44
3. Gelas ukur
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur seberapa banyak resin yg akan dibutuhkan saat pembuatan komposit, dan juga untuk mempermudah pada
saatpenuangan pada cetakan.
Gambar 3.9 Gelas ukur 1000 cc 4.
Suntikan Berfungsi untuk seberapa banyak katalis yang akan digunakan, agar
banyak nya katalis yg diperluka tepat pada ukuran yang sudah ditentukan.
Gambar 3.10 suntikan 1 ml dan 3 ml 5.
Sarung tangan Berfungsi untuk melindungi tangan dari resin dan katalis pada saat
pembuatan komposit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Gambar 3.11 Sarung tangan karet 6.
Sepatula kecil Befungsi untuk meratakan resin pada saat resin dituang ke dalam cetakan,
dan juga berfungsi untuk mengambil komposit dari dalam cetakan.
Gambar 3.12 Sepatula kecil 7.
Kuas Berfungsi untuk meratakan release agent di dalam cetakan.
Gambar 3.13 Kuas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
8. Gunting
Berfungsi untuk memotong serat sesuai dengan ukurannya.
Gambar 3.14 Gunting 9.
Gerinda Berfungsi untuk memotong komposit sesuai dengan ukuran spesimen yang
diinginkan.
Gambar 3.15 Gerinda 10.
Penggaris Berfungsi untuk mengukur serat sesuai pada ukuran yang sudah
ditentukan.
Gambar 3.16 Penggaris PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
11. Jangka sorong
Berfungsi untuk mengukur diameter serat.
Gambar 3.17 Jangka sorong 12.
Oven Berfungsi untuk membantu proses curing.
Gambar 3.18 Oven 13.
Termokopel Berfungsi untuk mengatur suhu ketika pada proses curing.
Gambar 3.19 Termokopel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
14. Mesin milling
Berfungsi untuk membentuk spesimen sesuai dengan ASTM yang sudah ditentukan.
Gambar 3.20 Mesin milling 15.
Mesin uji tarik Berfungsi untuk mengetahui sifat mekanis dari komposit yang telah
dibuat.
Gambar 3.21 Mesin uji tarik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3.3 Perhitungan Komposisi Serat
Komposisi dari komposit yang dibuat adalah menggunakan fraksi volume serat sebesar 4, 6, 8 serat TKKS, 95,6, 93,6, 91,6 resin polyester dan
menggunakan katalis sebesar 0,4 untuk semua pencetakan. Perhitungan komposisi komposit dihitung berdasarkan perhitungan volume total cetakan,
namun sebelumnya harus dicari massa jenis dari serat tandan kosong kelapa sawit terlebih dahulu. Di bawah ini adalah cara mencari massa jenis dan perhitungan yang
dilakukan: a.
Langkah pertama dalam pembuatan benda uji komposit adalah dengan mencari massa jenis
serat tandan kosong kelapa sawit. Adapun metode perhitungan massa jenis
serat tandan kosong kelapa sawit adalah sebagai berikut: 1.
Memilin serat untuk mencari diameter 2.
Menimbang massa serat tandan kosong kelapa sawit 3.
Mengukur panjang serat tandan kosong kelapa sawit, sebelum nya sudah ditentukan terlebih dahulu panjang serat yang diinginkan yaitu 8 cm
4. Melakukan perhitungan volume serat tandan kosong kelapa sawit dengan
rumusan sebagai berikut:
T D
v
2
4
Data hasil perhitungan massa jenis dapat dilihat pada Tabel 3.1 Tabel 3.1 Hasil perhitungan massa jenis
No panjang
mm diameter
mm massa
gr volume
mm3 volume
cm
3
ρ grcm
3
1 80
0,96 0,025
57,876 0,058
0,435 2
80 1,04
0,034 67,924
0,068 0,499
3 80
2,08 0,130
271,698 0,272
0,478 4
80 2,14
0,157 287,599
0,288 0,547
5 80
2,68 0,250
451,055 0,451
0,555 6
80 2,92
0,265 535,458
0,535 0,494
rata- rata
80 1,97
0,144 278,60
0,279 0,501
50
Menghitung massa jenis:
V m
3
279 ,
144 ,
cm gr
3
0,501 cm
gr
Dimana:
m
= massa serat tandan kosong kelapa sawit
= jenis serat massa tandan kosong kelapa sawit
V
= volume serat tandan kosong kelapa sawit
Dengan menggunakan rumus diatas, dari percobaan yang dilakukan berulang-ulang maka dapat didapatkan:
rata-rata serat TKKS
= 0,501 grcm
3
b. Langkah selanjutnya setelah mendapatkan massa jenis dari serat TKKS adalah
menghitung komposisi serat tandan kosong kelapa sawit, resin dan katalis berdasarkan volume cetakan dan prosentase komposisi yang diinginkan.
Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut: 1.
Menghitung volume cetakan Dengan asumsi:
Volume cetakan = volume komposit total V
cet
= V
komp
Maka, volume komposit: V
komp
=
20 cm x 30 cm x 0,5 cm
=
300 cm
3
2. Menghitung komposisi serat tandan kosong kelapa sawit, resin dan katalis
Untuk fraksi volume 4 serat tandan kosong kelapa sawit: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Serat =
x 300 cm
3
= 12 cm
3
x 0,501 grcm
3
= 6,012 gr
Resin =
,
x 300 cm
3
= 286,8 cm
3
= 286,8 ml
Katalis =
,
x 286,8 cm
3
= 1,15 cm
3
= 1,15 ml Untuk fraksi volume 6 serat tandan kosong kelapa sawit:
Serat =
x 300 cm
3
= 18 cm3 x 0,501 grcm
3
= 9,018 gr
Resin =
,
x 300 cm
3
= 280,8 cm
3
= 280,8 ml
Katalis =
,
x 280,8 cm
3
= 1,12 cm
3
= 1,12 ml Untuk fraksi volume 8 serat tandan kosong kelapa sawit:
Serat =
x 300 cm
3
52
= 24 cm
3
x 0,501 grcm
3
= 12,024 gr
Resin =
,
x 300 cm
3
= 274,8 cm
3
= 274,8 ml
Katalis =
,
x 274,8 cm
3
= 1,09 cm
3
= 1,09 ml
3.4 Pembuatan Benda Uji
3.4.1 Proses Pembuatan Komposit Resin Polyester
Dalam pembuatan benda uji resin mempunyai langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Proses pelapisan permukaan dan dinding cetakan dengan menggunakan
mirror glass
, hal ini dilakukan untuk mempermudah pemisahan resin dari cerakan.
2. Resin dan katalis disiapkan sesuai dengan volume cetakan sebesar 300 ml
menggunakan gelas ukur dan katalis sebesar 1,2 dengan menggunakan suntikan ukuran 3 ml.
3. Proses pencampuran resin dan katalis kedalam gelas ukur, campuran resin
dan katalis diaduk hingga rata. Pengadukan ini harus dilakukan secara pelan namun teratur agar dapat tercampur dengan baik dan tidak terdapat
gelembung, sebab gelembung yang timbul pada waktu proses pengadukan akan menimbulkan void pada matrik yang dicetak sehingga dapat
mengurangi kekuatan dari bahan itu sendiri. 4.
Setelah resin dan katalis tercampur dengan merata, adonan tersebut dituang dalam cetakan yang sudah disiapkan.
53
5. Proses pengeringan membutuhkan waktu kurang lebih 2 hari 48 jam.
Setelah resin menjadi kering, resin dikeluarkan dari cetakan. 6.
