2. Subjek II a. Latar Belakang
1 Subjek Subjek memiliki latar belakang pendidikan SMA.
Subjek sempat memperoleh pendidikan di Perguruan Tinggi tetapi terpaksa berhenti karena diperkosa dan hamil. Subjek
berasal dari keluarga yang cukup terpandang dan memiliki jabatan penting di masyarakat. Subjek sendiri memiliki jabatan
di Pemerintahan. Kedua orang tua subjek cukup mampu membiayai pendidikan anak–anaknya sampai ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Ketiga adik subjek mendapatkan pendidikan sampai ke tingkat Perguruan Tinggi. Subjek sempat
hendak melanjutkan pendidikannya ketika hamil, hanya dilarang oleh suaminya.
Dalam menjalin hubungan dengan relasi sosialnya, subjek cukup pandai bergaul. Subjek memiliki keakraban
dengan tetangga dan teman–temannya di kantor dengan cukup baik. Hal tersebut membantu subjek untuk dapat bertahan
menghadapi penganiayaan dari suaminya karena sikapnya yang terbuka, sehingga ia merasa tidak sendirian.
Pola pikir Ibu Br tidak terlalu rumit, seperti pola pikir setiap wanita kebanyakan. Subjek sering memilih untuk
membantah apabila itu tidak berkenan dengan dirinya
meskipun ia menyadari bahwa mungkin orang lain akan marah. Hal tersebut berlangsung terus menerus sampai ia memiliki
anak–anak dan bahkan cucu. Pola pikir yang demikian ini sering membuat orang yang ada di sekitarnya merasa bahwa ia
adalah orang yang sulit dimengerti. Proses pengelolaan emosi subjek cukup baik, hanya
dalam kondisi tertentu ia merasa perlu mengungkapkan perasaannya, maka dia akan mengatakan apa saja yang dia
rasakan. Dalam kesehariannya, apabila subjek ingin marah maka hal yang dilakukan oleh subjek adalah jalan – jalan
keluar dan menyenangkan dirinya sendiri, seperti berbelanja atau makan makanan yang dia sukai.
Kedua orang tua subjek dalam mendidik dan membesarkan subjek cukup ketat baik dalam menjaga
martabat, kehormatan, ataupun nama baik keluarga. Kedua orang tua subjek menjunjung tinggi nilai – nilai budaya, salah
satunya budaya patriarkhi. Pernikahan subjek dengan suaminya juga dikarenakan menjaga nama baik keluarga karena
keluarga subyek tidak ingin menanggung malu karena ada anaknya yang diperkosa.
2 Suami Suami subjek memiliki latar belakang pendidikan yang
sedikit berbeda dengan subjek. Suami subjek tidak begitu
berminat untuk melanjutkan pendidikannya meskipun kedua orang tuanya mampu menyekolahkan suami subjek tersebut.
Suami subjek menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas SMA dengan ujian persamaan. Saat ini suami subjek
telah pensiun dari pekerjaannya. Orang tua suami memiliki usaha sendiri. Suami subjek memiliki status sosial ekonomi
yang lebih rendah dibandingkan subjek. Hal tersebut yang menjadi salah satu perbedaan dalam menjalani pernikahan.
Dalam menjalani relasi dengan lingkungan sosialnya, suami subjek lebih senang bergaul dengan orang yang
berlainan jenis. Suami subjek cukup familiar di antara wanita yang ada di kantor dan lingkungannya. Hal ini didukung oleh
penampilan suami subjek yang cukup menarik. Hal tersebut yang seringkali dibanggakan oleh suami subjek. Dalam bergaul
dengan masyarakat, suami subjek seringkali ingin mendapatkan apa yang diinginkannya dan ingin selalu menang sendiri. Hal
yang demikian dibawa hingga ke pernikahan dan membina rumah tangga.
Suami subjek memiliki wawasan yang sempit, sehingga dalam memandang sebuah masalah cenderung dari sudut
pandang yang juga sempit. Suami subjek cenderung memikirkan segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. Pada
saat suami subjek masih remaja, cenderung menyelesaikan
masalah dengan cara yang praktis dan memiliki keinginan yang berbeda–beda.
Emosi yang dimiliki suami subjek cenderung tidak stabil dan sering berubah – ubah. Perubahan emosi suami
subjek sangat cepat, bahkan anggota keluarganya tidak ada yang menduga dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah
berubah emosinya. Suami subjek sendiri jarang mengemukakan perasaannya dan lebih senang memendam sendiri apa yang
dirasakannya. Namun, bentuk perilaku yang dimunculkan tampak seperti tidak ada masalah.
Kedua orang tua suami subjek bercerai sejak suami subjek masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama
SMP kelas I. Suami subjek memilih untuk tinggal bersama dengan ayah dan neneknya yang selalu mengikuti semua
keinginannya. Sedangkan saudara–saudaranya tinggal bersama dengan ibunya. Hal tersebut membuat suami subjek merasa
setiap orang harus memperlakukan dia dengan cara yang sama. Suami subjek tumbuh tanpa kasih sayang ibunya, dan ayahnya
adalah orang yang sibuk bekerja. Keadaan seperti itu membuat suami subjek lebih senang bermain dengan teman–temannya
daripada tinggal di rumah.
b. Faktor – Faktor Pendukung Terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga