2. Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Mencontek Berdasarkan
Akreditasi Sekolah. Dalam dunia pendidikan formal, akreditasi dianggap penting dalam
sebuah proses belajar mengajar. Kebanyakan orang tua memilih sekolah untuk anak-ankanya dengan kuwalitas dan akreditasi yang baik. Oleh sebab
itu akreditasi dianggap penting dalam sebuah sekolah negeri maupun swasta. Akreditasi merupakan penilaian pemerintah terhadap suatu lembaga
pendidikan formal yang bermaksud untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan nasional, yang biasanya di tandai dengan nilai A, B, atau C,
dengan maksud agar sekolah yang satu dengan yang lain bisa berkompetisi untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan nasional. Sekolah yang
memilik akreditasi A biasanya memiliki peserta didik yang cukup banyak karena sekolah berakreditasi A dianggap sangat mampu dalam mendidik
dan menggali prestasi peserta didik yang lebih tinggi. Sedangkan untuk sekolah yang berakreditasi B atau C bahkan Belum Terakreditasi memiliki
peserta didik yang relative sedikit, kemungkinan karena bangunan sekolah yang kecil dan ruang kelas yang sedikit, kurangnya tenaga pendidik, lokasi
yang tidak strategis dan mungkin untuk yang memiliki akreditasi C dan Belum Terakreditasi belum bisa menunjukan kemampuan sekolahnya untuk
menyaingi sekolah lain sehingga dianggap sekolah yang tak bermutu. Dari keberanekaragaman penilaian pemerintah untuk masing-masing sekolah
penilaian yang berupa akreditasi ini diduga ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku mencontek berdasarkan akreditasi sekolah.
G. Penelitian yang Relevan
1. Hubungan antara motivasi berprestasi dengan perilaku Menyontek
Penelitian ini dilakukan oleh Alvianto, 2008 Universitas sanata Dharma. Penelitian yang dilakukan pada siswa-siswi kelas XI di SMA
Negeri 1 Dukun Kecamatan Muntilan yang berjumlah 70 orang, menunjukkan bahwa terdapat hubugan negatif yang signifikan antara
variabel motivasi berprestasi dengan perilaku menyontek r=-0.577, seigifikansi 0.000. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat motivasi
berpretasi pada siswa-siswi, maka akan semakin rendah tingkat perilaku menyonteknya. Demikian pula sebalikya, semakin rendah tingkat motivasi
berprestasi pada siswa-siswi, maka semakin tinggi tingkat perilaku menyonteknya.
2. Perbedaan Sikap antara Mahasiswa Laki-Laki dan Perempuan Terhadap
Perilaku Menyontek dalam Ujian di Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dilakukan oleh Meidiana 2005 Universitas Sanata
Dharma. Penelitian pada mahasiswa USD yang berjumlah 80 orang yang terdiri dari 40 orang laki-laki dan 40 orang perempuan, menunjukkan
bahwa ada perbedaan sikap antara mahasiswa laki-laki dan perempuan terhadap perilaku menyontek. Perbandingan nilai mean pada mahasiswa
laki-laki sebesar 132.07 dan pada perempuan sebesar 110.90. Hal ini menunjukkan bahwa sikap mahasiswa laki-laki lebih permisif daripada
perempuan terhadap perilaku menyontek dalam ujian di USD. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Hipotesis
Penelitian yang dilakukan oleh Prihatnaningtyas menunjukkan bahwa ada hubungan negative antara konsep diri dan efikasi diri dengan perilaku
menyontek pada siswa kelas X SMA Negeri “X” dengan koefisien korelasi sebesar -0,564. Penelitian ini tidak membedakan SMA berdasarkan akreditasi.
Di duga ada perbedaan sikap siswa antara siswa SMP Negeri dan SMP Swasta. Perbedaan ini disebabkan karena fasilitas oleh masing-masing sekolah
berbeda. Perbedaan fasilitas yang ada ini menyebabkan kualitas pembelajaran yang ada juga berbeda. Pada sekolah yang memiliki fasilitas yang lengkap,
guru dapat memberikan materi kepada siswa dengan menggunakan fasilitasmedia yang sesuai. Hal ini berdampak pada pemahaman siswa yang
semakin baik. Jika siswa memiliki pemahaman materi yang baik maka siswa tidak memiliki kemauan untuk menyontek.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis I :
Ho: tidak ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek berdasarkan status sekolah
Ha: ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek berdasarkan status sekolah
2. Hipotesis II :
Ho: tidak ada perbedaan sikap siswa dalam perilaku mencontek berdasarkan akreditasi sekolah