Orientasi Serat DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

21 perbandingan akselerator sekitar 1 volume resin, sedangkan untuk katalis menggunakan perbandingan volume 0,5 dari volume resin. 3. Pigmen atau pasta berwarna Pigmen atau pasta pewarna hanya dipergunakan pada akhir proses dari pembuatan FRP, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya penurunan kemampuan FRP. Apabila pigmen dan pasta pewarna ini digunakan saat produksi, maka harus dipilih bahan yang sesuai sehingga tidak mempengaruhi proses curing . Pada pelapisan akhir gel coating , perbandingan pigmen atau pasta pewarna adalah 10-5 dari berat resin. Beberapa pilihan warna dari pigmen antara lain: zinc yellow , chrome orange , dan red iron oxide . 4. Release agent Release agent atau zat pelapis yang berfungsi untuk mencegah lengketnya produk pada cetakan saat proses pembuatan. Pelapisan dilakukan sebelum proses pembuatan dilakukan. Release agent yang biasa digunakan antara lain: waxes semir, mirror glass , polyvynil alcohol , film forming , dan oli, dapat dilihat pada gambar 2.8. 22 Gambar 2.9 Bahan tambah zat pelapis Sumber: https:www.google.comsearch?q=katalissource=lnmstbm=ischsa =Xved=0ahUKEwijufup5zVAhViL8AKHSEUC3MQ_AUIBygCbiw=1366 bih=627tbm=ischq=release+agent PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 5. Filer Penggunaan bahan ini dimaksudkan untuk mengurangi biaya dalam produksi. Selain itu filer juga dipergunakan untuk meningkatkan viskositas resin. Penggunaan filer sebagai bahan campuran tidak boleh memiliki 30 dari perbandingan terhadap berat resin. Alumina, calcium carbonate , serbuk silika adalah filer yang sering digunakan sebagai penyusun komposit FRP. Selain bahan- bahan tesebut diatas, masih ada bahan tambahan lain yang dapat memberi tampilan lebih pada produk FRP. Adiktif sebagai penambah kemampuan elektrik adalah melamine synaturate dan masih banyak bahan tambahan lain yang dapat diaplikasikan pada komposit FRP dengan tujuan meningkatkan mutu dan kualitas produk.

2.11 Kaidah Pencampuran Komposit

Rules of Mixture Dalam pemilihan bahan komposit, haruslah dipilih kombinasi yang optimum dari sifat masing-masing bahan penyusunnya. Pencampuran dengan kombinasi yang optimum akan menghasilkan komposit dengan unjuk kerja yang baik pula. Sifat-sifat komposit ditentukan oleh phase matrik dan phase reinforcing sebagai bahan penyusunnya, bentuk geometri bahan penyusunnya serta interaksi antar phase penyusun komposit. Rongga udara void , tidak merekatnya phase reinforcing pada phase matrik interface , rusak atau retaknya serat crack dan adanya rongga antara phase reinforcing dan phase matrik interphase harus dihindari. Dapat dilihat pada Gambar 2.10