusahaan memiliki kecenderungan melakukan manajemen laba dengan cara menaikkan laba (income increasing), kecenderungan manajemen laba ini dapat dilihat dari nilai mean discretionary accrual lebih besar dari 0 yaitu sebesar 0,1762134, dan signifikan secara statistik. Signifikansi manajemen laba dilihat dari nilai DA pada hasil pengujian one sampel
t-test, yang hasilnya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,033.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka hipotesis pertama yang menyatakan “perusahaan target melakukan manajemen laba yaitu dengan cara menaikkan laba (income increasing) 1 tahun sebelum terjadinya akuisisi’’ dapat didukung.
(53)
2. Hipotesis 2 : Manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target.
a. Perhitungan Kesejahteraan Pemegang Saham
Contoh perhitungan kesejahteraan pemegang saham ditunjukkan dalam tabel 4.4, sedangkan untuk hasil lengkap perhitungan berada di lampiran 3.
Tabel 4.4
Contoh Perhitungan Kesejahteraan Pemegang Saham
Nama perusahaan PT Charoen Pokphand
Harga penutupan saham akhir tahun Rp 2.150
Jumlah lembar saham 1.407.669.175
Nilai ekuitas Rp 895.604.000.000
Total aktiva Rp 2.087.116.000.000
Kesejahteran pemegang saham 1,021*
*
b. Statistik Deskriptif
Hasil statistik deskriptif ditunjukkan di dalam tabel 4.5. Data sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 perusahaan target. Variabel yang disajikan adalah kesejahteraan pemegang saham.
(54)
Tabel 4.5
Hasil Statistik Deskriptif
KESEJAHTERAAN PEMEGANG SAHAM
N 30
Minimum -0,918
Maximum 1,88
Mean 0,108
Std. Deviation 0,723
Nilai kesejahteraan pemegang saham mempunyai nilai terendah sebesar -0,918 nilai tertinggi sebesar 1,88, dengan standar deviasi sebesar 0,108, dan nilai rata-rata kesejahteraan pemegang sahamnya sebesar 0,723.
c. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan regresi linear sederhana. Dalam tabel 4.6 disampaikan hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Regresi Manajemen Laba terhadap Kesejahteraan Pemegang Saham
H
h H
Hasil analisis regresi di atas menunjukkan nilai t hitung koefisien manajemen laba sebesar -2,480 dan tingkat signifikansi
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
(Constant) .079 .136 .583 .566
MANAJEMEN LABA
-.659 .266 -.476 -2.48 .022 a. Dependent Variable: KPS
(55)
sebesar 0,022. Nilai tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh negatif signifikan terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target. Artinya semakin tinggi manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target, maka semakin rendah kesejahteraan saham perusahaan target. Dengan demikian, maka hipotesis penelitian kedua yang
menyatakan “manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan pemegang saham
perusahaan target” diterima.
3. Hipotesis 3 : Manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan pengakuisisi 1 tahun setelah terjadinya akuisisi.
a. Perhitungan ROA dan ROE
Contoh Hasil perhitungan ROA, dan ROE ditunjukkan pada tabel 4.7, sedangkan untuk hasil lengkap perhitungan berada dilampiran 4.
Tabel 4.7
Contoh Perhitungan ROA, dan ROE Nama Perusahaan Central Proteina Prima
EBIT Rp 431.099.000.000
Total Aset Rp 3.932.672.000.000
ROA 0,1096**
ROE 4,48*
* Sumber : Indonesian Capital Market Directory (ICMD)
(56)
b. Statistik Deskriptif
Hasil statistik deskriptif untuk hipotesis 3 ditunjukkan dalam tabel 4.8.
