Siklus Hidup Gejala Klinis Diagnosis Siklus Hidup

trichuriasis. Hospes definit cacing ini adalah manusia. Frekuensinya di Indonesia tinggi, terutama di daerah-daerah pedesaan, frekuensi antara 30-90. Angka infeksi tertinggi ditemukan pada anak-anak Onggowaluyo, 2000.

a. Siklus Hidup

Manusia akan terinfeksi cacing ini apabila menelan telur matang dan telur itu menetas dalam usus halus. Untuk perkembangan larvanya, cacing ini tidak mempunyai siklus paru. Cacing dewasa terdapat di daerah kolon terutama sekum. Waktu yang diper lukan untuk pertumbuhan mulai dari telur sampai menjadi dewasa bertelur adalah 1-3 bulan Onggowaluyo, 2000. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Siklus Hidup Cacing Cambuk Trichuris Trichiur a Sumber : medicastore.com

b. Gejala Klinis

Infeksi berat terutama terjadi pada anak. Cacing ini tersebar di seluruh kolon dan rektum. Cacing ini menyebabkan pendarahan di tempat perlekatan dan dapat menimbulkan anemia. Pada anak, infeksi terjadi menahun dan berat. Gejala-gejala yang terjadi yaitu diare yang diselingi sindrom disentri, anemia, proplapsus rektal, dan berat badan turun. Onggowaluyo, 2000. Gejala timbul bisa berupa penyakit usus buntu bila ada cacing di bagian itu, nyeri perut, diare dengan mulas lendir kental dan licin, kotoran disertai sedikit darah, penurunan berat badan, terjadi prolapsus rektum penonjolan di daerah anus Uttiek, 2006.

c. Diagnosis

Diagnosis da pat dit egakkan den gan m enemukan telur dala m tinja atau menemu kan cacing dewasa pada pe nderita p rolapsus rek ti Uttiek. 2006.

d. Epidemiologi

Cacing ini ditemukan kosmopolit. Frekuensi di Indonesia tinggi berkisar 30- 90 di daerah pedesaan. Telur tumbuh dengan baik di tanah liat, tempat lembab dan teduh dengan suhu optimum kira-kira 30 C. Cacing ini ditemukan di semua daerah yang memiliki sanitasi yang mendukung pertumbuhannya Gandahusada, 2000.

2.3.2.3. Cacing Tambang Ancylostoma duodenale dan Necator americanus

Universitas Sumatera Utara Ada dua spesies cacing tambang yang penting, Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Penyakit yang disebabkan oleh parasit itu disebut Nekatoriosis ankilostomiasi Onggowaluyo, 2000. Cacing ini terdapat di seluruh daerah khatulistiwa dan ditempat lain yang beriklim sarna terutama di daerah pertambangan dan perkebunan yang lingkungannya bersanitasi jelek. Di Indonesia frekwensinya tinggi ± 70.

a. Siklus Hidup

Cacing dewasa hidup didalam usus halus manusia. Cacing melekat infeksi pada mukosa dengan bagian mulutnya yang berkembang dengan baik. Infeksi pada manusia dapat terjadi melalui penetrosi kulit oleh larva filaniform yang ada di tanah. Telur kedua cacing ini keluar bersama-sama dengan tinja. Di dalam tubuh manusia dengan waktu 1-1,5 hari telur menetas dan mengeluarkan larva. Selanjutnya dalam larva filariform dapat bertahan di dalam tanah selama 7-8 minggu Onggowaluyo, 2000. Larva cacing ini masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang utuh, terutama melalui tangan ketika dia memegang benda-benda yang mengandung larva. Dari pori- pori, larva cacing ini masuk ke aliran darah, lalu ke jantung, paru-paru, dilanjutkan melalui tenggorokan sampai ke usus. Umumnya cacing ini akan tinggal di usus halus dan menjadi dewasa. Seperti lazimnya cacing jenis lain, betinanya akan bertelur dan telurnya akan keluar lagi bersama tinja. Di tanah, telur akan menetas dalam 2 hari dan dalam 3-5 hari menjadi larva yang bersifat inefektif Uttiek, 2006. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Siklus Hidup Cacing Tambang Hook Worm Sumber : medicastore.com

b. Gejala Klinis