Menurut Shleifer dan Vishny dalam Siallagan dan Machfoedz, 2006menyatakan bahwa kepemilikan saham yang besar dari segi nilai
ekonomisnyamemiliki insentif untuk memonitor. Secara teoritis ketika kepemilikan manajemenrendah, maka insentif terhadap kemungkinan terjadinya perilaku
oportunistikmanajer akan meningkat Siallagan dan Machfoedz, 2006. Sehingga menurutJensen dan Meckling 1976 kepemilikan manajemen terhadap saham
perusahaandipandang dapat menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan antara pemegangsaham luar dengan manajemen.
Dengan adanya kepemilikan manajemen dalam sebuah perusahaan akanmenimbulkan dugaan yang menarik bahwa nilai perusahaan meningkat
sebagaiakibat kepemilikan manajemen yang meningkat. Kepemilikan oleh manajemenyang besar akan efektif memonitoring aktivitas perusahaan Permanasari,
2010.
2.1.3.2 Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional merupakan saham perusahaan yang dimilikioleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaaninvestasi, dan
kepemilikan institusi lain Tarjo, 2008. Menurut Che Hat et al. dalam Putra, 2013 kepemilikan institusional adalah persentase saham yangdimiliki oleh orang di luar
perusahaan terhadap total saham perusahaan. Tingkat saham institusional yang tinggi akan menghasilkan upaya-
upayapengawasan yang lebih intensif sehingga dapat membatasi perilaku
Universitas Sumatera Utara
opportunisticmanajer, yaitu manajer melaporkan laba secara oportunis untuk memaksimalkan
kepentingan pribadinya Scott dalam Dewi, 2008. Jensen dan Meckling 1976 menyatakan bahwa kepemilikan
institusionalmemiliki peranan yang sangat penting dalam meminimalisasi konflik keagenanyang terjadi antara manajer dan pemegang saham.Keberadaan
investorinstitusional dianggap mampu menjadi mekanisme monitoring yang efektif dalamsetiap keputusan yang diambil oleh manajer.Hal ini disebabkan
investorinstitusional terlibat dalam pengambilan yang strategis sehingga tidak mudahpercaya terhadap tindakan manipulasi laba.
Penelitian Smith 1996 dalam Suranta dan Midiastuty, 2003 menunjukkan bahwa aktivitas monitoring institusi mampu mengubah strukturpengelolaan
perusahaan dan mampu meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Hal ini didukung oleh Cruthley et al., dalam Midiastuty,2004 yang menemukan bahwa
monitoring yang dilakukan institusi mampu mensubstitusi biaya keagenan lain sehingga biaya keagenan menurun dan kinerja perusahaan semakin meningkat.
Anggraini 2011 menyatakan semakin besar kepemilikan institusional suatu perusahaan akan meningkatkan efisiensi pemakaian aktiva perusahaan. Dengan
demikian diharapkan akan ada monitoring atas keputusan manajemen,sehingga mengurangi potensi kebangkrutan. Pengawasan yang optimal mempengaruhi kinerja
manajemen untuk bekerja lebih baik dan melakukan sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh si pemilik, karena kepemilikan hak suara mewakili suatu sumber
Universitas Sumatera Utara
kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau bahkan sebaliknya terhadap kinerja manajemen.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai struktur kepemilikan khususnya kepemilikan publik dan kepemilikan institusional yang terfokus pada biaya ekuitas masih sangat sedikit.
Adapun beberapa penelitian yang menjadi acuan dan referensi bagi penulis untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Penelitian Susanto 2012yang berjudul Corporate Governance, Kualitas Laba, dan Biaya Ekuitas pada perusahaan manufaktur yang terdaptar di BEI.Sampel
penelitian sebanyak 98 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009. Dengan variabel kontrol yaitu Market to book ratio MB: nilai pasar ekuitas
dibagi nilai buku ekuitas; Ukuran perusahaan SIZE: dihitung dengan natural log nilai pasar ekuitas; Arus kas dari aktivitas operasi STD CFO: dihitung dengan
menggunakan rasio standar deviasi arus kas dari aktivitas operasi selama tiga tahun sebelum tahun penelitian terhadap total aset; dan Leverage LEV: dihitung dengan
menggunakan rasio total utang terhadap total aset.Dengan hasil penelitian bahwa kualitas laba cenderung berpengaruh positif dan signifikan terhadap biaya ekuitas.
Efektivitas dewan komisaris memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap biaya ekuitas. Efektivitaskomite audit cenderung berpengaruh positif dan signifikan
terhadap biaya ekuitas. Kualitas audit menggunakan ukuran KAP tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap biaya ekuitas. Namun tenure KAP terbukti berpengaruh
Universitas Sumatera Utara