PROSES PENGUMPULAN DATA 1. Proses Perolehan Subjek

40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. PROSES PENGUMPULAN DATA 1. Proses Perolehan Subjek

Peneliti melakukan proses perolehan subjek dengan cara mencari informasi pada pihak – pihak terkait dengan kekerasan dalam rumah tangga. Salah satunya adalah Kepolisian Kota Besar dan Lembaga Penanganan korban kekerasan dalam rumah tangga. Peneliti juga mencari informasi pada rekan–rekan sejawat dan masyarakat serta pemimpin di lingkungan masyarakat. Pada tahap awal, peneliti mendapatkan satu orang subjek tetapi dalam proses rapport memutuskan untuk berhenti dengan alasan ketatnya pengawasan dari pihak suami dan keluarga. Pada akhirnya, subjek tersebut berkenan melanjutkan proses penelitian. Hal itu terjadi karena suami menjadi buronan polisi dengan tuduhan memperkosa anak gadis di bawah umur. Pada tahap selanjutnya subjek ini akan disebut sebagai Subjek I. Peneliti mendapatkan dua orang subjek di daerah Yogyakarta berdasarkan informasi dari masyarakat setempat. Pada awal proses pengambilan data, kedua subjek memutuskan untuk berhenti karena akhirnya mereka memilih untuk meninggalkan suaminya. Pada kedua subjek tersebut akhirnya satu orang pulang ke rumah orang tua di Palembang dan yang lain menetap bersama anaknya di Bali. Kedua subjek tersebut memutuskan untuk meninggalkan suami mereka dan tidak bercerai, karena mereka menikah secara Katholik, dimana pada agama ini memiliki prosedur yang rumit untuk bercerai. Peneliti memiliki informasi mengenai subjek keempat dari rekan peneliti di kampus. Rekan peneliti akhirnya menjadi penghubung antara peneliti dengan subjek tersebut. Subjek tersebut mengajukan diri untuk bergabung dengan penelitian ini dan menjadi nara sumber. Pada tahap selanjutnya, subjek ini akan disebut sebagai Subjek II. Peneliti memperoleh data wanita korban KDRT dari Kepolisian Kota Besar Surakarta dan Kantor Kejaksaan Tinggi Surakarta sebanyak tiga orang. Pada akhirnya, hanya satu orang saja yang bersedia untuk menjadi nara sumber. Sementara dua subjek yang lain tidak bersedia karena adanya rasa takut terhadap suami. Pada penelitian ini, subjek tersebut akan disebut sebagai Subjek III. Pada bulan November akhir, peneliti hanya mampu mendapatkan tiga orang subjek yang bersedia menjadi nara sumber dalam penelitian. Ketiga subjek yang bersedia menjadi nara sumber dalam penelitian ini memiliki karakteristik yang sama, yakni istri korban kekerasan dalam rumah tangga, memiliki penghasilan sendiri serta masih bertahan dalam rumah tangga tidak bercerai .

2. Proses Rapport

Peneliti melakukan proses rapport yang cukup lancar dan tidak ada hambatan yang berarti. Pada Subjek I, peneliti melakukan rapport sebanyak empat kali pertemuan. Subjek I pada awalnya masih merasa canggung dengan peneliti, tetapi akhirnya bisa terbuka. Pada saat melakukan rapport, pemilik rumah yang adalah tetangga subjek memberikan bantuan yang cukup berarti bagi peneliti. Peneliti melakukan pengambilan data di rumah tetangga subjek. Hal ini dilakukan peneliti untuk menghindari resiko yang harus ditanggung olah subjek di kemudian hari. Peneliti sangat mudah untuk menjalin hubungan dengan subjek II. Salah satu hal yang mendukung yakni subjek tersebut yang memutuskan sendiri untuk bergabung dalam penelitian ini dan menjadi nara sumber. Keterbukaan subjek sangat membantu peneliti dalam menggali informasi bahkan sampai pada hal yang mendetil. Subjek memiliki waktu yang terbatas karena ketatnya pengawasan dari pihak suami. Hal ini yang menjadi hambatan dalam melakukan proses pengambilan data. Peneliti mengalami sedikit kendala pada Subjek III yakni sulitnya mengatur waktu pertemuan antara subjek dengan peneliti. Salah satu alasannya karena subjek bekerja hingga larut malam. Subjek selalu mendapat pengawasan yang ketat dari suami, walaupun suami subjek tidak lagi memarahi atau memukul subjek setelah keluar dari penjara. Suami subjek sempat beberapa kali menunjukkan wajah yang kurang bersahabat dengan peneliti karena alasan yang peneliti sendiri tidak memahaminya.

3. Proses Wawancara dan Pengambilan Data Utama

Peneliti mengambil data dengan metode wawancara semi terstruktur. Peneliti menggunakan panduan pertanyaan berkaitan dengan coping stress pada perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga. Peneliti mengajukan pertanyaan seputar latar belakang subjek dan suami, berikutnya pertanyaan mengenai kekerasan dalam rumah tangga serta coping stress yang dilakukan. Peneliti melakukan wawancara sebanyak dua kali untuk setiap subjek. Proses pengambilan data berjalan cukup lama, yakni dari bulan September sampai dengan bulan November. Salah satu penyebabnya adalah subjek dan peneliti harus mencari waktu yang tepat yakni ketika subjek dalam kondisi aman dan memiliki waktu senggang.

4. Data Demografi Subjek

Karakteristik Subjek I Subjek II Subjek III Usia 26 tahun 53 tahun 27 tahun Suku Jawa Jawa Jawa Pendidikan SMP SMU SMEA Usia Pernikahan 7 tahun 34 tahun 8 tahun Jumlah anak 2 4 2 Agama Islam Katholik Islam Pekerjaan Pengelola Toko PNS Swasta Interview nara sumber utama 3 Sept 2007 1 Okt 2007 5 Oktober 2007 3 Sept 2007 27 Sept 2007 3 Des 2007 Traingulasi 10 Des 2007 24 Des 2007 18 Des 2007

B. HASIL PENELITIAN 1. Subjek I