sebagaimana disimpulkan dari kecenderungan bertingkah laku terhadap orang dan kejadian; 4 informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi
dan fakta; dan 5 keterampilan motorik yaitu kecakapan yang berfungsi untuk lingkungan hidup serta memprestasikan konsep dan lambang.
menurut Winkel 2009 hasil belajar adalah suatu kemampuan internal capability
yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan orang itu melakukan sesuatu atau memberikan prestasi
tertentu performance. Menurut Mamin Haryati 2007, pada umumnya hasil belajar dapat
dikelompokan menjadi tiga aspek yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Secara eksplisit ketiga aspek tersebut tidak dipisahkan satu sama
lain.
Apapun jenis mata pelajarannya selalu mengandung tiga aspek tersebut namun memiliki penekanan yang berbeda. Hasil belajar disini
menekankan pada aspek kognitif.
a. Aspek kognitif
Aspek kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berfikir, termasuk di dalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi,
menganalisis, mensintesis dan kemampuab mengevaluasi. Menurut taksonomi Bloom Sax, 1980 dalam Haryati, 2007: 22, kemampuan
kognitif adalah kemampuan berfikir secara hirarkis yang terdiri dari pengatahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis dan evaluasi. Pada tingkat
pengetahuan, peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan hafalan saja.
Pada tingkat pemahaman peserta didik dituntut untuk menyatakan masalah dengan kata-katanya sendiri, memberi contoh satu konsep atau prinsip.
Pada tingkat aplikasi, peserta didik dituntut untuk menerapkan prinsisp atau konsep dalam situasi yang baru. Pada tingkat analisis, peserta didik
diminta untuk menguraikan informasi kedalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat serta menemukan
hubungan sebab-akibat. Pada tingkat sintesis, peserta didik dituntut untuk menghasilkan suatu cerita, komposisi, hipotesis atau teori sendiri dan
mensintesiskan pengetahuannya. Pada tingkat evaluasi, peserta didik mengevaluasi informasi.
Aspek kognitif terdiri atas enam tingkatan dengan aspek belajar yang berbeda-beda. Enam tingkatan tersebut Haryati, 2007: 23-24 yaitu:
1 Tingkat pengetahuan knowledge Pada tahap ini menuntut siswa untuk mampu mengingat recall
berbagai informasi yang telah diterima sebelumnya, misalnya fakta, rumus, terminologi staregi problem solving dan lain sebagainya.
2 Tingkat pemahaman comprehension
Pada tahap ini pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah diketahui dengan kata-
kata sendiri. Pada tahap ini peserta didik diharapkan menerjemahkan atau menyebut kembali yang telah didengar dengan kata-kata sendiri.
3 Tingkat penerapan aplication
Penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru,
serta memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.
4 Tingkat Analisis analysis
Analisis merupakan kemampuan mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen-komponen atau elemen suatu fakta, konsep,
pendapat, asumsi, hipotesa dan memeriksa setiap komponen tersebut untuk melihat ada atau tidaknya kontradiksi.
5 Tingkat sintesis syntesis
Sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang berbeda
sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh. 6
Tingkat evaluasi evaluation Evaluasi merupakan level tertinggi yang mengharapkan peserta didik
mampu membuat penilaian dan keputusan tentang nalai suatu gagasan, metode, produk, atau benda dengan menggunakan kriteria tertentu.
Bentuk tes kognitif diantaranya; 1 tes atau pertanyaan lisan di kelas, 2 pilihan ganda, 3 uraian obyektif, 4 uraian non obyektif
atau uraian bebas, 5 jawaban atau isian singkat, 6 menjodohkan, 7 portopolio dan 8 performans.
b. Keterampilan motorik