2.2. Landasan Teori 2.2.1. Akuntansi
2.2.1.1. Pengertian Akuntansi
Sofyan S. Harahap 2007:3 menyebutkan beberapa pengertian akuntansi yaitu :
A Statement of Accounting Theory ASOBAT mendifinisikan akuntansi
adalah proses
mengidentifikasikan, mengukur,
dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal
mempertimbangkan berbagai alternative dalam memngambil kesimpulan oleh para pemakainya.
American Institute of Certified Public Accounting AICPA mendifinisikan akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan
pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk
menafsirkan hasil-hasilnya. Menurut Arnike 2013 akuntansi merupakan hal yang sangat
penting dan kini telah menjadi bagian dari kehidupan bisnis baik dalam pmerintahan maupun dalam perusahaan- perusahaan. Hal mendasar yang
menjadi penyebab semakin berkembangnya pengerahuan terhadap akuntansi adalah semakin meningkatnya kesadaran dan pemahaman
masyarakat tentang akuntansi yang semakin dijadkan sebagai kebutuhan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
akan pengelolaan operasi perusahaan dan pertanggungjawaban keuangan. Dalam hal ini akuntansi telah menjadi perangkat pengetahuan yang
sekaligus menjadi bagian penting dari kehidupan bisnis sehingga tak dapat dipungkiri bahwa ternyata peranan akuntansi dalam kehidupan sehari-hari
sangatlah diperlukan. Menurut Suwardjono 2005 pengetahuan akuntansi dapat
dipandang dari dua sisi pengertian yaitu sebagai pengetahuan profesi keahlian yang dipraktekkan di dunia nyata dan sekaligus sebagai suatu
disiplin pengetahuan yang diajarkan di perguruan tinggi. Akuntansi sebagai objek pengetahuan di perguruan tinggi, akademis memandang
akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu bidang praktek dan teori. Bidang praktek berkepentingan dengan masalah bagaimana praktek dijalankan
sesuai dengan prinsip akuntansi. Bidang teori berkepentingan dengan penjelasan, deskripsi, dan argumen yang dianggap melandasi praktek
akuntansi yang semuanya dicakup dalam suatu pengetahuan yang disebut teori akuntansi.
Dari beberapa defrinisi di atas akuntansi dapat dipandang sebagai suatu proses atau kegiatan yang meliputi proses pengidentifikasian,
pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian, penggabungan, pengikhtisaran, dan penyajian data keuangan dasar, yang terjadi sebagai
akibat dari kegiatan operasi suatu unit organisasi, dengan cara-cara tertentu, untuk mengahasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang
berkepentingan Ikhsan dan Ishak, 2005:5
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.1.2. Tujuan Akuntansi
Akuntansi didefinisikan dengan mengacu pada konsep informasi kuantitatif yaitu akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah
menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan mengenai entitas ekonomi yang diperkirakan bermanfaat dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi, yaitu dalam menentukan pilihan diantara alternative-alternatif yang ada, baik dalam konteks program kerja maupun
dalam tindakan Ikhsan dan Ishak, 2005:6 Menurut Ikhsan dan Ishak 2005:6 informasi keuangan melalui
pelaporan keuangan mempunyai beberapa tujuan, diantaranya : 1.
Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan
keputusan dan pemberi kredit. 2.
Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber ekonomi perusahaan serta asal dari
kekayaan tersebut. 3.
Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utangnya. 5.
Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber- sumber pendanaan perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6. Menyediakan informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai
dalam memperkirakan kas masuk ke dalam perusahaan.
2.2.2. Akuntansi Keperilakuan
2.2.2.1. Pengertian Akuntansi Keperilakuan
Menurut Ikhsan dkk 2005:1 dan 27, akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para
pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis, sedangkan ilmu kepperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi
keperilakuan manusia. Jadi, akuntansi keperilakuan didefinisikan ilmu yang menghubungkan antara pperilaku manusia dengan sistem akuntansi.
Tujuan informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya
yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Namun, pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga melibatkan aspek-aspek
keperilakuan dari para pengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan
organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi. Kinerja masa lalu adalah hasil masa lalu dari perilaku manusia dan kinerja masa
lalu itu sendiri merupakan suatu faktor yang akan mempengaruhi perilaku di masa depan. Proses akuntansi melibatkan ringkasan dari sejumlah
kejadian ekonomi makro yang dihasilkan dari perilaku manusia dan akuntansi itu sendiri, serta dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
perilaku, yang pada gilirannya secara bersama-sama akan menentukan semua keberhasilannya peristiwa ekonomi Ikhsan, dkk, 2005:26-27
2.2.2.2. Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi keperilakuan mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi. Ruang lingkup akuntansi
keperilakuan meliputi : 1.
