Gambar 2.4. Contoh Big Picture Mapping Going Lean,2000
2.5 Value Stream Mapping
Value Stream Mapping merupakan suatu tool yang digunakan untuk
memetakan value stream secara detail. Value stream didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas khusus dalam suatu supply chain yang diperlukan untuk
perancangan, pemesanan dan penetapan suatu spesifik produk atau value Hines. et all
, 2000. Value Stream Mapping digunakan tidak hanya untuk memetakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
aliran material tetapi juga aliran informasi. Pemetaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi tahapan-tahapan value added dan non value added, selanjutnya
mengeliminasi waste yang ditemukan. Berikut tujuh tools detailed mapping value stream
yang umum digunakan yaitu Hines.et all, 2000 : 1.
Process Activity Mappping Process activity mapping
umumnya digunakan pada aktivitas di lantai produksi. Namun penggunaannya tidak hanya pada lingkup perusahaan
tetapi juga pada area lain dalam supply chain. Konsep dasar tool ini aktivitas dikategorikan dalam beberapa kategori seperti operasi,
transportasi, inspeksi, delay dan storage. Kemudian mengelompokkannya kedalam tipe aktivitas yaitu value adding activities, necessary non value
adding activities, dan non value adding activities. Lima tahapan pada
Process Activity Mapping adalah :
1. Pemahaman akan aliran proses
2. Identifikasi waste
3. Pertimbangkan apakah proses dapat rearrange menjadi rangkaian
yang lebih efisien. 4.
Pertimbangkan aliran yang lebih baik dengan mengikutsertakan aliran layout yang berbeda serta rute transportasi.
5. Pertimbangkan apakah semua yang telah dilakukan pada tiap-tiap
proses benar-benar diperlukan dan apa yang terjadi jika hal yang berlebihan dihilangkan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Supply Chain Response Matrix
Supply chain response matrix merupakan grafik hubungan antara lead time
dan inventory, sehingga dapat diketahui kenaikan atau penurunan tingkat persediaan yang terjadi dan panjang lead time pada area supply chain.
Pada grafik ini terdapat 2 axis yaitu pada vertical axis yang menunjukkan rata-rata jumlah inventory pada spesifik poin dalam supply chain,
sedangkan horizontal axis menunjukkan kumulatif lead time dari produk baik internal maupun eksternal. Supply chain response matrix ini bertujuan
untuk mempertahankan dan meningkatkan service level kepada konsumen setiap jalur distribusi dengan biaya rendah.
3. Production Variety Funnel
Production variety funnel merupakan teknik pemetaan visual dengan
melakukan plot pada sejumlah variasi produk yang dihasilkan dalam tiap tahapan proses manufaktur. Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi
titik dimana sebuah produk diproses menjadi beberapa produk yang spesifik serta membantu menentukan target perbaikan, pengurangan
inventory dan membuat perubahan untuk proses dari produk.
4. Quality Filter Mapping
Quality filter mapping merupakan tool untuk mengidentifikasi
permasalahan kualitas pada supply chain dan selanjutnya untuk menciptakan tingkat kualitas baik internal maupun eksternal semaksimal
mungkin seperti keinginan konsumen. Terdapat tiga tipe cacat kualitas yang dapat digambarkan yaitu :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Product defect
yaitu cacat fisik produk yang lolos proses inspeksi hingga sampai ketangan konsumen
Scrap defect
yaitu cacat fisik produk yang berhasil diidentifikasi pada proses inspeksi. Cacat jenis ini sering disebut juga dengan
internal defect.
Service defect yaitu permasalahan yang dirasakan customer
berkaitan dengan cacat kualitas pelayanan. Hal yang terkait dengan cacat kualitas pelayanan seperti ketidaktepatan waktu pengiriman
terlambat atau terlalu cepat, permasalahan dokumentasi, kesalahan proses packing maupun labeling, kesalahan jumlah
quantity , dan permasalahan faktur.
5. Demand Amplification Mapping
Demand amplification mapping merupakan pemetaan untuk
memvisualisasikan perubahan demand sepanjang jalur supply chain dalam interval waktu tertentu. Pada pemetaan ini, vertical axis menggambarkan
jumlah demand sedangkan horizontal axis menggambarkan interval waktu. Tool
ini dapat digunakan dalam pengambilan keputusan dan analisa lebih lanjut baik untuk mengantisipasi adanya perubahan permintaan memanage
fluktuasi, mengevaluasi kebijakan batch sizing dan penjadwalan serta evaluasi kebijakan inventory. Mapping ini digambarkan dalam bentuk
grafik yang mendeskripsikan jumlah produk untuk tiap-tiap stage pada waktu tertentu dalam proses produksi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6. Decision Point Analysis
Decision point analysis merupakan tool yang digunakan untuk
menentukan titik dimana aktual demand dilakukan dengan sistem pull sebagai dasar untuk membuat forecast pada sistem push pada supply chain
atau dengan kata lain titik batas dimana produk dibuat berdasarkan demand
aktual dan setelah titik ini selanjutnya produk dibuat dengan melakukan forecast.
7. Physical Structure
Physical structure merupakan tool yang dapat digunakan untuk memahami sebuah kondisi supply chain di industri. Hal ini diperlukan untuk
memahami kondisi dan fungsi-fungsi bagian dari supply chain untuk berbagai level industri. Dengan adanya pemahaman tersebut kondisi
industri, bagaimana operasi dapat dimengerti. Dan dapat mengarahkan perhatian pada area yang mungkin belum mendapatkan perhatian yang
cukup. Pemakaian tools yang tepat didasarkan pada kondisi perusahaan itu
sendiri dan dilakukan dengan menggunakan value stream mapping tool seperti pada Tabel 2.1 berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 2.1. Korelasi tujuh value stream mapping tools Hines,2000
Notes : H = High correlation and usefulness M
= Medium correlation and usefulness
L = Low correlation and usefulness
2.6 Value Stream Analysis Tools