Pelaksanaan Penelitian Penelitian deskriptif : subjective well-being pada biarawati di Yogyakarta.

41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2014 sampai dengan 30 Januari 2015. Pengambilan data dilakukan dengan meminta bantuan kepada para suster untuk mengisi skala. Setiap subjek penelitian mendapatkan satu buah kuesioner yang berisi skala subjective well-being. Peneliti menggunakan beberapa metode dalam menyebarkan skala kepada pada suster. Pertama adalah dengan meminta bantuan pada suster secara personal dan langsung untuk mengisi skala. Kedua adalah dengan datang door to door ke biara-biara untuk meminta ijin untuk membagikan skala. Ketiga adalah dengan meminta ijin pada suster untuk membagi skala dalam acara Natalan Gabungan Frater dan Suster. Berikut pemaparan dari sample penelitian yang diperoleh oleh peneliti: Tabel 4.1 Kongregasi atau Ordo Subjek Penelitian No Nama Ordo Kongregasi Jumlah 1 PIJ Sang Timur 10 2 PBHK 2 3 SCMM 1 4 JMJ 4 5 KYM 7 6 FSE Fransiskan Santa Elisabeth 5 7 FDCC 3 8 SFD 5 9 Charitas 2 10 FCH 3 11 KSFL kongregasi Fransiskan Santa Lusia 8 12 SPM Santa Perawan Maria 4 13 FCM 3 14 PPYK Putri-Putri Yesus Kristus 2 15 OSF 2 16 SSCC 8 Total 69 Skala yang tersebar sebanyak 80. Setelah menunggu sampai batas waktu yang ditentukan, sebanyak 74 skala yang terkumpul. Skala yang tidak kembali karena sebagian skala hilang. Selain itu, skala tidak kembali karena skala kembali setelah batas waktu yang ditentukan oleh peneliti. Kuesioner yang terkumpul selanjutnya diperiksa. Terdapat 5 skala yang tidak terisi dengan baik. Jadi jumlah skala yang dapat dijadikan data adalah 69. Dalam penelitian ini juga, peneliti menggunakan uji coba terpakai. Peneliti menggunakan uji coba terpakai dengan beberapa alasan yang mendasarinya. Pertama adalah pada bulan Desember pastilah banyak universitas yang libur karena libur Natal ataupun libur semester sehingga ada kemungkinan akan banyak suster yang akan kembali ke daerah asalnya melihat sebagian suster di Jogja adalah pelajar. Kedua adalah akan banyak suster yang sibuk karena Natal sehingga akan sulit untuk meminta ijin ke biara-biara untuk meminta ijin melakukan penelitian. Ketiga adalah cukup lamanya mengurus perijinan penelitian dibiara. Hal ini dikarnakan harus adanya persetujuan dari kepala biara untuk melakukan penelitian dan menurut hasil lapangan kepala biara sering tidak ada ditempat karena adanya tugas keluar. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kurangnya subjek penelitian maka peneliti menggunakan uji coba terpakai dalam penelitian ini.

B. Deskripsi Subjek