49
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi Gambar fisik hardware yang dibuat, pengujian wahana, hasil pengambilan data, pembahasan tentang data yang diperoleh, dan pembahasan program yang
digunakan di mikrokontroller. Data yang akan dibahas terdiri dari hasil pengambilan data sensor, data output kontroller PID, dan pengiriman paket data ke wahana.
Hasil pengujian berupa data-data yang diperoleh dapat memperlihatkan bahwa hardware dan software yand dirancang telah bekerja dengan baik atau tidak. Berdasarkan
data-data tersebut dapat dilakukan analisis terhadap proses kerja alat yang kemudian dapat digunakan untuk menarik kesimpulan akhir.
4.1. Bentuk Fisik Wahana, dan Flight Controller
Bentuk fisik wahana secara keseluruhan ditunjukkan Gambar 4.2. Sistem menggunakan 2 buah mikrokontroler, mikrokontroler pertama digunakan sebagai Flight
Controller seperti pada Gambar 4.1, mikrokontroller ke 2 digunakan sebagai pengolah paket data dari transceiver RFM12. Hal ini dilakukan supaya flight controller tidak mengubah
parameter Kp, Ki, dan Kd pada kontroler PID, karena jika modul komunikasi RFM12 digunakan bersamaan dalam mikrokontroler pada flight controller maka akan memakan
waktu hingga 400 mS dalam proses looping untuk menerima paket data navigasi dari GCS. Frame yang digunakan adalah Frame jenis SK450 untuk quadcopter. Frame tidak
membuat sendiri karena tidak adanya alat pendukung yang baik dalam pembuatan frame untuk wahana quadcopter, karena dalam pembuatan frame quadcopter sangat diutamakan
letak jarak antara keempat motor yang presisi, titik pusat keseimbangan, berat, kekuatan dan efek gangguan getaran saat motor dijalankan. Untuk itu, perancangan yang digunakan adalah
frame SK450 karena memiliki berat 300 gram, bahan menggunakan serat karbon, dan memiliki fitur peredam getaran antar motor yang menggunakan batang serat karbon.
Saat keadaan hover, Flight Controller tetap akan menerima getaran yang ditimbulkan akibat motor jika flight controller dihubungkan frame dengan menggunakan spacer plastik.
Akibatnya wahana akan menjadi tidak terkendali, untuk itu digunakan peredam getaran
IV
untuk flight controller menggunakan busa. Peredam menggunakan busa ini mampu meredam getaran yang ditimbulkan akibat dari putaran motor.
Pada wahana juga diberi satu buah modul battery checker. Modul ini digunakan untuk mengukur tegangan baterai dan mengatur setpoint tegangan baterai yang diinginkan. Jika
mencapai level tegangan battery low voltage, modul ini akan membunyikan buzzer sehingga pilot akan mengetahui bahwa baterai mencapai level low voltage.
Rangkaian flight controller ditunjukan pada Gambar 4.3 . Untuk perancangan rangkaian flight controller menggunakan aplikasi Fritzing pada PC dalam membuat jalur
IO, led indikator, dan power distribution pada PCB. Terdapat 3 buah led indikator yang disediakan oleh flight controller. Penjelasan led indikator dapat dilihat pada Tabel 4.1. Selain
itu juga terdapat 4 buah blinking led pada setiap motor sebagai indikator navigasi wahana ke kanan kiri, depan belakang, atau berputar.
Gambar 4.1 Bentuk Fisik Wahana Quadcopter
Gambar 4.2 Wahana dengan Receiver RFM 12 menggunakan mikrokontroler tambahan.
Gambar 4.3 Rangkaian Flight Controller
Tabel 4.1 Led Indikator pada wahana.
Tabel 4.2 PIN IO pada Flight Controller.
Warna Led Fungsi Indikator
Status Waktu
HIJAU Deklarasi variable dan
deklarasi pin IO On
2 detik Kalibrasi sensor gyro
Berkedip 4 detik
Menunggu sinyal receiver Berkedip sampai receiver on
Mengetahui jenis baterai 3 sell
On 2 detik
Motor berputar On
Sampai motor off
MERAH Mengetahui jenis baterai
2 sell On
2 detik Tegangan baterai rendah
On Sampai ganti baterai
Hilang komunikasi dengan GCS
On Sampai terhubung
kembali BLINKING
LED Selama proses terbang
On Sampai hilang
komunikasi
Pin Fungsi
Keterangan Power
sumber daya pada flight controller tersedia 2 pasang pin
5 volt menyediakan daya 5 volt
tersedia 3 pin 3.3 volt
menyediakan daya 3.3 volt tersedia 3 pin
GND ground
tersedia 3 pin A0
menghitung tegangan baterai tersedia 1 pin
A8-A15 receiver input
untuk receiver D10
ESC 1 motor depan kanan
D11 ESC 2
motor belakang kanan D12
ESC 3 motor belakang kiri
D13 ESC 4
motor depan kiri D20
SDA untuk sensor
D21 SCL
untuk sensor D23
led blingking motor 1 led indikator pada motor
D25 led blingking motor 2
D27 led blingking motor 3
D29 led blingking motor 4
D30 led merah
led indikator D31
led hijau D32
led blinking PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk IO flight controller dapat dilihat letak dan fungsinya pada table 4.2. Flight Controller menyediakan 28 pin tambahan yang bisa digunakan nantinya untuk modifikasi
wahana. Sedangkan pin untuk sensor IMU berada dibawah papan PCB flight controller. Hal ini
dilakukan supaya kabel untuk menghubungkan sensor dengan mikrokontroller berada dibawah dan tidak terlihat agar flight controller dapat terlihat lebih rapi.
4.2. Pengujian Wahana