Pengertian Media Pembelajaran Simulasi PHET

3 Gaya laissez-faire ; guru membiarkan siswa mengatur belajarnya sendiri, menurut seleranya sendiri, guru tidak memberi pengarahan kecuali bila diminta. Dengan demikian, guru dituntut untuk dapat berbagai metode pengajaran yang variatif yang sesuasi dengan tujuan pembelajaran. b Tersedianya alat penunjang da fasilitas pelajaran Fasilitas dan alat dalam belajar memiliki peran yang penting dalam memotivasi minat siswa dalam suatu pelajaran. Secara khusus belajar fisika akan lebih efektif dan menatik apabila menggunakan alat dan fasiliitas peraga dibandingkan tanpa menggunakan alat peraga atau hanya dengan teori saja.

E. Media Pembelajaran simulasi komputer 1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinsikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima Purwasasmit, Muliati. 2007. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan Criticos, 1996. Berdasakan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru komunikator, bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa komunikan, dan tujuan pembelajaran. Jadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bahan pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar Purwasasmita, Muliati.

b. Manfaat Media Pembelajaran

McKnown dalam Latuheru 1988:22 mengatakan bahwa: 1 pada umumnya media pembelajaran itu merupakan suatu yang baru bagi anak didik sehingga menarik perhatian meraka, sekaligus perhatiannya tertuju pada materi pengajaran yang disajikan, 2 dengan menggunakan media pembelajaran dalam suatu proses belajar mengajar anak didik mendapatkan kebebasan yang lebih besar, 3 materi pengajaran yang disajikan dengan memanfaatkan media lebih mudah dipahami karena lebih konkret. Edgar Dale dalam Latuheru 1988:23 mengatakan bahwa bila media pembelajaran digunakan dengan baik dalam suatu proses belajar mengajar, maka manfaatnya adalah sebagai berikut: 1 perhatian anak didik terhadap materi pengajaran akan lebih tinggi, 2 anak didik mendapatkan pengalaman yang konkret, 3 mendorong anak didik untuk bekerja secara mandiri, 4 hasil yang diperolah oleh anak didik sulit dilupakan. Maka dari uraian di atas dapat disimpulkan 1 media pembelajaran menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap materi pengajaran yang disajikan, 2 media pembelajaran membantu memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara yang lain, 3 media pembelajaran dapat mengatasi batas-batas ruang dan waktu, misalnya benda atau sesuatu yang diajarkan itu terlalu besar untuk dibawa ke dalam kelas, maka dapat saja menggunakan model, foto, atau gambar dari benda tersebut.

2. Pengertian Simulasi Komputer

Simulasi komputer merupakan suatu program yang menyajikan hayalan suatu kenyataan. Simulasi yang berhubungan dengan pendidikan ini memungkinkan untuk membawa sebuah kenyataan yang sebenarnya ke dalam ruang kelas, meskipun dalam bentuk yang jauh lebih rumit dari apa yang digambarkan. Menurut Paul Suparno 2007, simulasi komputer adalah model pembelajaran menggunakan program komputer untuk mensimulasikan beberapa percobaan fisika, tidak lewat percobaan di laboratorium, tetapi lewat monitor komputer dan siswa dapat memanipulasi data, mengumpulkan data, manganalisis data dan mengambil kesimpulan. Menurut Yosaphat Sumardi 2004, simulasi komputer pada dasarnya mirip dengan eksperimen laboratorium, sehingga simulasi seringkali disebut sebagai eksperimen komputer. Simulasi dibuat bedasarkan pada model yang sedang diperhatikan dalam proses belajar, kemudian disusun suatu prosedur untuk menampilkan model itu pada komputer. Menurut Paul Suparno 1998, yang perlu diperhatikan dalam simulasi agar siswa tetap aktif. Penting bahwa pembuat program simulasi memeprhatikan beberapa hal seperti: 1 konnsep dasar bahan, 2 kemampuan siswa, 3 prinsip metode ilmiah. Perlu dilihat apakah konseap fisika dalam program itu benar atau tidak, agar siswa tidak diarahkan ke konsep yang salah. Program juga perlu disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Prinsip metode ilmiah yang lebih menekankan keaktifan siswa dalam mengkontruksikan pengetahuan perlu mendapatkan tekanan. Beberapa keuntungan pembelajaran dengan simulasi komputer adalah: a. Dapat dilakukan oleh siswa kapan pun termasuk di rumah sehingga mereka dapat belajar lebih lama dan mengulangi bahan lebih lama tampa terikat pada guru, jam, atau waktu. b. Dapat menyajikan simulasi dari percobaan yang sulit dan alatnya mahal, dengan cara yang murah bahkan dapat dilihat siswa lebih jelas. c. Reaksi dan kejadian mikro dapat disimulasikan dengan jelas dalam model sehingga siswa semakin jelas menangkap konsepnya. d. Para ahli miskonsepsi menemukan bahwa simulasi komputer dapat membantu menghilangkan miskonsepsi siswa karena siswa dapat membandingkan pemikirannya yang tidak benar dengan simulasi yang mereka lakukan dapat lihat Suparno, 2007: 110. Simulasi komputer juga dapat digunakan sebagai pengganti di laboratorium karena berbagai alasan yaitu: a. Alatnya tidak lengkap sehingga percobaan tidak berjalan dengan baik. b. Proses merangkai dan membuat percobaan sampai berfungsi kadang memakan waktu yang lama dan lamat, sehingga tidak efektif untuk menanamkan konsep. c. Beberapa peralatan sangat mahal atau bahkan tidak mungkin disediakan untuk setiap sekolah, sehingga percobaan tidak dapat dibuat.

a. Simulasi PHET

Phisycs Education Technologi PHET menciptakan simulasi interaktif dengan tujuan untuk meningkatkan minat siswa dan proses pembelajaran Wieman Perkins, 2006: 290. Simulasi interaktif adalah simulasi yang memberikan informasi kepada pelajar tentang suatu objek atau kejadian yang dilandasi oleh asas-asas ilmu Alessi Trollip, 2001: 217. Simulasi interaktif lebih menekankan cara bagaimana belajar berinteraksi dengan simulasi. Pelajar menjalankan simulasi dengan memilih nilai-nilai untuk berbagai parameter, mengamati kejadian yang terjadi, menterjemahkan hasil, dan kemudian menjalankan lagi dengan nilai-nilai berbagai parameter yang baru. lebih dari 80 simulasi telah dikembangkan. Dengan menggunakan simulasi PHET, simulasi dapat di unduh secara gratis lewat internet di alamat http:phet.colorado.edu . Wieman et al. 2010:225 menjelaskan bahwa keunikan simulasi adalah dapa digunakan dalam beberapa metode pembelajaran, seperti ceramah dengan demosntrasi, pekerjaan rumah PR, kelompok belajar dan ekxperimen. Contoh simulasi phet untuk mempelajari hukum I, II newton.

b. Simulasi mikromedia flash

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DI SMAN 1 INGIN JAYA

0 4 1

Pembelajaran Inkuiri dengan Pendekatan Demonstrasi pada Pokok Bahasan Bunyi untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPA Fisika Siswa SMP

1 55 135

PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PENEMUAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA SMP KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON.

0 1 29

Efektivitas pemberian latihan soal untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan besaran dan satuan untuk siswa kelas X SMAN 1 Kalasan.

0 0 84

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode Demonstrasi Berbantuan Simulasi Komputer dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan hukum newton untuk siswa kelas X SMAN 4 Yogyakarta

2 17 213

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA.

0 0 2

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIMULASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON SISWA KELAS X SMAN 1 PLERET, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20162017 Agustinus Chandra 1) Veator Reanyaan 2) Yuli Prihatni 3)

0 0 8

PERUBAHAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN HUKUM II NEWTON DENGAN METODE DEMONSTRASI

0 0 127

Peningkatan hasil belajar dan minat belajar siswa dalam pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing pada pokok bahasan hukum newton kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta - USD Repository

0 1 203

Peningkatan hasil belajar dan minat siswa dalam pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi pada pokok bahasan momentum dan impuls di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 20 250