Kekurangan Bahan Komposit Curing

36 tarik tidak lagi linear, atau ketika bahan tersebut telah rusak total. Hal ini berlakubaik pada komposit satu lapis lamina maupun laminat.

2.21 Tinjauan Pustaka

Pada penelitian yang sudah dilakukan G. Estu Nugroho 2017 yang berjudul “ Karakteristik Komposit Berpenguat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan NaOH Dengan Fraksi Volume Serat 4, 6 dan 8” yang bertujuan untuk mengetahui fraksi volume serat terbaik terhadap kekuatan tarik dan regangan pada komposit. Penelitian ini menggunakan variasi fraksi volume serat 4, 6 dan 8 tanpa menggunakan proses Curing . Kesimpulan yang dapat diambil keseluruhan dari penelitian ini adalah semakin besar fraksi volume serat yang digunakan semakin menurun kekuatan tarik dan regangan nya. Kekuatan tarik dan regangan pada fraksi volume 8 yaitu sebesar 24,4 MPa dan nilai regangan nya adalah 1,95, sedangkan pada fraksi volume 6 sebesar 30,5 MPa, regangan nya adalah 1,76, pada fraksi volume 4 sebesar 36,3 MPa, regangan nya adalah 1,45. Terjadi penurunan kekuatan tarik dan regangan pada setiap penambahan fraksi volume serat. Sementara itu, Budha Maryanti, dkk 2011 telah melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Alkalisasi Komposit Serat Kelapa- poliester Terhadap Kekuatan Tarik” yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik dan regangan dari serat yang melalui perlakuan alkalisasi dengan yang tidak melalui perlakuan alkalisasi. Penelitian ini menggunakan variasi presentase konsentrasi NaOH 0, 2, 5 dan 8. Kesimpulan yang dapat diambil secara keseluruhan dari hasil penelitian tersebut adalah kekuatan tarik komposit untuk perakuan alkalisasi dengan presentase 5 dengan proses alkalisasi selama 1 jam menghasilkan kekuatan tarik 97,356 Nmm 2 , sedangkan tanpa alkalisasi atau alkalisasi 0 menghasilkan kekuatan tarik sebesar 90,144 Nmm 2 . Hasil penelitian yang sudah dilakukakan Vinna Marcelia Tamaela 2016 tentang “ Karakteristi Curing 80 C dan 100 C Komposit Serat E- glass” yang bertujuan untuk mengetahui nilai kekuatan tarik, regangan dan modulus elastisitas dari komposit yang diberi perlakuan curing dengan variasi suhu 80 C dan 100 C PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 pada komposit serat e-galss. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian in adalah Kekuatan tarik rata-rata tertinggi pada komposit yang mengalami proses curing dengan suhu 100 C yaitu 5,73 kgmm2 atau 56,11 MPa, lalu pada yang tidak mengalami proses curing nilai kekuatan tarik rata-rata tertingginya adalah 5,24 kgmm2 atau 51,34 MPa dan pada komposit yang mengalami proses curing dengan suhu 80 C nilai kekuatan tarik rata-rata tertingginya 4,89 kgmm2 atau 47,89 MPa. Regangan rata-rata terbesar pada komposit yang mengalami proses curing dengan suhu 100 C yaitu 1,11, lalu pada pada komposit yang mengalami proses curing dengan suhu 80 C nilai regangan rata-rata terbesarnya adalah 1 dan komposit yang tidak mengalami proses curing nilai regangan rata-rata terbesarnya adalah 1,31. Nilai modulus elastisitas dari komposit yang tidak mengalami proses curing yang tertinggi adalah 5,64 GPa, dan yang terendah 3,11 GPa. lalu pada komposit yang mengalami proses curing dengan suhu 80 C nilai modulus elastisitas yang tertinggi adalah 5,42 GPa dan yang terendah 4,67 GPa. dan komposit yang mengalami proses curing dengan suhu 100 C nilai modulus elastisitas yang tertinggi adalah 6,02 GPa dan yang terendah adalah 4,04 GPa. Pada penelitian Jamasri tentang sifat tarik komposit serat buah sawit acak bermatrik polyester mengambil kesimpulan kekuatan tarik tertinggi komposit diperoleh dari komposit yang diperkuat serat perlakuan selama 2 jam. Besarnya kekuatan tarik pada Wf fraksi berat adalah 27 sebesar 20,94 Mpa. Kekuatan ini meningkat 47,36 dibandingkan dengan komposit yang diperkuat serat tanpa pelakuan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Skema Penelitian

Berikut ini merupakan diagram alir untuk proses pembuatan benda uji sampai pengambilan data dan pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram alir penelitian Serat TKKS Polyester Katalis Pembuatan benda uji : 1. Pembuatan cetakan 2. Pecetakan matrik tanpa menggunakan serat 3. Pencetakan komposit dengan komposisi fraksi volume 4, 6, 8 4. Perlakuan curing suhu 80 C selama 2 jam Uji tarik Hasil penelitian Pembahasan Studi pustaka Kesimpulan Bahan NaOH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI