Suntik Jenis Metode Kontrasepsi

Keuntungan menggunakan Pil : 1. Reversibilitasnya tinggi. 2. Mudah dalam penggunaan. 3. Mengurangi rasa sakit ketika menstruasi. 4. Mencegah anemia. 5. Mengurangi resiko kanker ovarium. 6. Mengurangi kemungkinan infeksi panggul dan kehamilan ektopik. 7. Tidak mengganggu hubungan seksual Suratun dkk, 2008. Kerugian menggunakan pil : 1. Memerlukan disiplin dalam pemakaian. 2. Tidak mencegah penyakit menular seksual. 3. Tidak boleh diberika kepada wanita menyusui. 4. Mahal . 5. Repot Atikah dkk, 2010.

3. Suntik

Terdapat 2 jenis kontrasepsi hormon suntikan KB. Jenis yang beredar di Indonesia : 1. Yang hanya mengandung hormon progestin. a. Depo medroksiprogesteron asetat Mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara di suntik intramuskular. Setelah suntikan pertama, kadar DMPA dalam darah mencapai puncak setelah 10 hari. DMPA dapat memberi perlindungan dengan aman selama tiga bulan. b. Depo noretisteron enantat Universitas Sumatera Utara Mengandung 200 mg Noretdon Enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuskular. 2. Kontrasepsi kombinasi. Depo estrogen-progesteron Jenis suntikan kombinasi ini terdiri dari 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat. Efektifitas cara kontrasepsi suntik sangat tinggi, dimana kegagalan kurang dari 1 Suratun dkk, 2008.

a. Cara kerja Suntik KB :

1. Mencegah ovulasi Kadar progestin tinggi sehingga menghambat lonjakan luteinizing hormone LH secara efektif sehingga tidak terjadi ovulasi. Kadar follicle-stimulating hormone FSH dan LH menurun dan tidak terjadi lonjakan LH LH Surge. Menghambat perkembangan folikel dan mencegah ovulasi. Progestin menurunkan frekuensi pelepasan FSH dan LH. 2. Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami penebalan mukus serviks yang mengganggu penetrasi sperma. Perubahan - perubahan siklus yang normal pada lendir serviks. Sekret dari serviks tetap dalam keadaan di bawah pengaruh progesteron hingga menyulitkan penetrasi spermatozoa. 3. Membuat endometrium menjadi kurang layakbaik untuk implantasi dari ovum yang telah di buahi, yaitu mempengaruhi perubahan-perubahan menjelang stadium sekresi, yang diperlukan sebagai persiapan endometrium untuk memungkinkan nidasi dari ovum yang telah di buahi. Universitas Sumatera Utara 4. Mungkin mempengaruhi kecepatan transpor ovum di dalam tuba fallopi atau memberikan perubahan terhadap kecepatan transportasi ovum telur melalui tuba

b.Keuntungan menggunakan suntik :

1. Sangat efektif , karena mudah digunakan tidak memerlukan aksi sehari hari dalam penggunaan kontrasepsi suntik ini tidak banyak di pengaruhi kelalaian atau faktor lupa dan sangat praktis. 2. Meningkatkan kuantitas air susu pada ibu yang menyusui, Hormon progesteron dapat meningkatkan kuantitas air susu ibu sehingga kontrasepsi suntik sangat cocok pada ibu menyusui. Konsentrasi hormon di dalam air susu ibu sangat kecil dan tidak di temukan adanya efek hormon pada pertumbuhan serta perkembangan bayi. 3. Efek samping sangat kecil yaitu tidak mempunyai efek yang serius terhadap kesehatan. 4. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri 5. Penggunaan jangka panjang Sangat cocok pada wanita yang telah mempunyai cukup anak akan tetapi masih enggan atau tidak bisa untuk dilakukan sterilisasi. 6. Dapat digunakan oleh perempuan usia 35 tahun Suratun dkk, 2008.

c. Keterbatasan kontrasepsi suntik :

