Metode General Assignment Langkah-Langkah Metode Savings Matrix

customer yang akan dikunjungi terakhir. Misalnya diketahui 3 customer dalam rute a, customer 1 memiliki jarak terdekat dengan gudang pabrik dengan jarak 6.4, kemudian cari jarak customer terdekat dengan customer 1 didapat customer 3 dengan jarak 6.7 dan terakhir yang dikunjungi adalah customer 2 kemudian kembali ke gudang Gudang-Customer1-Customer3-Customer2- Gudang. Jika kebetulan menghasilkan rute dengan jarak yang sama maka dipilih total jarak yang minimum. Dengan dilakukan penyelesaian permasalahan tersebut menggunakan metode savings matrix, maka dapat dihasilkan jalur distribusi yang optimal dengan biaya distribusi yang lebih efisien.

2.2.2 Metode General Assignment

Penugasan adalah suatu tindakan memasangkan sejumlah berhingga agen dengan sejumlah berhingga tugas. Sembarang agen dapat mengerjakan sembarang tugas dan biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan suatu tugas dapat berbeda untuk setiap agen. Semua tugas harus diselesaikan, tetapi satu tugas hanya boleh dikerjakan oleh satu agen. Demikian pula sebaliknya, satu agen hanya boleh mengerjakan satu tugas. Oleh karena itu, banyaknya agen diasumsikan sama dengan banyaknya tugas. Tujuan dari penugasan adalah meminimumkan biaya total penyelesaian seluruh tugas atau memaksimumkan keuntungan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka harus dipilih agen yang tepat untuk etiap tugas. Masalah penugasan yang diperumum disebut General Assignment Problem. General Assignment atau sering disebut dengan Assignment Problem adalah salah satu permasalahan yang optimasi kombinatorial pada cabang optimal. Metode General assignment adalah masalah penugasan sehimpunan berhingga tugas ke sehimpunan berhingga agen. setiap agen memiliki kapasitas sumber daya yang akan menetukan seberapa banyak tugas yang dapat dikerjakan, sedangkan setiap tugas memiliki bobot dan biaya penyelesaian tugas yang dapat berbeda untuk setiap agen. Diasumsikan bahwa sembarang tugas dapat dikerjakan oleh setiap agen. Diasumsikan juga bahwa satu agen tidak boleh mengerjakan seluruh tugas, sehingga kapasitas agen harus lebih kecil dari jumlah bobot seluruh tugas. Setiap tugas hanya boleh dikerjakan oleh satu agen, tetapi satu agen dapat mengerjakan lebih dari satu tugas selama tidak melebihi kapasitas sumber dayanya. Oleh karena itu banyaknya agen dan banyaknya tugas tidak harus sama. Metode General assignment menggunakan algoritma branch and bound dalam menyelesaikan masalahnya. Assigment problem dapat dimodelkan dengan graf bipartite lengkap berbobot GV1,V2,E dimana|V1|=|V2|. Graf bipartite adalah graf yang simpul-simpulnya dapat dikelompokkan menjadi 2 himpunan simpul. Setiap simpul pada himpunan yang sama tidak saling bertetanggaan. Pada graf bipartite lengkap berbobot setiap simpul pada himpunan yang satu bertetanggaan dengan semua simpul pada himpunan lainnya dan setiap sisi antara simpul memiliki nilai tertentu lihat Gambar.2.2. Kemudian memilih salah satu sisi dari sisi-sisi yang dimiliki setiap simpul sehingga bila sisi-sisi terpilih dijumlahkan akan memberikan jumlah yang minimum. Pencarian solusi optimum assignment problem secara alamiah dapat dilakukan dengan cara exautives search, yaitu meiterasi satu persatu element himpunan permutasi dari agent dan menentukan element dari himpunan tersebut yang memiliki cost minimum. Apabila terdapat n buah task dan n buah agen, maka terdapat n buah element yang harus dihitung biayanya. http:www.scribd.comdoc81072419Contoh-Masalah-Optimasi Kombinasi-MakalahSTMIK2007-099 Gambar 2.2 Permodelan Graf Untuk Assignment Problem Pada assignment problem proses Branching dilakukan dengan memilih agent untuk mengerjakan setiap task . Apabila suatu agent sudah dipilih untuk melakukan suatu task , dia tidak boleh dipilih lagi untuk task berikutnya. Pemilihan task dilakukan secara bertahap. Nilai batas suatu simpul didefinisikan dengan cost minimum yang paling mungkin apabila kita memilih agent yang bersesuaian dengan simpul tersebut. CX = ∑ck,l + ci,j + r Minj CX = cost minimum paling mungkin apabila kita memilih agent i untuk task j. ck,l = fungsi biaya apabila agent k mengerjakan task l,dimana k adalah element dari himpunan agen A danl[1..j-1]. ci,j = fungsi biaya apabila agent i mengerjakan task j. r Min = jumlah cost minimum dari task - task yang belumdikerjakan apabila kita memilih agent yang bersesuaian dengan simpul X. Gambar 2. 