H. Landasan Teori
Radikal hidroksil merupakan contoh radikal bebas yang sangat reaktif dan dapat berlaku sebagai toksikan primer dan sebagai sumber toksikan sekunder.
Radikal hidroksil dapat memecah rantai DNA dan berperan dalam karsinogenik, mutagenik serta sitotoksik. Reaksi radikal hidroksil dengan DNA mengakibatkan
kerusakan penting dalam sel, mengingat kerusakan rantai DNA tidak dapat dengan mudah diperbaiki oleh sel.
Dalam tubuh, radikal hidroksil sangat cepat ditangkap oleh sistem pertahanan antioksidan yaitu melalui kerja enzim-enzim antioksidan. Saat
peningkatan pembentukan ROS tidak dapat ditanggulangi oleh sistem pertahanan antioksidan, tercetus situasi yang disebut stress oksidatif. Pada kondisi ini,
diperlukan tambahan antioksidan eksogen. Salah satu antioksidan eksogen alami adalah senyawa polifenol yang terdapat di dalam teh.
Senyawa polifenol dalam teh merupakan senyawa golongan flavonoid yaitu golongan flavan-3-ol dan flavonol. Teh hijau maupun teh hitam sama-sama
mengandung flavonoid namun jumlahnya saja yang berbeda. Perbedaan ini dikarenakan proses oksidasi enzimatik pada polifenol selama pembuatan teh hitam.
Senyawa flavonoid dapat larut dalam cairan penyari yaitu etanol karena senyawa flavonoid memiliki banyak gugus hidroksi sehingga cenderung bersifat polar. Oleh
karena itu, dapat diindikasikan bahwa di dalam ekstrak etanol teh hijau maupun teh hitam terdapat senyawa flavonoid. Adanya gugus hidroksi fenolik di dalam struktur
flavonoid menyebabkan adanya kemampuan untuk menangkap radikal hidroksil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang reaktif membentuk radikal bebas baru atau senyawa non radikal yang tidak reaktif dan relatif stabil.
Metode yang digunakan untuk mengetahui aktivitas penangkapan radikal hidroksil oleh ekstrak etanol teh hijau dan teh hitam adalah metode deoksiribosa.
Metode ini menggunakan spektrofotometri visibel untuk mengukur produk degradasi deoksiribosa oleh radikal hidroksil yang dihasilkan oleh reagen Fenton. Produk
degradasi deoksiribosa yaitu MDA, yang dalam suasana asam akan bereaksi dengan TBA membentuk kromogen berwarna merah muda kromogen MDA-TBA yang
menyerap maksimum pada 532 nm Kunchandy dan Rao, 1990. Adanya senyawa penangkap radikal hidroksil di dalam ekstrak etanol teh hijau dan teh hitam akan
menurunkan jumlah MDA sehingga jumlah kromogen MDA-TBA akan berkurang yang ditunjukkan dengan penurunan absorbansi larutan sampel dibandingkan dengan
larutan kontrol. Aktivitas penangkapan radikal hidroksil oleh ekstrak teh hijau dan teh hitam dinyatakan dengan scavenging dan nilainya dalam effective scavenging
ES.
I. Hipotesis
Ekstrak etanol teh hijau dan teh hitam memiliki aktivitas sebagai penangkap radikal hidroksil dengan metode deoksiribosa yang dinyatakan dalam scavenging
dan ES
50
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental karena ada subjek uji yang dikenakan manipulasi perlakuan.
B. Variabel-variabel Penelitian
Variabel–variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1. Variabel bebas
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah konsentrasi ekstrak etanol dan jenis teh teh hijau dan teh hitam.
2. Variabel tergantung
Dalam penelitian ini variabel tergantungnya adalah persen scavenging dan ES
50
.
3. Variabel pengacau
a Variabel pengacau terkendali
Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah merk teh hijau dan teh hitam, bahan-bahan kimia dan alat-alat yang digunakan selama penelitian,
waktu dan lama penyarian, volume cairan penyari yang digunakan, suhu dan waktu inkubasi larutan uji aktivitas penangkapan radikal hidroksil.
32 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI