pelayanan kesehatan. Perlu adanya jaminan bahwa pelayanan kesehatan profesional dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dalam Azwar 2006 syarat pelayanan kesehatan yang baik itu haruslah tersedia dan berkesinambungan yang artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan, serta keberadaannya dalam masyarakat adalah pada setiap saat dibutuhkan dan mudah dicapai, pengertian ketercapaian yang
dimaksud disini terutama dilihat dari sudut lokasi. Bila fasilitas ini mudah dijangkau dengan menggunakan alat transportasi yang tersedia maka fasilitas ini akan banyak
dipergunakan.
2.4.4 Peran Petugas Kesehatan
Petugas kesehatan sangat berpengaruh terhadap pemakaian alat kontrasepsi, petugas kesehatan berperan dalam memberikan informasi pelayanan, informasi,
penyuluhan, dan menjelaskan tentang alat kontrasepsi. Petugas kesehatan sangat banyak berperan dalam tahap akhir pemilihan dan pemakaian alat kontrasepsi. Calon
akseptor yang masih ragu-ragu dalam pemakaian alat kontrasepsi akhirnya memutuskan untuk memakai alat kontrasepsi setelah mendapat dorongan dari petugas
kesehatan. Petugas kesehatan merupakan pihak yang mengambil peran dalam tahap akhir proses pemilihan dan pemakaian kontrasepsi Budiadi,dkk, 2013.
2.4.5 Dukungan Pasangan
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita danpria dalam berbagai bidang kehidupan. Pada umumnya kesenjangan ini dapat
dilihat dari faktor akses, partisipasi, manfaat dan pengambilan keputusan kontrol.
Universitas Sumatera Utara
Dalam pelaksanaan program keluarga berencana selama ini, isu gender yang sangat menyolok adalah :
1. Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas
hanya 39 pria tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi wanita, serta menganggap KB sebagai urusan wanita.
2. Peserta KB pria baru mencapai 1,3 dari total 58,3 peserta KB.
3. Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri
dankeluarganya masih sangat sedikit. 4.
Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan reproduksi Suratun,dkk, 2008
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh pada keberhasilan program. Salah satu upaya untuk mengurangi
ketidaksetaraan gender adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi
motivator bagi masyarakat luas BKKBN,2004. Hartanto 2007 mengatakan bahwa metode kontrasepsi tidak dapat dipakai
istri tanpa kerjasama suami dan saling percaya. Keadaan ideal bahwa pasangan suami istri harus bersama memilih metoda kontrasepsi yang terbaik, saling kerjasama dalam
pemakaian, membiayai pengeluaran kontrasepsi, dan memperhatikan tanda bahaya pemakaian.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kerangka Teori