3 Graf bipartite untuk assignment problem dengan n task dan n agent Lingkaran kecil pada bagian kiri merupakan simpul orang agent dan pada bagian kanan merupakan simpul jobtask, angka pada sisi merupakan nilai cost untuk simpul tetangganya Metode General assignment hampir sama dengan metode Savings Matrix, namun perbedaan metode general assignment menggunakan solusi percabangan, dimana pada setiap percabangan terdapat agent yang memiliki task atau secara general problem state dari permasalahan ini adalah ada sejumlah agent dan task dan setiap agent sehingga dibebani cost, kemudian mengatur pemberian setiap task kepada tepat satu agent sehingga semua task dapat dijalankan dengan cost seminimal mungkin. Sedangkan pada metode Savings Matrix solusi yang diberikan tanpa memberikan sejumlah agent dalam menyelesaikan permasalahan distribusinya, tetapi persamaan dari kedua metode ini terdapat pada aspek waktu, jarak, dan biaya yang dipertimbangkan. Prosedur dalam metode General Assignment terdapat beberapa tahap-tahap : 1. Diberikan sejumlah agent dan task dalam penyelesaian masalahnya. 2. Setiap agent tertentu memiliki cost untuk task tertentu. 3. Menempatkan sebuah agent untuk tiap-tiap rute : a Di mana agent pada tiap-tiap rute mempunyai armada dan beban pengalokasian produk untuk tiap agent disesuaikan dengan kapasitas armada. b Rute pengiriman dari satu agent untuk beberapa customer dikirim dengan rute sesuai arah jarum jam. c Pemilihan setiap agent berada di tengah di antara beberapa customer atau dengan jarak yang sama jika dilihat dari jarak gudang. 4. Mengevaluasi besarnya biaya dalam orbit penempatan untuk tiap customer Untuk tiap penempatan Sk, Customer i, dan biaya penempatan cik. Untuk menghitung perjalanan customer dari gudang ke penempatan dan kembali. Dengan rumus sebagai berikut : cik = Dist DC, i + Dist i, Sk – Dist DC, Sk 5. Keputusan penempatan customer untuk rute Keputusan penempatan customer pada tiap agent, dengan melihat dari total biaya penempatan terkecil. 6. Rangkaian customer dalam rute Setelah dilakukan penempatan customer pada tiap agent berdasarkan besarnya jarak dan biaya penempatan maka diperoleh beberapa rangkaian customer pada setiap agent dengan urutan distribusi searah jarum jam.

2.2.2.1 Metode-metode Penentuan Urutan Customer

Dokumen yang terkait

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI FILTER ROKOK DENGAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA DISTRIBUSI DI PT. FILTRONA INDONESIA, SIDOARJO.

0 0 89

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI “DAGING SAPI” DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MENGOPTIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SARI JAYA MANDIRI.

78 245 110

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK KE KONSUMEN UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PG CANDI BARU SIDOARJO.

0 0 100

MENGOPTIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI PRODUK ‘ X ‘ DENGAN METODE SAVING MATRIKS.

0 0 8

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK OLIE DRUM UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT KAMADJAJA LOGISTICS SURABAYA.

5 13 139

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. CAHAYA SEJAHTERA SENTOSA BLITAR.

0 8 201

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. CAHAYA SEJAHTERA SENTOSA BLITAR

0 1 20

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK KE KONSUMEN UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PG CANDI BARU SIDOARJO

0 1 12

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI ROKOK KRETEK DENGAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA TRANSPORTASI DI PR. BERKAH NALAMI, PONOROGO

0 0 21

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI FILTER ROKOK DENGAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA DISTRIBUSI DI PT. FILTRONA INDONESIA, SIDOARJO

0 1 8