Uji Heteroskedastisitas Pengujian Signifikansi Model F-test Uji Signifikansi Parsial t-test

a. Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. b. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen terdapat nilai korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. c. Mengamati nilai tolerance dan VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah apabila nilai tolerance 0,1 atau sama dengan nilai VIF 10.

3.4.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2005:105. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi Heterodastisitas. Universitas Sumatera Utara Asumsi klasik statistik heterokedastisitas dapat dideteksi dari output SPSS pada grafik Scatter-plot dengan cara melihat ada atau tidaknya pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit antara nilai prediksi variabel terkait ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2005.

3.4.2.4 Pengujian Autokorelasi

Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya.Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Ghozali, 2005:95. Dalam penelitian ini asumsi autokorelasi diuji dengan uji Durbin-Watson DW test yang digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya interceptkonstanta dalam model regresi dan tidak ada lagi diantara variabel independen. Menurut Setiaji 2004 pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : 1. Jika nilai D-W berada di bawah 0 sampai 1,5 berarti ada autokorelasi positif. 2. Jika nilai D-W berada diatas 1,5 sampai 2,5 berarti tidak terjadi autokorelasi. 3. Jika nilai D-W berada di atas 2,5 berarti ada autokorelasi negatif. Universitas Sumatera Utara

3.4.3 Pengujian Hipotesis

3.4.3.1 Pengujian Signifikansi Model F-test

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat Ghozali, 2005. 1. Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif a. Ho : β 1 = β 2 =0, artinyakepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional secara simultan tidak berpengaruh terhadap biaya ekuitas perusahaan b. H a : β 1 = β 2 ≠ 0 Artinya kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusionalsecara simultan berpengaruh terhadap biaya ekuitas perusahaan. 2. Menentukan kriteria pengujian hipotesis a. Jika F signifikan α = 0.05, maka H a diterima dan H ditolak b. Jika F signifikan α = 0.05, maka H a ditolak dan H diterima.

3.4.3.2 Uji Signifikansi Parsial t-test

Uji statistika t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2005. 1. Merumuskanhipotesis null dan alternatif a. Ho : β 1 = β 2 =0 Universitas Sumatera Utara Artinya kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional secara parsial tidak berpengaruh terhadap biaya ekuitas. b. H a : β 1 = β 2 ≠ 0 Artinya kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional secara parsial berpengaruh terhadap biaya ekuitas. 2. Menentukan kriteria pengujian hipotesis a. Jika t signifikan α = 0.05, maka H a diterima dan H ditolak b. Jika t signifikan α = 0.05, maka H a ditolak dan H diterima

3.4.3.3 Koefisien Determinasi R

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 113 118

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Struktur Aset, dan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 31 97

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI 2010-2014

1 14 69

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (STUDI PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014)

0 12 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (STUDI PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014)

4 20 95

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI).

0 26 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKANINSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI).

0 4 14

PENDAHULUAN PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI).

0 2 13

PENUTUP PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI).

0 2 6

1.5 Batasan Ruang Lingkup - Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional terhadap Biaya Ekuitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

2 1 26