akhirnya memutuskan untuk memakai alat kontrasepi setelah mendapat informasi dari petugas kesehatan.
Depkes RI 2007 dalam Purba 2009 mengatakan bahwa tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis
yang terampil serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor-faktor yang
sangat berpengaruh terhadap tingkat pemakaian alat kontrasepsi. Dalam pelayanan kontrasepsi, klien bukanlah orang sakit yang ingin
disembuhkan dengan sikap pasrah terhadap semua keputusan penyedia layanan, tetapi dalam hal ini klien adalah orang yang datang dengan sadar dan memiliki kemampuan
untuk menentukan pilihannya sendiri.
5.1.5 Hubungan Dukungan Pasangan dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik
Dukungan pasangan berupa pendapat atau persepsi responden terhadap peranan suami dalam pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan. Hasil penelitian
menunjukkan jumlah responden yang mendapat dukungan pasangan sebanyak 62 orang 61,4 dan yang tidak mendapat dukungan pasangan sebanyak 39 orang
38,6. Dari 62 orang responden yang mendapat dukungan pasangan sebagian besar
memilih memakai kontrasepsi suntik, yaitu sebanyak 41 orang 66,1, sedangkan dari 39 responden yang tidak mendapat dukungan pasangan sebagian besar tidak
memilih memakai kontrasepsi suntik, yaitu sebanyak 24 orang 61,5.
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji statistik menunjukk an terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan pasangan dengan pemilihan alat kontrasepsi suntik
p 0,05. Ini menunjukkan bahwa dalam pemilihan pemakaian kontrasepsi oleh akseptor KB
dukungan dari pasangan sangat berpengaruh. Dukungan dari pasangan berpengaruh dalam menentukan keputusan pemakaian kontrasepsi dan juga mempertimbangkan
segi keuntungan dan kerugian suatu metode tertentu. Penelitian yang dilakukan Medias Imroni 2009 menyebutkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara faktor dukungan suami terhadap pemilihan jenis kontrasepsi implan. Penelitian Laksmi Indira 2009 juga menyatakan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara faktor dukungan suami terhadap pemilihan jenis kontrasepsi pada keluarga miskin yang akan digunakan istri.
Sarwono 2005 menyatakan bahwa ikatan suami dan istri yang kuat akan sangat membantu ketika keluarga menghadapi masalah, karena suamiistri sangat
membutuhkan dukungan dari pasangan. Hal ini disebabkan orang yang paling bertanggung jawab terhadap keluarga adalah pasangan itu sendiri.
Metode kontrasepsi tidak dapat dipakai istri tanpa kerjasama suami dan saling percaya. Keadaan ideal bahwa pasangan suami istri harus bersama memilih metode
kontrasepsi yang terbaik, saling bekerjasama dalam pemilihan, membayar biaya pemakaian dam memperhatikan resiko pemakaian Hartanto,2007.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan