34
2.20.1 Kerusakan Akibat Beban Tarik Longitudinal
Pada bahan komposit yang akan diberi beban tarik searah serat, keruskan bermula dari serat-serat yang patah pada penampang terlemah. Semakin besar
beban, akan semakin banyak pula serat yang patah. Pada kebanyakan kasus, serat tidak patah sekaligus secara bersamaan. Apabila serat yang patah semakin banyak,
maka akan terjadi beberapa kemungkinan:
a. Bila serat mampu menahan gaya geser dan meneruskan ke serat sekitar, maka
serat yang patah akan semakin banyak. Hal ini akan menimbulkan yang disebut retakan. Patahan yang terjadi disebut patah getas
brittle failure
.
b. Bila matrik tidak mampu menahan konsentrasi tegangan geser yang timbul di
ujung, serat dapat terlepas dari matrik
debounding
dan komposit akan rusak
tegak lurus arah serat.
c. Kombinasi dari kedua tipe diatas, pada kasus ini terjadi di sembarang tempat
disertai dengan kerusakan matrik. Kerusakan yang terjadi berupa patahan seperti sikat
brush type
.
Gambar 2.13 Kerusakan pada komposit akibat beban tarik longitudinal Sumber: Adiyono, 1996
2.20.2 Kerusakan Akibat Beban Tarik Transversal
Serat pada komposit yang mengalami pembebanan tegak lurus arah serat transversal, akan mengalami konsentrasi tegangan pada
interface
antar serat dan matrik itu sendiri. Oleh karena itu, bahan komposit yang mengalami beban
transversal akan mengalami kerusakan pada
interface
. Kerusakan transversal ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
juga dapat terjadi pada komposit dengan jenis serat acak dan lemah dalam arah transversal. dengan demikian, kerusakan akibat beban tarik transversal terjadi
karena: a. Kegagalan tarik matrik
b.
Debounding
pada
interface
antara serat dan matrik
Gambar 2.14 Kerusakan Pada Komposit Akibat Beban Tarik Transversal Sumber: Bambang Kismono Hadi, 2000:41
2.20.3 Kerusakan Internal Mikroskopik
Definisi kerusakan suatu bahan disesuaikan dengan kebutuhan. Beberapa struktur dapat dianggap rusak apabila terjadi kerusakan total. Namun untuk struktur
tertentu, deformasi yang sangat kecil sudah dapat dianggap sebagai kerusakan. Hal ini sangat dapat terjadi pada komposit. Pada bahan ini, kerusakan internal
mikroskopik dapat jauh terjadi sebelum kerusakan yang sebernarnya terjadi. Kerusakan mikroskopik yang terjadi pada komposit dapat berupa:
a. Patah pada serat
fiber breaking
b. Retak mikro pada matrik
matrix micro crack
c. Terkelupasnya serat dari matrik
debounding
d. Terlepasnya lamina satu dengan yang lainnya
delamination
Untuk melihat kerusakan ini maka harus menggunakan mikroskop, dan foto mikro akan menunjukkan jenis-jenis kerusakannya. Karena kerusakan ini tidak
dapat dilihat oleh mata secara langsung, maka akan sulit menentukan kapan dan dimana suatu komposit akan rusak. Oleh karena itu, suatu komposit dikatakan
mengalami kerusakan apabila kurva tegangan-regangan didapat dari pengujian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI