E. Akreditasi Sekolah
1. Pengertian Akreditasi Sekolah atau Madrasah
Seperti pada umumnya akreditasi adalah penilaian pemerintah terhadap suatu lembaga pendidikan formal yang bermaksud untuk
meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan nasional, yang biasanya di tandai dengan nilai A, B, atau C, dengan maksud agar sekolah yang satu
dengan yang lain bisa berkompetisi untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan nasional. Adapun yang dimaksud dengan peringkat di
sini adalah kedudukan suatu sekolah terhadap sekolah lain, dan kedudukan sekolah tersebut terhadap standar yang telah ditentukan oleh
pemerintah sebagai ukuran kualifikasi yang diharapkan untuk dicapai oleh sekolah-sekolah yang bersangkutan. Jadi dengan singkat dapat
dikatakan bahwa akreditasi adalah penilaian jenjang kualifikasi mutu lembaga pendidikan yang telah diakreditasi oleh pemerintah.
Menurut keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Akreditasi Sekolah tahun 2003 pasal 1 ayat 3 adalah suatu
kegiatan penilaian kelayakan suatu sekolah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh Badan Akreditasi Sekolah yang
hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan peringkat kelayakan. Menurut Suharsimi Arikunto akreditasi adalah suatu penilaian yang
dilakukan oleh pemerintah terhadap sekolah swasta untuk menentukan peringkat pengakuan pemerintah terhadap sekolah tersebut.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas akreditasi sekolah dapat diartikan sebagai tindakan menilai tingkat kelayakan setiap sekolah
melalui tindakan menilai tingkat kelayakan setiap sekolah melalui tindakan membandingkan keadaan sekolah menurut kenyataan dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Jika keadaan sekolah kenyataannya lebih besar atau sama dengan standar, maka sekolah yang bersangkutan
dinyatakan terakreditasi. Sebaliknya, sebuah sekolah dinyatakan tidak terakreditasi jika keadaan sekolah menurut kenyataannya lebih kecil
dari standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian hasil akreditasi dinyatakan dalam bentuk pengakuan terakreditasi dan tidak
terakreditasi. 2.
Tujuan Akreditasi Sekolah Akreditasi dilakukan dengan tujuan sebagai berikut Arikunto, 1988:
a. Mendapatkan
bahan-bahan bagi
usaha-usaha perencanaan
pemberian bantuan dalam rangka pembinaan sekolah yang bersangkutan.
b. Mendorong dan menjaga agar mutu pendidikan sesuai dengan
ketentuan kurikulum yang berlaku. c.
Mendorong dan menjaga mutu tenaga kependidikan d.
Mendorong terjadinya prasarana atau saran pendidikan yang baik e.
Mendorong terciptanya dan menjaga terpeliharanya ketahanan sekolah dalam pengembangakn sekolah sebagai pusat kebudayaan
f. Melindungi masyarakat dari usaha pendidikan yang kurang
bertanggung jawab g.
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang mutu pendidikan suatu sekolah
h. Memudahkan pengaturan perpindahan siswa dari sekolah ke satu ke
sekolah yang lain 3.
Ruang Lingkup Akreditasi Sekolah yang diakreditasi Arikunto, 1988 meliputi taman kanak-
kanak TK, sekolah dasar SD, sekolah luar biasa SLB, sekolah menengah pertama SMP, sekolah menengah atas SMA dan sekolah
menengah kejuruan SMK.
F. Kerangka Berpikir
1. Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Mencontek Berdasarkan Status
Sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang digunakan untuk
proses belajar mengajar. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang terbagi menjadi dua macam yaitu sekolah negeri dan sekolah swasta.
Sekolah negeri adalah sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah. Sekolah swasta adalah sekolah yang diselenggarakan oleh non-pemerintah
atau masyarakat, penyelenggara sekolah swasta biasanya berupa badan maupun yayasan pendidikan melalui suatu badan atau organisasi tertentu,
tanpa mendapat bantuan dari pemerintah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Status sekolah yang baik adalah sekolah yang dianggap berpotensi untuk memberikan masa depan yang baik bagi siswa. Status sekolah akan memberi
pengaruh terhadap pembentukan sikap siswa setelah lulus dari bangku sekolah menengah atas. Dengan kata lain baik-buruknya status sekolah dan
iklim sekolah akan mempengaruhi keadaan siswa karena dengan status sekolah dan iklim sekolah yang baik sehingga dapat mempengaruhi
kebiasaan siswa menjadi baik juga. Ada dugaan bahwa sekolah Negeri memiliki intensitas mencontek yang cukup tinggi, hal ini disebabkan banyak
oknum pendidik yang membantu dalam mensukseskan keberlangsunganya terutama saat Ujian Nasional untuk menjaga nama baik sekolah dan peserta
didiknya dapat lulus 100. Sedangkan di sekolah swasta memiliki intensitas mencontek yang rendah dikarenakan kedisiplinan serta kejujuran
yang ditanamkan sejak awal peserta didik masuk disekolah tersebut, dan biasanya sekolah swasta memiliki pengawasan yang sangat ketat sehingga
para peserta didik tidak memiliki kesempatan mencontek terutama pada saat ujian berlangsung dan peserta didik dengan sendirinya memiliki semangat
dalam belajar dan kepercayaan diri yang tinggi. Sehingga peneliti menduga bahwa ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku mencontek berdasarkan
status dan akreditasi sekolah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Mencontek Berdasarkan
Akreditasi Sekolah. Dalam dunia pendidikan formal, akreditasi dianggap penting dalam