Tabel 4.8
Hasil Statistik Deskriptif
ROA ROE
N 30 30
Minimum -0,011 -437
Maximum 0,206 58,47
Mean 0,076 -10,19
Std. Deviation 0,064 94,71
Hasil statistik deskriptif menunjukkan bahwa nilai ROA memiliki nilai minimum sebesar -0,011, dan nilai maksimum sebesar 0,206, standar deviasi sebesar 0,064, dengan nilai rata-rata sebesar 0,076. ROE memiliki nilai minimum sebesar -437, nilai maksimum sebesar 58,47, standar deviasi memiliki nilai sebesar 94,71, dengan nilai rata-rata sebesar -10,19.
c. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis untuk menguji apakah manajemen laba berpengaruh terhadap ROA, dan ROE perusahaan pengakuisisi menggunakan regresi linear sederhana. Tabel 4.9, dan tabel 5.0 menunjukkan hasil pengujian.
(57)
Tabel 4.9
Hasil Regresi Manajemen Laba terhadap ROA Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .073 .011 6.74 .000 Manajemen
laba
-.076 .021 -.621 -3.63 .002
a. Dependent Variable: ROA
Hasil analisis regresi di atas menunjukkan nilai t hitung koefisien manajemen laba sebesar -3,63 dan tingkat signifikansi sebesar 0,002. Nilai tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja (ROA) perusahaan pengakuisisi. Artinya semakin tinggi manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target sebelum akuisisi, maka semakin rendah ROA perusahaan pengakuisisi setelah terjadinya akuisisi.
Tabel 5.0
Hasil Regresi Manajemen Laba terhadap ROE Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -9.45 20.2 -.468 .645 Manajemen
laba
16.88 39.4 .093 .428 .673
a. Dependent Variable: ROE
Hasil dari analisis regresi di atas menunjukkan nilai t hitung koefisien untuk manajemen laba sebesar 0,428 dan tingkat signifikansi sebesar 0,673. Nilai tingkat signifikansi 0,673
(58)
lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa manajemen laba yang dilakukan perusahaan target tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja (ROE) perusahaan pengakuisisi.
(59)
C. Pembahasan
Hasil dari beberapa penelitian terdahulu tentang manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target, telah membuktikan terjadinya manajemen laba sebelum terjadi akuisisi. Manajemen laba terjadi karena adanya asimetris informasi antara pihak manajemen dan pengguna informasi keuangan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan target melakukan manajemen laba dengan cara menaikkan laba 1 tahun sebelum terjadi akuisisi. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sukartha (2007), Walton (2007), dan Chen (2011) yang menyatakan bahwa perusahaan target melakukan manajemen laba 1 tahun sebelum terjadinya akuisisi. Manajemen laba ini bertujuan untuk menarik minat perusahaan pengakuisisi. Manajemen laba yang dilakukan perioda t-1 adalah income increasing (menaikkan laba) yang ditunjukkan dengan nilai discretionary accrual yang positif siginifikan.
Manajemen laba berpengaruh negatif signifikan terhadap kesejahteraan pemegang saham, yang berarti semakin tinggi manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target, maka semakin rendah kesejahteraan pemegang saham perusahaan target. Nilai kesejahteraan pemegang saham yang mengalami penurunan mungkin disebabkan karena para investor berhasil mendeteksi adanya manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target, sehingga kenaikan laba perusahaan target justru mendapatkan respon negatif dari investor. Harga saham perusahaan target yang mengalami penurunan akibat respon negatif dari investor, akan mempengaruhi jumlah
(60)
return kepada pemegang saham perusahaan target, sehingga nilai
kesejahteraan pemegang saham perusahaan target juga akan mengalami penurunan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Solechan (2009), dan Sutrisno (2006), yang juga menemukan bahwa manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh negatif signifikan terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target, tetapi hasil penelitian ini tidak didukung oleh penelitian Sukartha (2007), dan Ardiati (2005), dimana hasil penelitian mereka menyatakan manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh positif terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target.
Pengaruh manajemen laba perusahaan target terhadap kinerja perusahaan pengakuisisi 1 tahun setelah even akuisisi, dibagi menjadi 2 pengujian. Kinerja perusahaan pengakuisisi dinilai dari ROA, dan ROE, dimana pengujian dari masing-masing variabel mendapatkan hasil yang berbeda. Untuk ukuran kinerja dilihat dari ROA, bertujuan untuk melihat jumlah laba yang dapat dihasilkan perusahaan dengan menggunakan aset yang dimilikinya. Hasil pengujian untuk ROA mendapatkan hasil bahwa manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA perusahaan pengakuisisi, yang berarti semakin tinggi manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target, maka semakin rendah nilai ROA perusahaaan pengakuisisi. Hal ini kemungkinan karena manajemen laba yang bersifat income increasing dilakukan dengan cara
(61)
menggeser laba periode yang akan datang ke periode sekarang. Apabila manajemen laba dilakukan dengan cara menggeser laba yang akan datang ke periode sekarang, maka laba periode yang akan datang lebih rendah daripada laba periode ini. Penurunan laba perusahaan target setelah terjadinya akuisisi, tentu saja juga mempengaruhi kinerja perusahaan pengakuisisi, karena perusahaan target menjadi anak perusahaan pengakuisisi, sehingga laba perusahaan target, akan mempengaruhi laba konsolidasi perusahaan pengakuisisi. Jumlah nilai aset yang bertambah akibat akuisisi, tetapi laba yang dihasilkan mengalami penurunan, tentu saja mengakibatkan nilai ROA perusahaan mengalami penurunan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya oleh Payamta (2004), dan Roswita (2009) yang juga menemukan bahwa kinerja perusahaan pengakuisisi justru mengalami penurunan setelah terjadinya akuisisi.
Kinerja dilihat dari ROE, bertujuan untuk melihat jumlah return yang dihasilkan perusahaan dengan memanfaatkan jumlah modal yang dimilikinya. Hasil pengujian terhadap manajemen laba terhadap ROE, menunjukkan hasil yaitu manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target ternyata tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap ROE perusahaan pengakuisisi. Hasil ROE tidak signifikan kemungkinan disebabkan oleh jumlah modal yang dimiliki perusahaan target tidak sebanding dengan jumlah modal yang yang dimiliki oleh perusahaan pengakuisisi, sehingga tambahan modal dari perusahaan target, tidak berpengaruh terhadap modal perusahaan pengakuisisi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Ernawati (2008), dan
(62)
Utami (2010), dan tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Defrimarika (2009), dan Astuti (2005).
(63)
47
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi manajemen laba perusahaan target sebelum terjadi akuisisi, hasil penelitian ini membuktikan bahwa perusahaan target melakukan manajemen laba 1 tahun sebelum terjadinya akuisisi. Manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target adalah
income increasing yang ditunjukkan dengan nilai DA > 0. Peneliti juga
menemukan bahwa manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh negatif signifikan terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen laba yang tinggi menyebabkan kesejahteraan pemegang saham menjadi semakin rendah. Menurunnya kesejahteraan pemegang saham kemungkinan disebabkan karena investor berhasil mendeteksi adanya manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target sehingga mendapatkan respon negatif dari investor. Peneliti juga menemukan bahwa manajemen laba perusahaan target berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA perusahaan pengakuisisi, yang berarti bahwa semakin tinggi manajemen laba yang dilakukan perusahaan target maka ROA perusahaan pengakuisisi akan semakin rendah, sedangkan untuk ROE, peneliti menemukan tidak adanya pengaruh negatif signifikan manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target terhadap ROE perusahaan pengakuisisi.
(64)
B. Keterbatasan Penelitian
1. Data yang digunakan sangat terbatas hanya 30 sampel perusahaan target, dan 30 sampel perusahaan pengakuisisi.
2. Masih jarangnya akuisisi yang terjadi di Indonesia. 3. Sulitnya mencari berita akuisisi yang terjadi di Indonesia. 4. Perusahaan pengakuisisi masih banyak yang belum go public. 5. Tidak memasukkan variabel kontrol
C. Saran
1. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan variabel lain untuk menguji kesejahteraan pemegang saham seperti kecerdasan investor. 2. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel lain untuk mengukur
kinerja perusahaan pengakuisisi seperti rasio leverage, rasio likuiditas. 3. Penelitian selanjutnya dapat melakukan pengujian manajemen laba (t-2)
sampai (t-5).
(65)
Daftar Pustaka
Adnyana Usadha, I Putu dan Gerianta Wirawan Yasa. 2008. “Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan Pengakuisisi sebelum dan sesudah Merger dan Akuisisi Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas
Udayana Denpasar.
Aloysia, Yanti Ardiati. 2005. “Pengaruh Manajemen Laba terhadap Return Saham terhadap Perusahaan yang Diaudit oleh KAP Big 5 dan KAP Non Big”.
Jurnal Fakultas ekonomi, Universitas Udayana Vol. 8 hal 235-249.
Aisa, Lia. 2010 . Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi pada Perusahaan Pengakuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Andromeda, Donny Arlanda. 2008. Analisis Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di BEJ yang Diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Berskala Besar dan Kantor Akuntan Publik Berskala Kecil. Thesis S-2, Magister Manajemen, Universitas Diponegoro Semarang. Anilowski et al. 2008.” Target Firm Earnings Management and the Method of
Sale”. Purdue University.
Ardiagarini, Siti. 2011. Analisis Dampak Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Target. Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro Semarang.
Astuti, Roswita Purwani. 2009. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Akuisisi. Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Beams, Flyod A. 2004. Akuntansi Keuangan Lanjutan ed.revisi (penerjemah Amir Abadi Yusuf). Jakarta : Salemba Empat.
Carina. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba, Studi Empiris Pada Berbagai Industri Perusahaan yang Terdaftar Di BEJ.
Thesis S-2, Magister Manajemen, Universitas Binus Jakarta.
Chen, Shuping et al. 2011.”Income spring-loading when no one is looking ? Earnings Management by Acquisition targets between take over
(66)
Defrimarika, Citra. 2009. Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Foster, George, (1986). Financial statement analysis. New Jersey: Prentice-Hall, Englewood Cliffs.
Hudayanti, Atania. 1997. “Merger dan Akuisisi Berbagai Permasalahan dan Kemungkinan Penyalahgunaannya”. Jurnal Akuntansi dan Audit Indonesia.
Vol 1. No.2.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2010. Standar Akuntansi Keuangan ed revisi. Jakarta : Salemba Empat.
Kristiani, Narti, Kwik Kian Gie. Merger dan Akuisisi : Kemungkinan dan Penyalahgunaan dan Efek Sinerginya pada Unit-Unit Group Bisnis, Manajemen dan Usahawan. Jakarta, Lembaga Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, Maret 1992, hal 11-15.
Kusuma, Hadi dan Wigiya Ayu. 2003. ”Manajemen Laba oleh Perusahaan Pengakuisisi sebelum Merger dan akuisisi di Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Auditing (JAAI). Vol.7 No.1.
Payamta, dan Doddy Setiawan. 2004. ”Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia (JRAI). Vol 7 No.3.
Solechan, Ahmad. 2009. Pengaruh Manajemen Laba dan Earning Terhadap
Return Saham. Tesis S-2,Program Magister Akuntansi Universitas
Diponegoro Semarang.
Sukartha,I Made. 2007. ”Pengaruh Manajemen Laba, dan Kepemilikan Manjerial pada Kesejahteraan Pemegang Saham Perusahaan Target Akuisisi”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia (JRAI). Vol.10 No.3.
Tuch,Christian. 2007. ”The Impact of Acquisitions on Firm Performance”. International Journal of Management Reviews. Vol.9 Issue 2.
Walton,Sam et al. 2007.” Target Firm Earnings Management and The Method of
Sale”.University of Arkansas
Wangi, Annisa. 2010. Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi sebelum dan sesudah Merger dan Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2009. Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
(67)
Warfield, Terry D., J.J. Wild, dan K.L. Wild. 1995. “Managerial Ownership, Accounting Choices, and Informativeness of Earnings”. Journal of Accounting and Economics. edisi 20, hal 61-91.
Yudianti, Fransisca Ninik. 2005. Analisis Pengaruh Set Kesempatan Investasi, Manajemen Laba, Leverage, dan Dividen terhadap Hubungan Aliran Kas Bebas dengan Nilai Pemegang Saham. Disertasi S-3, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
(68)
(69)
Tahun akuisisi Perusahaan target Perusahaan akuisitor 2002 PT Charoen Pokphand PT Central Proteinaprima 2009 PT Duta Pertiwi PT Bumi Serpong Damai 2008 PT Elnusa PT Benakat Petroleum 2002 PT Inti Indah Karya Plasindo PT Plastpack Prima Industri 2004 PT Inti Kapuas Arowana PT Palm Asia Corpora 2008 PT Petrosea PT Indika Energy 2000 PT Tunas Baru Lampung PT Budi Acid Jaya 2003 PT Tembaga Mulia Semanan PT Sucaco
2008 PT Tri Polyta PT Barito Pacific 2003 PT United Tractor PT Astra International 2009 PT Pelat Timah Nusantara PT Krakatau Steel
2008 PT PP London Sumatera PT Indofood Sukses Makmur 2000 PT Summitplast Interbenua PT Dynaplast
2004 PT Astra Agro Lestari PT Astra International 2002 PT Andhi Chandra Automotive PT Selamat Sempoerna 2000 PT Apexindo Pratama Duta PT Medco energy 2011 PT Cipendawa PT Charoen Pokphand 2010 PT Golden Energy PT Dian Swastatika Sentosa 2008 PT Gozco Plantation PT Barito Pacific
2009 PT Gunawan Dianjaya Steel PT Beton Jaya 2009 PT Matahari Putra Prima PT Multipolar 2006 PT Indo Acidtama PT Sarasa Nugraha 1998 PT Wahana Jaya Perkasa PT Texmaco
2006 PT Bumi Resources tbk PT Energi Mega Persada 2007 PT Polychem Indonesia PT Gajah Tunggal
2010 PT Elnusa PT Sugi Sumapersada
1998 PT Ristia Bintang Mahota Sejati PT Bintang Mitra Semesta Raya 2004 PT Sorini Corporation PT AKR Corporindo
2007 PT Myoh Technology PT Majapahit Securities
(70)
(71)
(72)
(1)
Nama Perusahaan Harga penutupan jumlah lembar saham nilai ekuitas total aktiva Kesejahteraan Pemegang Saham tahun x
PT Charoen Pokphand Rp 2,150 1407669175 Rp 895,604,000,000 Rp 2,087,116,000,000 1.020970912 PT Duta Pertiwi Rp 460 1850000000 Rp 2,331,817,526,701 Rp 4,429,503,290,693 -0.334307806 PT Elnusa Rp 117 7298500000 Rp 1,613,833,000,000 Rp 3,317,816,000,000 -0.229038771 PT Inti Indah karya plasindo Rp 1,400 32000000 Rp 45,445,132,297 Rp 59,670,076,389 -0.010811655 PT Inti Kapuas Arwana Rp 205 548851000 Rp 106,770,815,567 Rp 114,279,480,111 0.050259587 PT Petrosea Rp 3,600 102600000 Rp 700,657,000,000 Rp 1,782,680,000,000 -0.185842103 PT Tunas baru Lampung Rp 1,850 340385000 Rp 408,101,273 Rp 935,029,142,000 0.673031588 PT Tembaga Mulia semanan Rp 2,200 18367000 Rp 115,665,761,928 Rp 558,372,176,887 -0.134781719 PT Tripolyta Rp 1,690 728401000 Rp 1,411,986,000,000 Rp 2,374,666,000,000 -0.076216323 PT United Tractor Rp 1,250 1573153500 Rp 1,489,203,000,000 Rp 6,056,439,000,000 0.078798594 PT Pelat Timah Nusantara Rp 265 2523350000 Rp 467,640,342,000 Rp 861,214,791,000 0.233446302 PT PP London sumatera Rp 2,925 1364572793 Rp 3,197,059,000,000 Rp 4,921,310,000,000 0.161403451 PT Summitplast Interbenua Rp 1,000 143601989 Rp 111,014,540,444 Rp 204,512,688,522 0.15934194 PT Astra Agro Lestari Rp 3,100 1572882500 Rp 2,065,335,000,000 Rp 3,382,821,000,000 0.830845247 PT Andhi Chandra Automotive Rp 450 804000000 Rp 119,014,475,810 Rp 138,463,199,251 1.753429976 PT Apexindo Pratama Duta Rp 365 1745000000 Rp 1,903,101,157 Rp 1,903,101,157,000 0.333677428 PT Cipendawa Agro Industri Rp 260 34198115 Rp 10,999,338,418 Rp 39,239,231,725 -0.053717375 PT Golden energy Rp 2,725 5882353000 Rp 2,840,269,876,844 Rp 3,320,301,908,407 3.972271923 PT Gozco Rp 85 5000000000 Rp 881,771,540,975 Rp 1,428,610,334,862 -0.319731371 PT Gunawan dianjaya stell Rp 117 1200000000 Rp 474,285,672,235 Rp 970,737,064,095 -0.343950679 PT Matahari Putra Prima Rp 300 6785159160 Rp 1,631,872,000,000 Rp 11,096,339,000,000 0.036379183 PT Indo Acidtama Rp 130 6020000000 Rp 160,550,009,000 Rp 330,445,358,000 1.882459462 PT Wahana jaya perkasa Rp 1,500 97275476 Rp 14,516,855,000 Rp 38,730,032,000 2.767443673 PT Bumi Resources Rp 900 19404000000 Rp 3,599,460,910,000 Rp 25,135,359,490,000 -0.305217814 PT Polychem indonesia Rp 175 3889179559 Rp 1,319,130,871,000 Rp 4,161,340,040,000 -0.836445372 PT Elnusa Rp 325 7298500000 Rp 1,937,289,000,000 Rp 3,768,566,000,000 -0.370579552 PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Rp 200 260000000 Rp 134,330,948,113 Rp 199,379,040,864 -0.739190239 PT Sorini Corporation Rp 11 180000000 Rp 313,120,282,000 Rp 533,484,419,000 -0.996217696 PT Myoh technology Rp 50 1681000000 Rp 2,471,987,555 Rp 9,510,933,823 7.837197437 PT Sumalindo Lestari Jaya Rp 131 1236022311 Rp 212,362,760,731 Rp 1,964,004,997,075 -0.917556766
(2)
Lampiran 5 Hasil Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif Manajemen Laba
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Standardized Residual 30 -.15959 1.17936 .1762134 .33291032 Valid N (listwise) 30
Statistik Deskriptif Kesejahteraan Pemegang Saham
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kesejahteraan
Pemegang Saham
30 -.917556766 1.882459462 .1084737231 .7230510615 Valid N (listwise) 30
Statistik Deskriptif Manajemen ROA dan ROE
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROA 30 -.0111000 .2064549 .076141432 .0642510136 ROE 30 -437.00000 58.47000 -9.7591667 92.65183050 Valid N (listwise) 30
(3)
Lampiran 6: Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil Uji Statistik Parametrik One Sample T-Test One-Sample Test
Test Value = 0 t df Sig.
