28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian yang menggunakan analisis data
dengan menggunakan prosedur statistik. Juliansyah Noor menjelaskan, penelitian kuantitatif adalah metode pengujian teori tertentu dengan cara
meneliti suatu variabel. Variabel atau instrumen penelitian ini terdiri atas data-data numerik yang dianalisis dengan menggunakan prosedur statistik
tertentu dalam bukunya berjudul Metodologi Penelitian, 2011, hal.38. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian dalam buku berjudul Metodologi
Penelitian, 2011, hal.34. Penelitian ini terdiri dari satu skala yang berisi pernyataan-pernyataan untuk mengukur tentang subjective well-being
biarawati yang dilihat dari lamanya hidup membiara biarawati.
B. Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah subjective well- being. Subjective well-being
adalah adalah hasil evaluasi individu secara kognitif dan afektif terhadap seluruh pengalaman hidup individu.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah penjabaran dari suatu konsep teoritik kedalam bentuk yang bisa diukur. Definisi operasional di dalam penelitian
ini adalah : 1. Subjective Well-Being
Dalam penelitian ini, subjective well-being akan dilihat dari skor total dari alat ukur subjective well-being yang disusun oleh peneliti.
Skor total yang diperoleh merupakan skor dari setiap komponen pembentuk subjective well-being, yaitu evaluasi terhadap komponen
kogniti dan afektif. a. Evaluasi Kognitif
Evaluasi kognitif merupakan evaluasi dari kepuasan hidup secara global dan domain khusus. Alat ukur yang digunakan untuk
pengukuran kepuasan hidup secara global didasarkan pada SWLS Satisfaction With Life Scale oleh Diener, dkk 1985.
Alat ukur yang digunakan untuk pengukuran kepuasan hidup dalam domain khusus didasarkan pada indikator-indikator
yang terdapat dalam komponen-komponen kognitif pembentuk subjective well-being
yaitu kepuasan hidup yang dikemukakan Diener, Sandvik, dan Seidltizt 1993, yaitu :
a. Pendapatan 1. Ketercukupan kebutuhan hidup dengan uang atau barang
diterima biarawati dari ordo atau kongregasi.
b. Relasi dengan lingkungan sosial 1. Kemampuan biarawati menunjukkan sikap yang hangat,
merasa puas, mampu menunjukkan perhatian, memiliki rasa percaya, memiliki empati, merasakan perasaan
nyaman, dan mampu membangun keakraban dengan anggota komunitas dan orang di luar komunitas.
c. Pekerjaan 1. Menunjukkan semangat mengerjakan tugas yang diberikan
oleh kongregasi. 2. Menyelesaikan tugas yang diberikan kongregasi dengan
baik. d. Kesehatan
1. Kondisi tubuh yang segar dan tidak mengalami keluhan sakit saat melakukan tugas pelayanannya.
Perolehan skor yang tinggi pada skala kepuasan hidup akan menunjukkan seseorang memiliki tingkat kepuasan hidup yang
tinggi atau positif, namun perolehan skor yang rendah pada skala kepuasan hidup akan menunjukkan bahwa tingkat kepuasan
hidupnya rendah atau negatif. b. Evaluasi Afektif
Evaluasi afektif merupakan hasil evaluasi perasaan terhadap pengalaman yang pernah terjadi. Alat ukur yang
digunakan untuk pengukuran didasarkan pada indikator-indikator
yang terdapat dalam komponen afektif pembentuk subjective well- being
yang dikemukakan oleh Watson dan Tellegen 1985 dalam PANAS-X Positive Affect and Negative Affect Schedule dan
Diener 1993, yaitu a.
Positive Affect 1. Merasakan ketenangaan, kasih sayang, kedermawanan,
pengampunan, perhatian, rasa bersemangat, antusias, dan rasa bangga dalam menjalani hidup hingga sekarang
menjadi biarawati. b.
Negative Affect 1. Merasakan perasaan marah, rasa bersalah, egois atau
mementingkan dirisendiri,
kekecewaan, sedih,
kegagalan atau frustasi, takut, gugup, gelisah, dan rasa tertekan yang pernah dirasa selama hidup hingga
sekarang menjadi biarawati. Perolehan skor yang tinggi pada skala positife affect dan
negative affect akan menunjukkan seseorang memiliki positife
affect dan negative affect yang tinggi atau positif, namun perolehan
skor yang rendah pada skala positife affect dan negative affect akan menunjukkan tingkat positife affect dan negative affect yang
rendah atau negatif.
D. Subjek Penelitian