Strategi Coping COPING STRESS 1. Stres

b. Strategi Coping

Terdapat tiga tipe yang secara umum merupakan strategi coping yang dikemukakan oleh Passer Smith 2003 yakni: 1 Emotion Focused Forms of Coping Strategi yang berusaha untuk mengatur respon-respon emosional akibat dari situasi yang menimbulkan stres. Srategi ini lebih banyak digunakan oleh kaum perempuan dalam menghadapi masalah-masalah yang terjadi dalam hidupnya. Bentuk-bentuk perilaku yang termasuk di dalamnya antara lain: a Positive reinterpretation yakni mengambil sisi positif dari setiap kejadian yang dialami dan menganggap bahwa setiap kejadian yang dialami berguna untuk perkembangan pribadinya dan hidupnya. b Acceptance yakni berupa sikap menerima kejadian yang dihadapi sebagai jalan hidupnya. c Denial yakni berupa mengurangi kesadaran akan peristiwa-peristiwa tertentu, pengalaman atau perasaan yang mungkin menyakitkan untuk diakui. d Repression yakni berupa pengeluaran ide, konsep dan emosi dari kesadaran untuk menghindari konflik atau ancaman yang menyakitkan. e Escape-Avoidance yakni bentuk coping dimana individu melarikan diri atau menghindar dari masalah yang dialami. f Wishful thinking yakni bentuk coping yang berpikir bahwa masih ada harapan untuk bisa menghadapi masalahnya. g Controlling Feeling yakni bentuk coping dengan cara mengatur perasaan individu seperti mencoba memahami perasaan dan mencoba memahami permasalahan yang dialami oleh individu. 2 Problem Focused Forms of coping Strategi yang mencoba untuk menghadapi dan menangani langsung tuntutan dari situasi atau upaya untuk mengubah situasi tersebut sehingga tidak lagi menimbulkan stres. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai strategi coping, strategi ini yang dinilai paling efektif untuk menghadapi masalah. Bentuk perilaku yang termasuk di dalamnya, antara lain: a Active Coping, yakni berupa langkah nyata yang digunakan untuk memecahkan masalah beserta dengan keputusan-keputusan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. b Planning, yakni cara yang diambil oleh seseorang untuk membuat rencana menghadapi stressor atau untuk menyelesaikan masalah. c Suppression of Competing activities, yakni berupa pemusatan pikiran pada masalah yang dihadapi sehingga tidak terlalu banyak menghabiskan energi pada masalah lain. d Excercising Restraint coping yakni usaha yang dilakukan individu dengan cara menunggu saat yang tepat untuk melakukan sesuatu berkaitan dengan proses penyelesaian masalah. e Assertive Confrontation yakni usaha yang dilakukan dengan cara mempertegas kondisi yang dialami dan melakukan pembelaan secara tegas. 3 Seeking Social Support Strategi yang dilakukan oleh individu yang mengalami stres dengan cara meminta pertolongan dari orang lain. Pertolongan yang diharapkan dari orang lain dapat berupa materi atau non materi. Bentuk perilaku yang termasuk di dalamnya antara lain: a Help and Guidance yakni mencoba untuk mencari bantuan dan arahan dari orang lain yang mungkin lebih berpengalaman dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi oleh individu. b Seeking social support for emotional reasons yakni mencari dukungan sosial yang digunakan oleh individu sebagai kekuatan untuk bertahan menghadapi masalahnya. c Affirmation of Worth yakni dengan cara mencari penegasan dari orang lain mengenai nilai atau manfaat yang bisa diambil dari apa yang telah dialami. d Tangible Aid yakni mencari dukungan nyata dari orang lain berupa materi seperti mendapatkan uang atau penghasilan. Stephen Worchel dan Wayne Shebilske 1989 mengemukakan pendapat yang sedikit berbeda dari yang telah diungkapkan di atas mengenai strategy coping yakni meliputi : 1 Cognitive Responses a Reappraisal Melihat dan mencari sesuatu yang baik dari hal buruk yang dialami oleh seseorang. b Belief in self efficacy Percaya terhadap diri dan perasaan bahwa diri sendiri mampu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. 2 Informational Responses Mencari informasi terkait dengan situasi yang membuat seseorang tertekan dan membantu dalam proses pemecahan masalah serta dapat juga mengembangkan tanggapan yang efektif untuk mengatasi tekanan yang dialami. 3 Behavioral Responses Mencari dukungan sosial pada orang-orang yang sudah benar-benar paham terhadap situasi yang menekan individu. Caplan dalam Ismudiyati, 2003 menegaskan bahwa kehadiran sumber-sumber dukungan yang sesuai merupakan determinan utama bagi penyesuaian diri individu dalam menghadapi peristiwa-peristiwa yang menekan. Aldwin dan Ravenson dalam Setianingsih, 2003 memberikan pandangan yang lain mengenai aspek perilaku coping yang digunakan untuk meredakan ketegangan emosi antara lain: 1 Pelarian diri dari masalah yaitu usaha dari individu untuk meninggalkan masalah dengan membayangkan hal-hal yang lebih baik. 2 Pengurangan beban masalah, yaitu usaha untuk menolak merenungkan sesuatu masalah dan bertindak seolah-olah tidak terjadi apa-apa. 3 Penyalahan diri yakni tindakan pasif yang berlangsung dalam batin kemudian baru pada masalah yang dihadapi dengan jalan menganggap bahwa masalah terjadi karena kesalahannya. 4 Pencarian arti yakni usaha untuk menemukan kepercayaan baru atau sesuatu yang penting dari kehidupan.

c. Sumber-sumber Coping