(2-tailed)
Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper DA 2.307 30 .033 .17621339 .0157558 .3366710
Hasil Regresi Linear Manajemen Laba Terhadap Kesejahteraan Pemegang Saham
Hasil Regresi Manajemen Laba Terhadap ROA Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .073 .011 6.74 .000 Manajemen
laba
-.076 .021 -.621 -3.63 .002
a. Dependent Variable: ROA
Hasil Regresi Manajemen Laba Terhadap ROE Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -9.45 20.2 -.468 .645 Manajemen
laba
16.88 39.4 .093 .428 .673
a. Dependent Variable: ROE
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
(Constant) .079 .136 .583 .566 MANAJEMEN
LABA
-.659 .266 -.476 -2.48 .022
(4)
Lampiran 4 : Hasil perhitungan ROA, dan ROE
Nama Perusahaan ROA ROE
Central Proteina Prima 0.10961987 4.48
Bumi Serpong damai 0.07443294 6.43
Benakat Petroleum -0.0003864 0.37
Plastpack Prima -0.0027403 -437
Palm asia Corpora 0.01174064 2
PT Indika Energy 0.01671021 13.61
PT budi acid jaya 0.09300663 -12.7
PT sucaco 0.04120789 1.43
PT Barito Pacific 0.06853444 -8.46
PT astra international 0.12410472 32.79
PT krakatau steel 0.09111745 11.26
PT indofood 0.12391885 20.44
PT dynaplast 0.14624821 13.2
PT astra International 0.13650859 28.43
PT Selamat Sempoerna 0.16104242 13.4
PT Medco energy 0.14776889 11.09
PT charoen Pokphand 0.2800862 0.423
PT Dian swastatika sentosa tbk 0.10065608 4.71
PT Barito Pacific 0.00823905 9.53
PT beton jaya 0.13025138 11.47
PT multipolar 0.00113401 58.47
PT sarasa Nugraha 0.20645489 13.8
PT texmaco -0.0618879 -30.95
PT energi mega persada 0.01311506 3.45
PT gajah tunggal tbk 0.0667182 -37.88
PT Sugi sumapersada -0.0111 -1.34
PT Bintang Mitra Semesta raya 0.00552572 1.2
PT AKR Corporindo tbk 0.09703768 12.24
PT Majapahit Securities Tbk 0.00002197 0.2
(5)
xiv ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP
KESEJAHTERAAN PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TARGET DAN KINERJA PERUSAHAAN PENGAKUISISI
Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 1998-2011
Wellyberdus Edoeward Wicaksono NIM : 092114015
Universitas Sanata dharma Yogyakarta
2013
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya manajemen laba yang bersifat income increasing yang dilakukan oleh perusahaan target sebelum peristiwa akuisisi, mengetahui apakah manajemen laba yang dilakukan perusahaan target berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target, dan mengetahui apakah manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan pengakuisisi setelah peristiwa akuisisi.
Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Data yang diperoleh menggunakan teknik dokumentasi terhadap perusahaan-perusahaan yang melakukan akuisisi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data untuk pengujian hipotesis menggunakan one sample t-test, dan menggunakan regresi linear sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan adanya manajemen laba yang bersifat income increasing yang dilakukan oleh perusahaan target sebelum peristiwa akuisisi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan manajemen laba yang dilakukan oleh perusahan target berpengaruh negatif signifikan terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target. Hasil untuk ROA, manajemen laba berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai ROA perusahaan pengakuisisi setelah peristiwa akuisisi, dan untuk ROE, manajemen laba tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap ROE perusahaan pengakuisisi setelah peristiwa akuisisi.
Kata kunci : Akuisisi, manajemen laba, kesejahteraan pemegang saham perusahaan target, kinerja perusahaan pengakuisisi.
(6)
xv ABSTRACT
ANALYSIS THE IMPACT OF EARNING MANAGEMENT TO THE TARGET COMPANIES SHAREHOLDERS VALUE AND COMPANIES
ACQUIRER PERFORMANCE
An Empirical Study On Companies Listed In Indonesia Stock Exchange, 1998-2011
Wellyberdus Edoeward Wicaksono NIM : 092114015
Universitas Sanata dharma Yogyakarta
2013
Purposes of this research are to determine whether target firms conducted earning management especially income increasing before acquisitions, to determine whether this action had a negative impact to target companies shareholders value, and whether it had a negative impact to acquirer companies performance after acquisitions.
Type of this research is an empirical study. Data obtained by using documentation technique. Sample is taken by purposive sampling technique. Data were analyzed by one sample t test and linier regression.
Result of this research showed that target companies conducted earning management before acquisitions especially, income increasing. This research also showed that this action had a negative impact to target companies shareholders value. Other result showed that earning management had negative impact to ROA’s acquirer firms after acquisition, but it didn’t give a negative impact to ROE’s acquirer firms. Keywords : Acquisition, earning management, target companies shareholders value,