5.4. Angka Kejadian Kecacingan
Soil Transmitted Helminths STH pada Pekerja Pembuat Batu Bata
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 60 pekerja pembuat batu bata yang diperiksa tinjanya, 32 orang 53,3 terinfeksi kecacingan Soil Transmitted
Helminths STH dan 28 orang 46,7 tidak trinfeksi kecacingan. Dari 32 orang yang terinfeksi, 20 orang 33,3 terinfeksi Ascaris lumbricoides, 10 orang 16,7
terinfeksi Trichuris trichiura, dan 2 orang 3,3 terinfeksi cacing tambang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa angka kejadian pada
pekerja pembuat batu bata masih tinggi. Masih tingginya angka kecacingan pada pekerja batu bata diantaranya
dipengaruhi oleh lingkungan kerja dan higienitas pekerja. Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura berkembang menjadi larva infektif didalam tanah liat, sedangkan
cacing tambang berkembang optimal di tanah berpasir. Kedua jenis tanah ini merupakan bahan baku utama pada pembuatan batu bata. Oleh karena itu penggunaan
alat pelindung diri saat bekerja sangat mempengaruhi kejadian kecacingan pada pekerja batu bata. Pemakaian alat pelindung diri seperti sepatu bot dan sarung tangan
mampu mencegah perkerja dari penyaki kecacingan, karena secara langsung mampu menghindari kontak langsung dengan telur dan larva infektif cacing. Selain itu
pemakaian masker juga dapat menghambat jalan masuk infeksi kecacingan. Karena telur Ascaris lumbricoides dapat terhirup melalui debu yang terbawa udara dan
menetas di mukosa jalan nafas bagian atas. Selain itu higienitas pekerja juga mempengaruhi tingginya angka kecacingan pada pekerja. Diantaranya mandi teratur
Universitas Sumatera Utara
setiap hari, mencuci tangan dan kaki setelah bekerja. dan mencuci tangan sebelum makan.
Angka kecacingan yang masih tinggi pada pekerja batu bata juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hasyimi 1995 tentang angka kecacingan pada
pekerja pembuat bata merah di desa Mekar Mukti Cikarang Bekasi Jawa Barat dengan jumlah pekerja yang diperiksa sebanyak 70 orang. Hasil pemeriksaan tinja
memperlihatkan 43 tinja 95,5 positif Ascaris lumbricoides, 5 tinja 11,11 positif Trichuris trichiura dan 4 tinja 8,88 positif cacing tambang. Berdasarkan
data depkes 2004 prevalensi kecacingan pada semua kelompok umur masih tinggi yaitu sekitar 40-60.
Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa jenis cacing yang paling banyak ditemukan pada pekerja adalah cacing Ascaris lumbricoides. Cacing Ascaris
lubricoides dewasa bertelur ± 50.000 butir per hari. Cacing ini memiliki dua jalan masuk. Telur cacing ini yang telah matang bisa masuk kedalam tubuh manusia
melalui mulut dan bisa juga melalui saluran pernafasan manusia. Selain itu telur cacing ini mampu bertahan selama bertahun-tahun didalam tanah. Oleh karena itu
dibandingkan dengan jenis cacing STH yang lain maka cacing Ascaris lumbricoides
lebih banyak ditemukan menginfeksi pekerja.
Universitas Sumatera Utara
5.5. Hubungan Pengetahuan Pekerja dengan Kejadian Kecacingan Soil