Pengalokasian Customer Pada Jalur Distribusi Baru Menggunakan

Tabel 4.30 Rata-rata Besarnya Beban Order Rokok Nalami Ekslusif untuk periode November 2012- Oktober 2013 Customer Beban Order Bungkus bulan Customer 1 1167 Customer 2 1167 Customer 3 1800 Customer 4 1167 Customer 5 1089 Customer 6 1909 Customer 7 1544 Sumber: Hasil perhitungan data primer Tabel 4.31 Rata-rata Besarnya Beban Order Rokok Nalami Golden Start untuk periode November 2012- Oktober 2013 Customer Beban Order Bungkus bulan Customer 1 1247 Customer 2 1267 Customer 3 1644 Customer 4 1500 Customer 5 1311 Customer 6 1600 Customer 7 1111 Sumber: Hasil perhitungan data primer

4.2.7 Pengalokasian Customer Pada Jalur Distribusi Baru Menggunakan

Metode Savings Matrix Berdasarkan Permintaan Periode November 2012 – Oktober 2013 Berdasarkan hasil peramalan permintaan periode November 2012- Oktober 2013, untuk permintaan dari tiap customer dialokasikan pada jalur distribusi baru menggunakan Savings Matrix, karena metode Savings Matrix memberikan penghematan jarak tempuh maupun biaya transportasi, sehingga besarnya permintaan dari tiap customer dapat langsung dialokasikan pada jalur baru. 1. Iterasi 1 Tiap customer dialokasikan seperti pada jalur distribusi awal Tabel 4.9 yang memiliki 5 jalur pendistribusian produk, sehingga pada iterasi 1 diperoleh 5 jalur distribusi dalam pendistribusian produk ke customer dapat dilihat pada Tabel 4.18 Matriks Penghematan. 2. Iterasi 2 Dari Tabel 4.18 Matriks Penghematan, didapat penghematan tertinggi yaitu 81,62 = S C 4 ,C 5 dengan mengkombinasikan jalur distribusi untuk C 4 dan C 5 dalam satu jalur distribusi yaitu jalur distribusi A. Kemudian dilakukan pengecekkan apakah pengkombinasian tersebut layak atau tidak dengan berdasarkan nilai total beban order customer tersebut dan kapasitas armada yang ada Mobil Box. Untuk perhitungan beban dari tiap customer dapat dilihat berdasarkan Tabel 4.5 - Tabel 4.8, dengan perhitungan beban jalur distribusi sebagai berikut : Beban untuk jalur distribusi A = Beban order Customer 4 + Customer 5 = 11.067+ 7659 = 18.726 bungkus 32.000 Layak Hasil dari iterasi 2 dapat dilihat pada Lampiran L. 3. Iterasi 3 Pada iterasi 3 didapat penghematan tertinggi selanjutnya yaitu 66,43 = SC 1 ,C 5 tetapi karena Customer 5 sudah masuk jalur distribusi A sehingga pada tahap ini dilakukan pengecekkan apakah Customer 1 dapat ditambahkan pada jalur distribusi A, dengan perhitungan beban jalur distribusi sebagai berikut : Beban untuk jalur distribusi A = Beban order Customer 4 + Customer 5 + Customer 1 = 11.067+ 7659+ 10.582 = 29.308 bungkus 32.000 Layak Hasil dari iterasi 3 dapat dilihat pada Lampiran L. 4. Iterasi 4 Pada iterasi 4 didapat penghematan tertinggi selanjutnya yaitu 51,25 = SC 6 ,C 7 dengan mengkombinasikan jalur distribusi untuk C 6 dan C 7 dalam satu jalur distribusi yaitu jalur distribusi B. Kemudian dilakukan pengecekkan apakah pengkombinasian tersebut layak atau tidak dengan berdasarkan nilai total beban order Customer tersebut dan kapasitas armada yang ada Mobil Box, dengan perhitungan beban jalur distribusi sebagai berikut : Beban untuk jalur distribusi B = Beban order Customer 6 +Customer 7 = 11.053 + 8822 = 19.875 bungkus 32.000 Layak Hasil dari iterasi 4 dapat dilihat pada Lampiran L. 5. Iterasi 5 Pada iterasi 5 didapat penghematan tertinggi selanjutnya yaitu 48,02 = SC 1 ,C 7 tetapi karena Customer 1 sudah masuk jalur distribusi A dan Customer 7 sudah masuk jalur distribusi B, maka dicari penghematan tertinggi selanjutnya yaitu 45,14 = SC 1 ,C 4 tetapi karena Customer 1dan Customer 4 sudah masuk jalur distribusi A, maka dicari penghematan tertinggi selanjutnya yaitu 42,77 = SC 2 ,C 7 tetapi karena Customer 7 sudah masuk jalur distribusi B sehingga pada tahap ini dilakukan pengecekkan apakah Customer 2 dapat ditambahkan pada jalur distribusi B, dengan perhitungan beban jalur distribusi sebagai berikut : Beban untuk jalur distribusi B = Beban order Customer 6 +Customer 7 + Customer 2 = 11.053 + 8822 + 11.834 = 31.709 bungkus 32.000 Layak Hasil dari iterasi 5 dapat dilihat pada Lampiran G. 6. Iterasi 6 Pada iterasi 6 didapat penghematan tertinggi selanjutnya yaitu 38,20 = SC 1 ,C 6 tetapi karena Customer 1 sudah masuk jalur distribusi A dan Customer 6 sudah masuk jalur distribusi B, maka dicari penghematan tertinggi selanjutnya yaitu 29, 5 = SC 2 ,C 6 tetapi karena Customer 2 dan Customer 6 sudah masuk jalur distribusi B, maka dicari penghematan tertinggi selanjutnya yaitu 23,99= SC 3 ,C 4 tetapi karena Customer 4 sudah masuk jalur distribusi A sehingga pada tahap ini dilakukan pengecekkan apakah Customer 3 dapat ditambahkan pada jalur distribusi A, dengan perhitungan beban jalur distribusi sebagai berikut : Beban untuk jalur distribusi A = Beban order Customer 4 + Customer 5 + Customer 1+ Customer 3 = 11.067+ 7659+ 10.582+13.022 = 42.330 bungkus 32.000 Tidak Layak Beban untuk jalur distribusi A dinyatakan tidak layak jika ditambahkan dengan beban order Customer 3. Maka dibuat jalur distribusi yang baru yaitu jalur distribusi C, dengan perhitungan beban jalur distribusi sebagai berikut : Beban untuk jalur distribusi C = Beban order Customer 3 = 10.000 bungkus 32.000 Layak Hasil dari iterasi 6 dapat dilihat pada Lampiran G. 7. Iterasi 7 Berdasarkan iterasi 1 sampai 6, sehingga pada iterasi 7 diperoleh 3 jalur distribusi baru yaitu : a Jalur distribusi A = C 4 – C 5 – C 1 Beban jalur distribusi A = 29.308 bungkus Armada yang digunakan adalah Mobil Box Milik sendiri b Jalur distribusi B = C 6 – C 7 – C 2 Beban jalur distribusi B = 31.709 bungkus Armada yang digunakan adalah Mobil Box Milik sendiri c Jalur distribusi C = C 3 Beban jalur distribusi C = 13.022 bungkus Armada yang digunakan adalah Mobil Box Milik sendiri

4.2.8 Mengurutkan Customer dalam Jalur Distribusi Baru Periode November2012-Oktober 2013

Dokumen yang terkait

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI FILTER ROKOK DENGAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA DISTRIBUSI DI PT. FILTRONA INDONESIA, SIDOARJO.

0 0 89

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI “DAGING SAPI” DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MENGOPTIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SARI JAYA MANDIRI.

78 245 110

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK KE KONSUMEN UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PG CANDI BARU SIDOARJO.

0 0 100

MENGOPTIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI PRODUK ‘ X ‘ DENGAN METODE SAVING MATRIKS.

0 0 8

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK OLIE DRUM UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT KAMADJAJA LOGISTICS SURABAYA.

5 13 139

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. CAHAYA SEJAHTERA SENTOSA BLITAR.

0 8 201

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. CAHAYA SEJAHTERA SENTOSA BLITAR

0 1 20

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK KE KONSUMEN UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PG CANDI BARU SIDOARJO

0 1 12

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI ROKOK KRETEK DENGAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA TRANSPORTASI DI PR. BERKAH NALAMI, PONOROGO

0 0 21

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI FILTER ROKOK DENGAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA DISTRIBUSI DI PT. FILTRONA INDONESIA, SIDOARJO

0 1 8