B. Guru
1. Pengertian Guru
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab I pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa:
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional pasal 29 ayat 1
mengemukakan bahwa gur u bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Dalam ayat 2 diungkapkan bahwa guru merupakan tugas profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Sementara itu Drs H Rachmadi menjelaskan guru harus bermutu, artinya memiliki kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi sebagai
pendidik. Seorang guru dikatakan berkualitas bila dimulai dengan adanya kualifikasi akademik, yaitu bila ia lulusan pendidikan guru,
lulusan pendidikan tinggi program pendidikan sarjana S1 keguruan atau setidak-tidaknya program Diploma 4 D4 keguruan. Selain itu juga
guru harus mempunyai kompetensi dasar atau kompetensi minimal, yaitu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian kompetensi personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi-kompetensi
tersebut diperoleh melalui pendidikan profesi yang bisa diperoleh di LPTK yang bersertifikat atau ditunjuk oleh pemerintah.
2. Guru Sebagai Profesi
Menurut pendapat B.J. Chandler dalam Sahertian 1994:27-28 menegaskan bahwa profesi mengajar ada lah suatu jabatan ya ng memiliki
kekhususan. Kekhususan itu memerlukan kelengkapan mengajar dan keterampilan yang menggambarkan seseorang melakukan tugas
mengajar, yaitu membimbing manusia. Apabila dilihat dari ciri-ciri keprofesian, profesi guru memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mengutamakan layanan sosial, lebih dari kepentingan pribadi. b. Mempunyai status yang tinggi.
c. Memiliki pengetahuan yang khusus dalam hal mengajar dan mendidik.
d. Memiliki kegiatan intelektual. e. Memiliki hak untuk memperoleh standard kualifikasi profesional.
f. Mempunyai kode etik yang ditentukan organisasi profesi. Lebih jauh Roestijah NK dalam Supeno 1995:28-29
mengemukakan bahwa profesionalisme di bidang pendidikan mendapat pengakuan karena tiga alasan. Pertama, lapa ngan pekerjaan keguruan
atau kependidikan bukan merupakan suatu lapangan kerja rutin yang dapat dilakukan karena pengulangan-pengulangan atau pembinasaan.
Lapangan kerja ini pun tidak dapat dilaksanakan berdasarkan amatirisme, lebih-lebih dengan coba -coba atau trial an errors. Lapangan
kerja ini memerlukan perencanaan yang mantap, suatu manajemen yang memperhitungkan komponen-komponen sistemnya. Kedua, lapangan
kerja ini memerlukan dukungan ilmu atau teori yang akan memberi konsepsi teoritis ilmu kependidikan dengan cabang-cabangnya. Ketiga,
lapangan kerja ini memerlukan waktu pendidikan dan latihan yang lama, berupa pendidikan dasar basic education untuk taraf sarjana ditambah
pendidikan profesional.
3. Profesionalisme Guru