Pasangan Usia Subur PUS yaitu pasangan yang wanitanya berusia antara 15–44 tahun.
2. Sasaran tidak langsung yaitu : a Pelaksana dan pengelola KB, dengan cara menurunkan tingkat kelahiran melalui
pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera Handayani, 2010.
b Organisasi–organisasi, lembaga kemasyarakatan serta instansi pemerintah maupun swasta serta tokoh masyarakat dan pemuka agama yang diharapkan dapat
memberikan dukungan dalam melembagakan NKKBS Suratun, 2008.
2.1.5 Ukuran-ukuran Keluarga Berencana
Beberapa ukuran dalam Keluarga Berencana yang dikenal dalam pelaksanaan kegiatan KB seperti :
1. Angka Kelangsungan Continuation Rate-CR
Pengertian angka kelangsungan adalah angka yang menunjukkan proporsi akseptor yang masih menggunakan alat kontrasepsi setelah suatu periode pemakaian
tertentu. 2.
Peserta KB aktif Current User-CU 3.
Bulan Pasangan Perlindungan Couple Months of Protection-CMP 4.
Perkiraan penurunan fertilitas akibat pelaksanaan KB Kartoyo,2007.
2.2 Pasangan Usia Subur
Pasangan Usia Subur PUS adalah pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah, yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun, dan
Universitas Sumatera Utara
secara operasional termasuk pula pasangan suami istri yang istrinya berumur kurang dari 15 tahun dan telah haid atau istri berumur lebih dari 50 tahun tetapi masih haid.
Berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan usia subur PUS yang aktif melakukan hubungan seks dan kedua-
duanya memiliki kesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan. PUS yang menggunakan alat kontrasepsi disebut pesertaakseptor KB. Peserta
KB adalah PUS yang sedang menggunakan salah satu metode kontrasepsi. Sedangkan peserta KB aktif adalah peserta KB yang sedang menggunakan salah satu metode
kontrasepsi secara terus-menerus tanpa diselingi kehamilan. Adapula yang disebut peserta KB baru yaitu PUS yang baru pertama kali menggunakan alatcara
kontrasepsi dan atau PUS yang kembali menggunakan metode kontrasepsi setelah melahirkankeguguran BKKBN, 2009.
2.3 Kontrasepsi