1. Gangguan haid, ini yang paling sering terjadi dan yang paling menggangu. Pola haid yang normal dapat berubah menjadi amenore, perdarahan bercak, perubahan dalam frekuensi lama dan jumlah darah yang hilang. Efek pada pola haid tergantung pada lama pemakaian. Perdarahan inter-menstrual dan perdarahan bercak berkurang Universitas Sumatera Utara dengan jalannya waktu, sedangkan kejadian amenore bertambah tetapi sebenarnya efek ini memberikan keuntungan yakni mengurangi terjadinya anemia. Tidak menjadi masalah karena darah tidak akan menggumpal didalam rahim. Amenore disebabkan perubahan hormon didalam tubuh dan kejadian amenore biasa pada peserta kontrasepsi suntikan. Insidens yang tinggi dari amenore diduga berhubungan dengan atrofi endometrium. 2. Berat badan yang bertambah, umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama. Pertambahan berat badan tidak jelas. Tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh. Hipotesa para ahli ini diakibatkan hormon merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak daripada biasanya. 3. Keluhan- keluhan lainnya berupa mual, muntah, sakit kepala, panas dingin, pegal-pegal, nyeri perut dan lain-lain. 4. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut . Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV. 5. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian bukan karena terjadinya kerusakan atau kelainan pada organ genitalia melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari depo nya tempat suntikan. Pada penggunaan jangka panjang yaitu diatas 3 tahun penggunaan dapat menurunkan kepadatan tulang, menimbulkan kekeringan pada vagina, dan menurunkan libido Arum dan Sujiyatini, 2011 Universitas Sumatera Utara

d. Yang boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin :

a. Usia reproduksi b. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektifitas tinggi c. Menyusui d. Setelah melahirkan dan tidak menyusui. e. Setelah abortus atau keguguran. f. Tidak banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi. g. Perokok. h. Tekanan darah 180110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia. i. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen Saifuddin,2006.

e. Yang tidak Boleh Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin :

a. Hamil atau dicurigai hamil. b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya. c. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorea. d. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara. e. Diabetes melitus disertai komplikasi Saifuddin, 2006.

f. Yang boleh Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Kombinasi

a. Usia reproduksi. b. Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak. c. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi. d. Menyusui diatas 6 minggu pasca persalinan dan tidak menyusui. e. Anemia. Universitas Sumatera Utara f. Haid teratur. g. Riwayat kehamilan ektopik. g .Yang tidak Boleh Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Kombinasi a. Hamil atau diduga hamil. b. Menyusui dibawah umur 6 minggu pasca persalinan. c. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya. d. Penyakit hati akut virus hepatitis. e. Usia 35 tahun. f. Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi 180110 mmHg. g. Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis 20 tahun. h. Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migrain. i. Keganasan pada payudara Saifuddin,2006.

h. Cara Penggunaan Kontrasepsi Suntik

Kontrasepsi suntikan progestin jenis DMPA di berikan setiap 3 bulan dengan cara di suntik intramuskular dalam di daerah glutea. Apabila suntikan di berikan terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan tidak efektif. Suntikan di berikan setiap 90 hari. Pemberian kontrasepsi suntikan Noristerat diberikan setiap 8 minggu. Sedangkan untuk suntikan kombinasi di berikan setiap bulan dengan intramuskular dalam dan datang kembali setiap 4 minggu. Suntikan ulang di berikan Universitas Sumatera Utara 7 hari lebih awal, dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat juga di berikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah di tentukan, asal saja di yakini ibu tersebut tidak hamil Saifuddin,2006.

4. SusukImplanAKBK

SusukImplan adalah alat kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit.Jenis yang paling sering digunakan di Indonesia adalah Norplant. Susuk adalah kontrasepsi sub dermal yang mengandung Levonorgestrel LNG sebagai bahan aktifnya. Hormon levonorgestrel secara konstan akan dilepaskan ke dalam darah. Cara kerja susukimplan dalam mencegah kehamilan pada dasarnya hampir sama dengan pil dan suntik. Keuntungan menggunakan implan : 1. Tidak menekan produksi ASI 2. Praktis dan efektif 3. Tidak ada faktor lupa 4. Masa pakai jangka panjang 5. Membantu mencegah anemia Keterbatasan menggunakan implan : 1. Implan harus dipasang oleh tenaga kesehatan yang terlatih 2. Implan lebih mahal daripada suntik atau pil dan cara KB jangka pendek lainnya. 3. Pola haid terganggu 4. Wanita tidak dapat menghentikan penggunaannya sendiri 5. Cara ini belum begitu dikenal sehingga beberapa masih enggan memakainya 6. Implan terlihat di bawah kulit Suratun,dkk 2008. Universitas Sumatera Utara

5. AKDR Alat Kontrasepsi Dalam Rahim IUD Intra Uterine Device

AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik polyethyline, tembaga Cu, ada pula yang tidak, adapula yang dililit tembaga bercampur perak Ag, selain itu ada pula yang batangnya berisi hormon progesterone Suratun,dkk 2008. Alat ini bekerja dengan menghambat kemampuan sperma masuk ke dalam tuba falopi, mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri, mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi, dan mencegah implantasi telur dalam uterus. Keuntungan menggunakan AKDRIUD : 1. Efektifitasnya tinggi 2. IUD AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan 3. Tidak mempengaruhi hubungan seksual 4. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut hamil 5. Tidak ada efek samping hormonal 6. Tidak mempengaruhi ASI 7. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus 8. Tidak ada berinteraksi dengan obat-obatan 9. Membantu mencegah kehamilan etropik Keterbatasankerugian penggunaan AKDRIUD : 1. Terjadi perubahan siklus haid 2. Tidak dapat mencegah infeksi menular seksual 3. Pengguna tidak dapat melepas AKDR sendiri Atikah,dkk 2010. Universitas Sumatera Utara

6. Tubektomi

Tubektomi adalah sebuah metode kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya sel telur wanita dengan cara mengikat atau memotong kedua saluran tuba Keuntungan menggunakan tubektomi : 1. Tekhniknya mudah, sehingga dapat dilakukan oleh dokter umum 2. Perlengkapan dan peralatan bedah sederhana 3. Dapat dilakukan pada pasca persalinan, pasca keguguran dan masa interval 4. Kegagalan sangat rendah dan keberhasilan hampir 100 5. Waktu pembedahan singkat dan biaya relatif murah Suratun,dkk 2008 Keterbatasan metode Tubektomi : 1. Harus dipertimbangkan sifat mantap metode ini karena tidak dapat dipulihkan kembali. 2. Pengguna dapat menyesal di kemudian hari 3. Tidak melindungi dari infeksi menular seksual Atikah,dkk 2010.

7. Vasektomi

Vasektomi merupakan operasi kecil yang dilakukan untuk menghalangi keluarnya sperma dengan cara mengikat dan memotong saluran sperma sehingga sel sperma tidak keluar pada saat senggama. Keuntungan metode Vasektomi : 1. Tidak ada mortalitas 2. Morbiditas kecil sekali 3. Efektif Universitas Sumatera Utara Suratun,dkk 2008

2.4 Faktor yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi

Ada beberapa hal yang membuat pasangan usia subur mau menggunakan alat kontrasepsi secara berkesinambungan dan terus menerus, selain karena mereka memang sudah tidak ingin punya anak lagi atau tidak boleh punya anak lagi, maka hal lain yang signifikan sangat mempengaruhinya adalah keinginan dan kemauannya untuk menggunakan alat kontrasepsi itu muncul dari hati nuraninya bukan dari pengaruh orang lain. Menurut Atikah,dkk 2010 beberapa faktor yang mempengaruhi akseptor KB dalam memilih metode kontrasepsi antara lain : 1. Faktor pasangan dan motivasi, antara lain : a. Umur b. Gaya hidup c. Frekuensi senggama d. Jumlah keluarga yang diinginkan e. Pengalaman dengan metode kontrasepsi yang lalu 2. Faktor kesehatan, meliputi : a. Status kesehatan b. Riwayat haid c. Riwayat keluarga d. Pemeriksaan fisik dan panggul 3. Faktor metode kontrasepsi, meliputi : a. Efektivitas Universitas Sumatera Utara b. Efek samping c. Biaya Dalam memutuskan metode kontrasepsi yang akan digunakan, klien dipengaruhi oleh : 1. Kepentingan pribadi 2. Faktor kesehatan 3. Faktor ekonomi dan aksesibilitas 4. Faktor budaya Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi dapat berubah seiring dengan bertambahnya usia reproduksi klien sehingga diperlukan re-evaluasi terhadap metode apa yang paling baik untuk memenuhi individual kebutuhan klien Brahm, 2007

2.4.1 Pengetahuan

Dokumen yang terkait

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu

19 130 148

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu

0 0 10

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu

0 0 1

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu

0 0 6

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu

0 2 21

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu

0 0 7

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu

0 0 58

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI TUBEKTOMI PADA PASANGAN USIA SUBUR

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keluarga Berencana 2.1.1 Pengertian Keluarga Berencana - Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi suntik pada pasangan usia subur (PUS) di Kelurahan Losung Kecamatan Padangsidimpuan Selatan

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi suntik pada pasangan usia subur (PUS) di Kelurahan Losung Kecamatan Padangsidimpuan Selatan

0 0 9