konsumen. Aliran informasi dimulai dengan pemesanan yang dilakukan oleh konsumen. Sedangkan aliran fisik atau material dimulai dari pengiriman bahan
menuju proses pertama pada lantai produksi. Selanjutnya dari kedua aliran ini akan didapatkan pula informasi mengenai lead time dan value adding time.
Selanjutnya informasi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi dimana terjadi waste
pemborosan.
4.3. Pengolahan Data
4.3.1. Waste Workshop
Kuisioner pembobotan waste merupakan tahapan untuk mengidentifikasi waste
yang terjadi pada perusahaan. Terdapat tujuh jenis pemborosan yang akan diidentifikasi. Sebelumnya peneliti juga melakukan proses wawancara.
Wawancara ini dilakukan untuk menyamakan persepsi berkaitan dengan tiap-tiap jenis waste. Setelah memahami tiap-tiap jenis waste, kemudian bagian terkait
mengisi pembobotan waste sesuai dengan keadaan sebenarnya pada perusahaan. Kuisioner ini disebarkan pada bagian-bagian yang terkait yaitu :
Gudang Raw Material Barang Jadi
Laboratorium QC
Produksi mesin diesel
Staf produksi
Detail kuisioner beserta penjelasannya terdapat pada lampiran 5 dan 6. Hasil dari penyebaran kuisioner secara ringkas adalah sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.1. Ranking Waste
No Waste
Rata-Rata Ranking
1 Overproduction
5.2 5 2
Defects 5.8
3 3
Unnecessary Inventory 4.8
7
4 Inappropriate
Processing 6.2
2
5
Excessive Transportation
5.0 6
6 Waiting
8.8 1 7
Unnecessary Motion 5.2 4
Dari hasil kuisioner tersebut di atas terlihat bahwa hasil rata – rata yang tertinggi ada pada tipe pemborosan Waiting. Urutannya adalah sebagai berikut :
1 Waiting
2 Inappropriate Processing
3 Defects
4 Unnecessary Motion
5 Overproduction
6
Excessive Transportation
7 Unnecessary Inventory
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.3.2. Pemilihan Tool dengan Value Stream Analysis Tools VALSAT
Pada setiap waste yang terjadi telah dibobotkan sehingga dapat diketahui waste
yang paling besar terjadi. Selanjutnya dilakukan pemilihan tools dengan menggunakan VALSAT Value Stream Analysis Tool. Penentuan dengan
menggunakan tool ini yaitu dengan mengalikan skor rata-rata tiap waste dengan matriks kesesuaian. Selengkapnya terdapat pada lampiran 6.
Tabel 4.2. Rangking Tools
No Value Stream Analysis Tools
TOTAL Ranking
1 Process Activity Mapping
PAM 255.5
1 2
Supply Chain Response Matrix SCRM
143.6 2 3
Production Variety Funnel PVF
41.8 6 4
Quality Filter Mapping QFD
61.8 5 5
Demand Amplification Mapping DAM
85.2 3 6
Decision Point Analysis DPA
62.6 4 7
Physical Structure PS
9.8 7
Keterangan : 1. PAM
: Process Activity Mapping 2. SCRM
: Supply Chain Response Matrix 3. DAM
: Demand Amplification Mapping 4. DPA
: Decision Point Analysis 5. QFM
: Quality Filter Mapping 6. PVF : Production Variety Funnel
7. PS : Physical Structure
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.4. Big Picture Mapping