4.2.5.3 Mengurutkan Customer dalam Jalur Distribusi Baru
Dalam mengurutkan kunjungan pendistribusian rokok kretek dari pabrik sampai pada ke customer terakhir hingga kembali ke pabrik menggunakan metode
Nearest neighbour, dengan urutan kunjungan sebagai berikut : 1.
Jalur distribusi A C
4
– C
5
– C
1
Alternatif : I.
G C
4
C
5
C
1
G = 42,36 + 21 + 52,52 + 58,69= 174,57 km
II. G
C
1
C
4
C
5
G = 58,69 + 55,91 + 21+60,26 = 195,86 km
III. G
C
5
C
4
C
1
G = 60,26 + 21 + 55,91 + 58,69 = 195,86 km
IV. G
C
5
C
1
C
4
G = 60,26 + 52,52 + 55,91 + 42,36 = 211,05 km
V. G
C
4
C
1
C
5
G = 42,36 + 55,91 + 52,52 + 60,26 = 211,05 km
VI. G
C
1
C
5
C
4
G = 58,69 + 52,52+ 21 + 42,36 = 174,57 km
Dari enam alternatif tersebut, maka yang dipilih adalah alternatif I G C
4
C
5
C
1
G atau alternatif V G C
1
C
5
C
4
G karena kedua alternatif tersebut mempunyai jarak tempuh terpendek yaitu 174,57 km.
2. Jalur distribusi B C
6
– C
7
– C
2
Alternatif : I.
G C
6
C
7
C
2
G = 26,76 + 28,27 + 34,86 + 24,87= 114,76 km
II. G
C
6
C
2
C
7
G = 26,76 + 22,13 + 34,86+52,76 = 136,51 km
III. G
C
2
C
6
C
7
G = 24,87 + 22,13 + 28,27 + 52,76 = 128,03 km
IV. G
C
2
C
7
C
6
G = 24,87 + 34,86 + 28,27 + 26,76 = 114,76 km
V. G
C
7
C
2
C
6
G = 52,76 + 34,86 + 22,13 + 26,76 = 136,51 km
VI. G
C
7
C
6
C
2
G = 52,76 + 28,27+ 22,13 + 24,87 = 128,03 km
Dari enam alternatif tersebut, maka yang dipilih adalah alternatif I G C
6
C
7
C
2
G atau alternatif V G C
2
C
7
C
6
G karena kedua alternatif tersebut mempunyai jarak tempuh terpendek yaitu 114,76 km.
3. Jalur distribusi C G - C
3
-G Alternatif :
I. G
C
3
G = 58,17 + 58,17 = 116,34 km
Dari alternatif tersebut, maka yang dipilih adalah alternatif I G C
3
G karena alternatif tersebut mempunyai jarak tempuh terpendek yaitu 116,34
km.
4.2.5.4 Biaya Transportasi Sesudah Menggunakan Metode Savings Matrix Berdasarkan Permintaan Periode Januari 2011-Juni 2012
Dari Tabel 4.12 Daftar Harga Untuk Biaya Transportasi, berdasarkan permintaan Januari 2011- Juni 2012 maka dapat dihitung biaya transportasi
setelah menggunakan metode Savings Matrix, apakah biaya transportasi lebih kecil setelah menggunakan metode Savings Matrix, yaitu sebagai berikut :
1. Jalur distribusi A G
C
4
C
5
C
1
G dengan Armada Mobil Box
Biaya Premium = Total Jarak tempuh x 110 x harga premium
= 174,57 km x 110 x Rp. 4500,-liter = Rp.78.557,- minggu = Rp 314.226,- bulan
Biaya Tenaga Kerja = -
Upah Sopir = Rp 1.200.000,- bulan
- Upah Pendamping Sopir
= Rp 800.000,- bulan Biaya Retribusi parkir
= Rp 15.000,- bulan 2.
Jalur distribusi B G C
6
C
7
C
2
G dengan Armada Mobil Box
Biaya Premium = Total Jarak tempuh x 110 x harga premium
= 114,76 km x 110 x Rp. 4500,-liter = Rp.51.642,- minggu = Rp 206.568,- bulan
Biaya Tenaga Kerja = -
Upah Sopir = Rp 1.200.000,- bulan
- Upah Pendamping Sopir
= Rp 800.000,- bulan Biaya Retribusi parkir
= Rp 10.000,- bulan
3. Jalur distribusi C G
C
3
G dengan Armada Mobil Box
Biaya Premium = Total Jarak tempuh x 110 x harga premium
= 116,34 km x 110 x Rp. 4500,-liter = Rp.52.353,- minggu = Rp 209.412,- bulan
Biaya Tenaga Kerja = -
Upah Sopir = Rp 1.200.000,- bulan
- Upah Pendamping Sopir
= Rp 800.000,- bulan Biaya Retribusi parkir
= Rp 10.000,- bulan Tabel 4.19 Total Biaya Transportasi Jalur distribusi Baru
No. Jalur Distribusi Baru
Pengiriman Customer Jumlah
Mobil Box
Total Biaya Tenaga Kerja
bulan Biaya Bahan
Bakar bulan Biaya
Retribusi bulan
1 G
C
4
C
5
C
1
G 1
Rp 2.000.000,- Rp 314.226,-
Rp 15.000,- 2
G C
6
C
7
C
2
G 1
Rp 2.000.000,- Rp 206.568,-
Rp 10.000,- 3
G C
3
G 1
Rp 2.000.000,- Rp 209.412 ,- Rp 10.000,-
∑
Total 3
Rp 6.000.000,- Rp 730.206,-
Rp 35.000,-
Sumber: Hasil pengamatan data primer
Jadi, biaya total metode Savings Matrix, adalah : = Total biaya tenaga kerja + Total biaya premium seluruh jalur distribusi
+ Total biaya retribusi
= Rp 6.000.000,- bulan + Rp 730.206,- bulan + Rp 35.000,- bulan
= Rp 6.765.206,- bulan
Jadi, penghematan dari biaya total transportasi awal dengan total biaya transportasi Metode Savings Matrix, adalah :
= Total Biaya Transportasi awal – Total biaya metode saving matrix = Rp 11.000.916,- bulan - Rp 6.765.206,- bulan
= Rp. 4.235.710,- bulan = 38,50
4.2.6 Peramalan Forecasting Permintaan 4.2.6.1 Ploting Data Permintaan Periode Januari 2011- Juni 2012
Langkah pertama untuk mendapatkan hasil peramalan menggunakan metode kuantitatif time series adalah membuat diagram pencar atau
menggambarkan historis permintaan dalam bentuk grafik x – y dari permintaan customer sebelumnya yaitu periode Januari 2011- Juni 2012. Diagram pencar ini
berguna untuk mengetahui pola data tersebut apakah mengandung unsur horisontal, musiman, siklus atau trend sehingga dapat diketahui jenis metode yang
akan digunakan dalam peramalan permintaan rokok kretek untuk periode November 2012– Oktober 2013.
Gambar 4.2 Diagram Pencar Data Permintaan Rokok Nalami Cokelat
Berdasarkan Gambar 4.2 diagram pencar data permintaan customer 1 Toko Enggal-Nganjuk diatas diperoleh metode peramalan permintaan yang sesuai
yaitu untuk customer 1 sampai dengan customer 7 untuk periode November 2012 – Oktober 2013 menggunakan metode Simple Average, Moving Average dan
Single Exponential Smoothing. Peramalan data permintaan menggunakan program WinQSB.Untuk diagram pencar data permintaan customer lain dapat dilihat pada
Lampiran H.
4.2.6.2 Perhitungan Nilai MSE