Struktur Sikap Ciri-ciri Sikap

Dalam gambar 2.1 terlihat bahwa sikap seseorang terhadap sesuatu objek selalu berperanan sebagai perantara antara responsnya dan objek yang bersangkutan. Respons diklasifikasikan dalam tiga macam, yaitu respons kognitif respons perseptual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini, respons afektif respons syaraf simpatetik dan pernyataan afeksi, serta respons konatif atau perilaku respons berupa tindakan dan pernyataan mengenai perilaku. Masing-masing klasifikasi respons ini berhubungan dengan ketiga komponen sikapnya. Saifuddin Azwar, 1997:8

2. Struktur Sikap

Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu:

a. Komponen kognitif komponen konseptual, yaitu komponen yang

berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap.

b. Komponen afektif komponen emosional, yaitu komponen yang

berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap suatu objek sikap. Rasa senang merupakan hal positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. Komponen ini menunjukkan arah sikap, yaitu positif atau negatif.

c. Komponen konatif komponen perilaku, yaitu kompone n yang

berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau be rperilaku seseorang terhadap objek sikap. Bimo Walgito, 1991:110

3. Ciri-ciri Sikap

Menurut Bimo Walgito 1991:113-115 sikap memiliki ciri-ciri antara lain: a. Sikap itu tidak dibawa sejak lahir Manusia pada waktu dilahirkan belum membawa sikap-sikap terhadap suatu objek karena sikap tidak dibawa sejak individu dilahirkan, melainkan terbentuk dalam perkembangan individu yang bersangkutan; sikap terbentuk atau dibentuk oleh lingkungan. b. Sikap itu selalu berhubungan dengan objek tertentu Sikap selalu terbentuk atau dipe lajari dalam hubungannya dengan objek-objek tertentu, yaitu melalui persepsi terhadap objek tertentu. Hubungan yang positif atau negatif antara individu dengan objek tertentu akan menimbulkan sikap tertentu pula dari individu terhadap objek yang bersangkutan. c. Sikap dapat tertuju pada suatu objek saja, tetapi juga dapat tertuju pada sekumpulan objek Bila seseorang mempunyai sikap negatif pada seseorang, maka akan mempunyai kecenderungan untuk menunjukkan sikap yang negatif kepada kelompok yang dimasuki oleh orang yang bersangkutan. Di sini terlihat adanya kecenderungan untuk menggeneralisasikan objek sikap. d. Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar Kalau sikap telah terbentuk, sikap itu akan relatif bertahan lama. Sikap tersebut akan sulit berubah dan kalaupun berubah akan memakan waktu yang lama. Demikian pula sebaliknya, apabila sikap belum terlalu mendalam dalam diri seseorang, maka sikap tersebut akan relatif tidak tahan lama dan akan mudah berubah. e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motivasi Sikap terhadap suatu objek tertentu akan selalu diikuti oleh perasaan tertentu yang dapat bersifat positif yang menyenangkan, tetapi juga dapat bersifat negatif yang tidak menyenangkan terhadap objek tersebut. Di samping itu, sikap juga mengandung motivasi, artinya sikap itu mempunyai daya dorong bagi individu untuk berperilaku tertentu terhadap objek. Ciri-ciri sikap yang lain dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendy 1983:92 dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Manajemen” sebagai berikut: a. Sikap bukan merupakan pembawaan manusia sejak lahir, melainkan terbentuk selama pe rkembangannya, sebagai akibat hubungannya dengan objek-objek di lingkungannya. b. Sikap dapat berubah sebagai hasil interaksi antara seseorang dengan orang lain. Karena itu, sikap adalah hasil pelajaran dari lingkungan dan dapat dipelajari oleh lingkungan. c. Sikap tidak berdiri sendiri, melainkan senantiasa mengandung relasi dengan suatu objek. Objek tidak hanya satu jenis, melainkan bermacam-macam sesuai dengan banyaknya objek yang menjadi perhatian orang yang bersangkutan. d. Sikap bersangkutan dengan dimensi waktu, yang berarti sikap hanya cocok untuk situasi pada waktu tertentu, yang belum tentu sesuai dengan waktu lain karena itu sikap dapat berubah menurut situasi. e. Sikap tidak dapat menghilang walaupun kebutuhan sudah dipenuhi. f. Sikap mengandung faktor-faktor motivasi dan emosi. Sifat inilah yang membedakan sikap dengan pengetahuan yang terdapat pada seseorang.

4. Pembentukan Sikap

Dokumen yang terkait

PERSEPSI GURU EKONOMI AKUNTANSI SMA TENTANG PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM UJI SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN

0 17 121

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI Profesionalisme Guru Ditinjau Dari Kompetensi Guru Dan Sertifikasi Guru Di Sma Negeri Se-Kabupaten Boyolali Tahun 2014/2015.

0 2 12

Pengaruh Program Sertifikasi terhadap Motivasi Kerja dan Profesionalisme Guru SMA di Kota Bandung.

0 1 20

Perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru ditinjau dari lama mengajar, tingkat pendidikan dan golongan jabatan : studi kasus guru SMA di Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta.

0 0 144

Kesiapan guru dalam menghadapi program sertifikasi guru dalam jabatan survey pada guru-guru sekolah menengah kejuruan program akuntansi, dan penjualan di wilayah kabupaten Bantul Yogyakarta.

0 0 130

PERSEPSI GURU EKONOMI AKUNTANSI SMA TENTANG PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM UJI SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN.

0 0 2

Pengaruh Sertifikasi Guru terhadap Kinerja Guru Ekonomi Akuntansi SMA dan SMK se Kabupaten Jepara.

1 19 141

SIKAP GURU SMA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI GURU

0 2 154

Sikap guru terhadap program sertifikasi dalam peningkatan kinerja guru : studi kasus guru-guru sekolah menengah atas di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 111

Perbedaan kompetensi guru sebelum dan sesudah mengikuti program sertifikasi : studi kasus guru-guru Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri dan swasta di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 197