2. Pembuatan ekstrak etanol teh hijau dan teh hitam
Sebanyak 20 bungkus sampel dari tiap jenis teh, dihomogenkan kemudian digiling dan dihaluskan dengan menggunakan blender. Serbuk diayak
menggunakan ayakan dengan derajat halus 418 digunakan ayakan nomor mesh 12 sampai 50. Serbuk disimpan dalam botol coklat.
Serbuk sebanyak 300 g dimasukkan dalam bejana tertutup kemudian direndam dengan cairan penyari yaitu etanol 70 sebanyak 1 liter dan didiamkan
selama 24 jam. Cairan penyari kemudian dikeluarkan dan ditampung dalam wadah bertutup. Ampas dimaserasi kembali selama 24 jam dengan 500 ml cairan
penyari. Cara ini diulang hingga didapatkan maserat yang jernih. Maserat dikumpulkan dan disaring kemudian diuapkan pelarutnya
dengan bantuan vacuum rotary evaporator pada tekanan rendah hingga seluruh etanol diperkirakan telah menguap. Ekstrak kental dikumpulkan dan diuapkan
kembali di atas waterbath dengan suhu 50 °C hingga diperoleh ekstrak kering.
Ekstrak hasil pengeringan kemudian ditimbang dan disimpan dalam desikator.
3. Pembuatan bufer fosfat 20 mM
a. Pembuatan dinatrium hidrogen fosfat 20 mM
Timbang saksama 1,42 g Na
2
HPO
4
dan larutkan dalam akuades hingga 500,0 ml.
b. Pembuatan kalium dihidrogen fosfat 20 mM
Timbang saksama 0,68 g KH
2
PO
4
dan larutkan dalam akuades hingga 250,0 ml
Bufer fosfat dibuat dengan bantuan pH meter. Larutan KH
2
PO
4
ditambahkan secara bertetes-tetes pada larutan Na
2
HPO
4
hingga tercapai pH 7,4.
4. Pembuatan reagen
a. Larutan FeCl
3
1 mM Sebanyak lebih kurang 13,52 mg FeCl
3
.6H
2
O ditimbang saksama dan
dilarutkan dalam akuades hingga 10,0 ml. Dari larutan tersebut diambil sebanyak 2,0 ml, dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml kemudian diencerkan dengan
akuades hingga tanda. b.
Larutan EDTA 1 mM Sebanyak lebih kurang 18,61 mg Na
2
EDTA.2H
2
O ditimbang saksama dan dilarutkan dalam akuades hingga 10,0 ml. Dari larutan tersebut diambil
sebanyak 2,0 ml, dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml kemudian diencerkan dengan akuades hingga tanda.
c. Larutan Vitamin C 1 mM
Sebanyak lebih kurang 17,61 mg vitamin C ditimbang saksama dan dilarutkan dalam akuades hingga 10,0 ml. Dari larutan tersebut diambil sebanyak
1,0 ml, dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml kemudian diencerkan dengan akuades hingga tanda. Larutan ini harus selalu dibuat baru.
d. Larutan H
2
O
2
20 mM Sebanyak 0,091 ml larutan H
2
O
2
30 dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml dan ditambah akuades hingga tanda. Dari larutan tersebut diambil sebanyak
2,5 ml dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml kemudian diencerkan dengan akuades hingga tanda.
e. Larutan TCA 5
Sebanyak 1,25 g TCA ditimbang saksama dan dilarutkan dalam akuades hingga 25,0 ml.
f. Larutan TBA 1
Sebanyak 0,25 g TBA ditimbang saksama, dimasukkan ke dalam beaker glass 100 ml, ditambah akuades secukupnya kemudian dipanaskan di atas hot
plate pada suhu 50-55°C hingga larut. Larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 25,0 ml dan ditambah akuades hingga tanda.
5. Pembuatan larutan deoksiribosa 2,5 mM