Penentuan operating time waktu operasional

menjadi ekstrak kering. Jumlah ekstrak etanol yang diperoleh adalah 108,39 g ekstrak etanol teh hijau dengan rendemen sebesar 36,13 dan 88,59 g ekstrak etanol teh hitam dengan rendemen sebesar 29,53.

C. Optimasi Metode

1. Penentuan operating time waktu operasional

Penentuan operating time bertujuan mendapatkan waktu pengukuran absorbansi dengan nilai stabil. Pengukuran absorbansi saat operating time memberikan tingkat reprodusibilitas yang tinggi pada pengukuran ulang sehingga meminimalkan kesalahan hasil penelitian. Operating time ditentukan pada saat terbentuk warna yang stabil yang ditandai dengan nilai absorbansi yang stabil. Penentuan operating time dilakukan dengan mengukur absorbansi larutan kontrol dengan tujuan mendapatkan operating time senyawa kromogen MDA- TBA tanpa adanya gangguan dari senyawa lain. Pengukuran absorbansi dilakukan setelah larutan kontrol diinkubasi pada suhu 37°C dan 80°C kemudian didinginkan selama 5 menit di bawah air mengalir. Waktu pengukuran absorbansi larutan kontrol adalah 60 menit pada panjang gelombang teoritis yaitu 532 nm Kunchandy dan Rao, 1990. Hasil pengukuran absorbansi menunjukkan operating time pada menit 0 sampai menit 60 dengan nilai absorbansi stabil yaitu 0,974 Gambar 10. Gambar 10. Kurva hubungan waktu menit dengan absorbansi kromogen MDA-TBA Kestabilan nilai absorbansi menunjukkan bahwa jumlah kromogen MDA-TBA relatif stabil. Reaksi pembentukan kromogen MDA-TBA dipercepat dengan adanya panas. Pada penelitian ini, panas yang diterima larutan berasal dari tahap pemanasan dengan waterbath pada suhu 80ºC. Setelah 30 menit melalui tahap pemanasan, larutan didinginkan selama 5 menit hingga suhu larutan sama dengan suhu lingkungan. Ketiadaan panas ini memperlambat reaksi pembentukan kromogen MDA-TBA. Pada metode deoksiribosa, proses degradasi deoksiribosa menjadi MDA terjadi pada saat larutan campuran diinkubasi pada suhu 37ºC. Selanjutnya larutan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI campuran dibuat suasana asam pH rendah melalui penambahan TCA. MDA kemudian akan bereaksi dengan TBA membentuk kromogen MDA-TBA. Selain memberikan suasana asam, penambahan TCA menghambat proses oksidasi Vitamin C sehingga proses reduksi Fe 3+ menjadi Fe 2+ terhambat pula. Terhambatnya reaksi ini mengakibatkan terhambatnya pembentukan radikal hidroksil sehingga terjadi penurunan kecepatan degradasi deoksiribosa oleh radikal hidroksil. Selain memberikan suasana asam, penambahan TCA berfungsi sebagai katalis pembentukan kromogen MDA-TBA. Adanya H + mengakibatkan pengubahan salah satu gugus keton pada TBA menjadi suatu gugus enol gambar 11. Gugus enol menyebabkan TBA menjadi lebih reaktif sehingga TBA dapat bereaksi dengan MDA. Reaksi pembentukan kromogen MDA-TBA dapat dilihat pada gambar 12. N N O S O H H H H TBA N N O S O H H H H H + H Gambar 11. Reaksi pembentukan gugus enol pada TBA Senyawa MDA yang dihasilkan dari reaksi degradasi deoksiribosa merupakan senyawa yang tidak berwarna. Reaksi pengkoplingan MDA dengan TBA membentuk kromogen yang berwarna merah muda gambar 13. Warna ini terjadi karena perpanjangan gugus kromofor dan penambahan gugus auksokrom. N N H O S H O H H + H O H O +H + TBA MDA N N H O S H O OH H H H O + N N H O S H O H H TBA +H + N N H O S H O H OH H OH N N H O S H O +H + H -H 2 O N N H O S H O H H OH N N H O S H O N N H O S H O H H N N H O S H O H +H + H H -H 2 O N N H O S H O N N H O S H O +H + N N OH S OH N N HO S OH +H + H +H + N N OH HS OH N N HO S OH MDA-TBA warna merah muda Gambar 12. Mekanisme reaksi pembentukan kromogen MDA-TBA Purwantoko, 2006 ------ Gugus kromofor ------ Gugus auksokrom Gambar 13. Struktur kromogen MDA-TBA

2. Penentuan panjang gelombang serapan maksimum