Melakukan pemotongan sesuai dengan ukuran pada standar ASTM D-638- 14
3.4.2 Proses Pembuatan Komposit Berpenguat Serat TKKS
Proses yang dilakukan dalam pembuatan benda uji komposit adalah proses hand
lay-up
dengan menggunakan standar ASTM D-638-14. Berikut adalah
langkah-langkah pembuatan benda uji komposit:
1. Penyiapan serat tandan kosong kelapa sawit, sebelum mendapatkan serat,
tandan kosong harus dikeringkan terlebih dahulu supaya mendapatkan serat nya mudah, setelah mendapatkan serat kemudian direndam dengan
menggunakan NaOH sebanyak 5 selama 2 jam, setelah direndam dengan menggunakan NaOH kemudian serat dicuci dengan menggunakan air
mengalir sampai benar-benar bersih supaya kadar minyak yang terdapat pada serat dapat hilang.
2. Cetakan dibersihkan, lalu diberikan
mirror glass
agar hasil benda uji tidak merekat pada cetakan.
3. Penyiapan serat kedalam cetakan dan ditata sesuai dengan metode yang
digunakan. Disini peneliti menggunakan metode serat acak sebanyak 2 lapis.
4. Resin dan katalis dicampur kedalam gelas ukur sesuai pada perhitungan
masing-masing fraksi volume, lalu mengaduknya hingga menjadi homogen. 5.
Setelah selesai pengadukan kemudian campuran resin dan katalis dituang kedalam cetakan yang sudah terisi serat. Penuangan tersebut dibagi dalam
beberapa tahap tergantung lapisan yang akan dibuat. 6.
Setelah cetakan yang berisi serat tersebut diberi campuran resin dan katalis kemudian serat ditekan menggunakan sepatula supaya serat dapat tercampur
dengan campuran resin dan katalis secara sempurna. 7.
Setelah serat pertama sudah tercampur dengan resin, kemudian serat kedua diletakan diatas serat yang sudah tertutup resin, kemudian sisa campuran
54
resin dan katalis dituang semua kedalam cetakan, setelah itu serat yang kedua juga ditekan-tekan supaya dapat tercampur dengan baik.
8. Setelah selesai pencampuran, cetakan yang sudah terisi ditutup supaya hasil
yg didapatkan sesuai yang diingikan. 9.
Komposit ditunggu sampai benar-benar kering. 10.
Setelah komposit kering kemudia komposit diangkat dari cetakan. 11.
Komposit diukur, dipotong dan dibentuk sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
12. Setelah melewati pengukuran, pemotongan dan pembentukan sesuai dengan
standar ASTM, kemudian spesimen dibagi karna pengambilan data yang akan peniliti gunakan adalah menggunakan curing dan tanpa curing.
3.5 Standar Uji dan Ukuran Benda Uji
Ukuran benda uji komposit yang digunakan menurt standar ASTM D-638-14 ”
Standard Test Method for Tensile Properties of Plastics” dengan dimensi yang
disesuaikan seperti pada Tabel 3.2 tipe III.
Tabel 3.2 Ukuran geometri ASTM D-638-14 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Gambar 3.22 Ukuran standar ASTM D-638-14
Gambar 3.23 Bentuk dan ukuran spesimen uji Tarik
3.6 Proses
Curing
Setelah pemotongan benda uji, proses selanjutnya adalah proses
curing
dengan menggunakan oven. Selain untuk meningkatkan kemampuan komposit, proses ini dilakukan dengan suhu 80
selama 2 jam. Proses
curing
ini menggunakan oven yang memiliki skala pengaturan suhu yang dapat diatur, untuk memantau
kestabilan suhu didalam ruang oven digunakan alat termokopel. Langkah-langkah curing pada uji adalah sebagai berikut:
1. Benda uji yang akan di
curing
disiapkan, dan ditandai urutan untuk suhu
curing.
56
2. Oven dan termokopel disiapkan, lalu suhu pada oven diatur.
3. Oven dihidupkan selama kurang lebih 30 menit dan dipantau suhunya
selama 30 menit dengan termokopel hingga suhu yang dikehendaki sesuai dan stabil.
4. Benda uji dimasukkan ke dalam oven, timer diatur dan suhu terus dipantau
dari termokopel. 5.
Setelah 2 jam, benda uji dikeluarkan dari oven. 6.
Langkah 3 sampai 5 kembali diulang. 7.
Komposit yang sudah di
curing
siap untuk diuji tarik.
3.7 Cara Penelitian
Komposit yang diuji menggunakan metode pengujian tarik. Pengujian tarik bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik dari komposit. Struktur mikro dilakukan
untuk mengetahui perubahan dari sifat-sifat komposit yang diakibatkan dari beban tarik dan pengaruh dari perlakuan curing.
3.7.1 Uji Tarik
Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini melalui Pengujian Tarik yang bertujuan untuk mengetahui besarnya kekuatan Tarik dari bahan komposit.
Pengujian dilakukan dengan mesin uji “
Universal Testing Machine
”. Spesimen pengujian Tarik di bentuk menurut standar ASTM D-638-14 yang ditunjukkan
pada Gambar 3.24.
Gambar 3.24 Dimensi Spesimen Uji tarik ASTM D 638-14. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Langkah-langkah untuk pengujian tarik dari benda uji komposit adalah sebagai berikut:
1. Benda uji yang tanpa di
curing
dan benda uji yang sudah di
curing
disiapkan. 2.
Kertas milimeter blok diletakkan pada printer. 3.
Mesin kemudian dinyalakan, lalu benda uji dipasang pada grip. 4.
Grip dikencangkan, dan jangan terlalu keras agar tidak merusak benda uji. 5.
Pemasangan extensometer pada uji dan nilai elongationnya diatur menjadi nol.
6. Nilai beban diatur juga menjadi nol.
7. Kecepatan uji diatur, area
start
ditekan sebanyak dua kali kemudian tombol down ditekan.
8. Menghentikan proses penarikan secepatnya setelah spesimen patah,
mencatat gaya tarik maksimum dan pertambahan panjangnya. Sesudah mendapatkan data dari pengujian tarik, proses pengujian tarik diulang
untuk benda uji selanjutnya sampai selesai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengujian
Dari hasil pengujian tarik benda uji komposit diperoleh grafik hubungan beban dan pertambahan panjang. Data-data beban dan pertambahan panjang
selanjutnya dapat diolah dan dibuat menjadi grafik tegangan dan regangan.
4.1.1 Hasil Pengujian Kekuatan Tarik Serat TKKS
Pengujian tarik pada serat TKKS dilakukan dengan menggunakan timbangan. Pengujian tarik dilakukan bertujuan untuk mencari kekuatan tarik
pada serat TKKS tersebut. Berikut adalah langkah-langkah dalam pengujian tarik serat TKKS; memilih serat sejumlah 6 helai, kemudian mencari diameter nya
menggunakan mikroskop setelah itu serat diuji mengunakan timbangan dengan beban air untuk pemberat nya. Data hasil pengujian kekuatan tarik serat TKKS
dapat dilihat pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Data pengujian kekuatan tarik TKKS
k ek
u atan ser
at
kekuatan tarik pada serat TKKS spesimen
A mm2
Beban kg
gravitasi ms
kekuatan tarik kgmm2
kekuatan tarik Mpa
serat 0,08
0,61 9,81
7,63 74,80
serat 0,10
0,57 9,81
5,70 55,92
serat 0,07
0,85 9,81
12,14 119,12
serat 0,07
0,55 9,81
7,86 77,08
serat 0,06
0,68 9,81
11,33 111,18
serat 0,10
0,46 9,81
4,60 45,13
Rata-rata 0,08
0,62 9,81
8,21 80,54
4.1.2 Hasil Pengujian Benda Uji Komposit
Pengujian tarik pada benda uji komposit dilakukan pada spesimen komposit dengan variasi fraksi volume 4, 6, 8, dan dengan menggunakan
metode
curing
suhu 80 lama
curing
2 jam. Pengujian tarik dilakukan bertujuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI