3. Subjek III a. Latar Belakang
1 Subjek Subjek memiliki latar belakang pendidikan terakhir
Sekolah Menengah Ekonomi Atas setara dengan SMA. Subjek berasal dari latar belakang keluarga yang sederhana
sehingga tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Subjek saat ini bekerja sebagai pengelola sebuah
toko tekstil. Subjek dipercaya untuk mengelola toko tersebut. Ayah Subjek bekerja sebagai seorang supir truk dan ibunya
sebagai ibu rumah tangga. Ayah Subjek jarang berada di rumah.
Subjek memiliki relasi yang cukup luas baik di tempat kerja atau di lingkungan tempat tinggalnya. Subjek merasa
cukup nyaman bergaul dengan siapa saja bahkan dengan orang yang baru dikenalnya. Subjek sangat senang membantu orang
lain dan banyak orang yang mengenal subjek. Subjek adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Subjek dapat melindungi
adik-adiknya begitu pula sebaliknya. Sifat yang melekat pada diri subjek yakni sikap mandiri dan tidak mau bergantung pada
orang lain. Subjek memiliki pola pikir yang berorientasi ke depan.
Subjek juga memiliki wawasan yang luas. Pada saat
menghadapi masalah, subjek memilih untuk bisa segera menyelesaikannya. Subjek terkadang menyertakan perasaan-
perasaan sentimental dalam memecahkan suatu masalah. Subjek termasuk orang yang cukup tegar dalam
menghadapi suatu masalah. Subjek mampu mengelola perasaannya dengan sangat baik. Subjek tetap mampu
mengikutsertakan logika meskipun berada dalam kondisi yang sangat sulit.
Kedua orang tua subjek mendidik subjek dengan cara menjadikan subjek sebagai anak yang mandiri terutama pada
saat menghadapi suatu masalah. Orang tua subjek mendidik subjek agar selalu tegar menghadapi apapun masalah yang
terjadi dalam hidup subjek. Dalam keluarga subjek diterapkan sikap saling terbuka terutama apabila sedang mengahadapi
masalah. Subjek juga melakukan hal yang sama ketika harus menghadapi kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan
suami. 2 Suami
Suami subjek memiliki latar belakang pendidikan yang hampir sama yakni setara SMA, tetapi suami subjek adalah
lulusan Sekolah Teknik Menengah. Keluarga suami subjek adalah keluarga yang sederhana. Ibu mertua subjek bekerja
sebagai seorang buruh di rumah makan sedangkan ayah
mertuanya diam di rumah karena menderita sakit mata katarak. Suami subjek memutuskan untuk tidak melanjutkan
pendidikannya karena tidak ada biaya sama halnya dengan subjek. Suami subjek memutuskan untuk bekerja menjadi
satpam di salah satu pabrik di daerahnya. Suami subjek kurang begitu baik dalam menjalin
hubungan dengan orang-orang di lingkungannya. Hal tersebut terjadi karena sikapnya yang cenderung kurang bersahabat dan
mau menang sendiri serta mudah memberikan respon negatif terhadap lingkungan. Suami subjek adalah anak pertama dari
dua bersaudara, dan memiliki seorang adik perempuan. Suami subjek juga sering memaksakan kehendak kepada kedua orang
tuanya maupun pada adiknya. Suami subjek sering melakukan kekerasan terhadap orang lain apabila keinginannya tidak
dipenuhi. Suami subjek cenderung memiliki pola pikir yang
sempit dan selalu terburu-buru. Sebagai contoh yakni ketika suami subjek memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya
tanpa berpikir panjang. Suami subjek memutuskan hal itu di saat keluarga sedang membutuhkan banyak uang karena subjek
saat itu sedang hamil tua dan akan segera melahirkan. Hal tersebut juga sering terjadi pada beberapa kesempatan dimana
suami subjek selalu mendahulukan emosinya daripada logikanya.
Suami subjek dalam mengelola emosinya termasuk rendah. Suami subjek sering mudah tersinggung oleh gurauan-
gurauan teman-temannya dan pada akhirnya selalu terjadi perkelahian. Kelemahan suami subjek dalam mengelola emosi
membuat subjek selalu menjadi korban kekesalan hati. Suami subjek seringkali merasa setiap orang harus mengikuti
keinginannya. Kedua orang tua suami selalu memenuhi semua
keinginan suami subjek dan akhirnya suami subjek tumbuh menjadi orang yang egois. Dalam keluarga suami subjek,
apabila suami melakukan tindak kekerasan terhadap istrinya adalah sesuatu hal yang wajar. Hal tersebut terjadi pada hampir
seluruh laki-laki yang berumah tangga yang memiliki satu garis keturunan dengan suami subjek. Perilaku orang yang lebih tua
dari suami subjek membuatnya menganggap bahwa itu sesuatu yang bisa dilakukan untuk menaklukkan istri.
b. Faktor-Faktor Pendukung Terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga