Rumusan Masalah. Keaslian Penelitian. Manfaat Penelitian.

2 suatu jumlah yang telah terbukti oleh WHO cukup untuk mempertahankan fungsi normal kelenjar tiroid dan kadar air maksimal 7, agar massa garam padat mejadi larut dan iodium menguap ke udara. Berdasarkan survey garam beriodium tahun 2000 oleh Badan Pusat Statistik BPS, persentase garam rumah tangga di tingkat propinsi khususnya Yogyakarta, yang mengkonsumsi garam tidak beriodium ada 8,9; garam tidak cukup iodium 21,9; dan yang cukup iodium sebesar 69,2; sehingga dapat diketahui masih banyak masyarakat Yogyakarta lebih dari 30 belum mengkonsumsi garam cukup iodium Anonim, 2000b. Terdapat 3 bentuk garam yang biasa dikonsumsi oleh rumah tangga yaitu garam halus, garam curaikrosok, dan garam bata briket. Garam bata atau briket lebih banyak dikonsumsi di Propinsi Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Tengah Anonim, 2000a.

1. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan: a. Berapakah kadar rata-rata kalium iodat dan air yang terkandung dalam garam briket yang beredar di pasar-pasar tradisional pasar Demangan, Kranggan, Pingit, Karangwaru, Legi, Gading, Condro, Sentul, Ngasem, Bringharjo, Giwangan, dan Lempuyangan di Kota Yogyakarta yang menjadi sampel pada penelitian ini? b. Apakah kadar kalium iodat dan air sampel sudah sesuai dengan persyaratan SNI 01-3556-2000?

2. Keaslian Penelitian.

Sejauh yang diketahui peneliti, BPOM dalam “Laporan Monitoring Mutu Garam Beriodium di DIY tahun 2000” telah melakukan pengujian kadar iodium, tetapi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 sejak tahun 2000 belum pernah dilakukan lagi hingga sekarang. Perbedaan dengan penelitian tentang “Uji kadar kalium iodat dan air dalam garam briket yang beredar di pasar-pasar tradisional di Kota Yogyakarta” yang dilakukan peneliti adalah tahun penelitian BPOM tahun 2000, peneliti tahun 2008; lokasi penelitian BPOM pasar yang ada di Propinsi DIY dan beberapa Propinsi lain di Indonesia, peneliti hanya beberapa pasar tradisional di Kota Yogyakarta; subjek penelitian BPOM 3 macam garam halus, krosok, dan batabriket, peneliti hanya dikhususkan garam batabriket saja; tetapi metode pengukuran kadar iodium sebagai kalium iodat KIO 3 yang digunakan sama, yaitu metode titrasi iodometri dan Karl Fischer.

3. Manfaat Penelitian.

a. Teoritis: data yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai acuaninformasi bagi pihak-pihak yang terkait berkenaan dengan mutu garam briket sesuai dengan persyaratan yang berlaku sehingga konsumen tidak dirugikan dan GAKI pada masyarakat dapat ditanggulangi. b. Praktis: penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi tentang kadar kalium iodat dan air pada garam briket yang beredar di pasar-pasar tradisional Kota Yogyakarta.

B. Tujuan Penelitian