Aplikasi dari konsep ilmu kepribadian terhadap desain 2.
Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi.
3. Cara dengan mana informasi diproses untuk membantu
dalam pengambilan keputusan. 4.
Pengembangan teknik
pelaporan yang
dapat mengkomunikasikan perilaku para pemakai data.
5. Pengembangan
strategi untuk
memotivasi dan
mempengaruhi perilaku, cita-cita, serta tujuan dari orang- orang yang menjalankan organisasi. Ikhsan, dkk, 2005:24.
2.2.3. Pemahaman Akuntansi
2.2.3.1. Pengertian Pemahaman Akuntansi
Tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa dinyatakan dengan seberapa mengerti seorang mahasiswa terhadap apa yang sudah dipelajari
pada mata kuliah akuntansi. Tanda seorang mahasiswa memahami akuntansi tidak hanya ditunjukkan dari nilai-nilai yang didapatkan dalam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mata kuliah tetapi juga apabila mahasiswa tersebut mengerti dan menguasai konsep-konsep yang terkait. Mahasiswa dapat dikatakan
menguasai atau memahami akuntansi apabila ilmu akuntansi yang diperoleh selama ini dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat
atau dapat dipraktekkan di dunia kerja. Budhiyanto dan Nugroho, 2004 dalam penelitian Dian 2011:29
Paham dalam kamus besar bahasa Indonesia 1996:741 memiliki arti pandai atau mengerti benar, sedangkan pemahaman adalah proses,
cara, perbuatan, memahami atau memahamkan. Ini berarti bahwa orang yang memiliki pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan
mengerti benar akuntansi. Dalam hal ini pemahaman akuntansi dapat diukur dengan menggunakan nilai mata kuliah akuntansi yaitu pengantar
akuntansi1, pengantar akuntansi 2, akuntansi keuangan 1, akuntansi keuangan 2, akuntansi keuangan lanjutan 1, akuntansi keuangan lanjutan
2, audit 1, audit 2, dan teori akuntansi. Mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah yang didalamnya terdapat unsur-unsur yang menggambarkan
akuntansi secara umum. Melandy dan Aziza, 2006 dalam penelitian Ayu 2013: 24
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.3.2. Tujuan Pemahaman Akuntansi
Menurut Suwardjono 1999:1 dalam penelitian Liandri 2011, tujuan pemahaman akuntansi adalah :
1. Memahamkan
pengetahuan akuntansi
tanpa menimbulkan
kekeliruan tentang akuntansi. 2.
Menanamkan sifat positif terhadap pengetahuan akuntansi yang cukup luas lingkupnya.
3. Memotivasi agar pengetahuan akuntansi dimanfaatkan dalam
praktik bisnis atau organisasi yang keberhailannya sebenarnya ditentukan oleh informasi keuangan.
2.2.4. Motivasi 2.2.4.1. Pengertian Motivasi
Menurut Reber dalam Ayu, 2013: 151 mendefinisikan motivasi sebagai keadaan internal organisme baik manusia maupun hewan yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya energizer, untuk bertingkah laku secara terarah.
Menurut Mc Donald dalam Sanjaya, 2008:251 mengemukakan motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
oleh munculnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurut Satrock 2007:510 mendefinisikan motivasi sebagai
proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.
Perumusan kebutuhan merupakan tujuan dari motif yang mengarakan perilaku seseorang. Motivasi dapat dipandang sebagai suatu
rantai reaksi yang dimulai dengan adanya kebutuhan, kemudian timbul rasa untuk memuaskan mencapai tujuan, sehingga menimbulkan
ketegangan psikologis yang akan mengarahkan perilaku kepada tujuan kepuasan.
Dalam perkembangan selanjutnya, motivasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu motivasi ekstrinsik dan intrisik. Motivasi intrisik adalah
hal dan keadaan berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Motivasi ekstrinsik adalah hal
dan keadaan yang datang dari luar individu siswa juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar Syah, 151-152
Menurut Dimiyati dan Mujiono dalam Ambarwati, 2007:11-14 menyebutkan sumber-sumber motivasi intrinsic dan ekstrinsik adalah :
1. Motivasi intrinsik
a. Bakat siswa
b. Kemampuan siswa
c. Ketrampilan
d. Minat siswa
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Motivasi Ekstrinsik
a. Sarana dan Prasarana
b. Lingkungan sebagai sumber media
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, bisa timbul dari diri
mahasiswa itu sendiri dan dari orang lain dalam Pemahaman Akuntansi yang meliputi motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik.
2.2.4.2.Tujuan Motivasi
Menurut Purwanto, 2006:73 dalam Ayu 2013 motivasi mempunyai tujuan untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar
timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang
mahasiswa motivasi mempunyai tujuan untuk memacu diri sendiri agar timbul keinginan dan kemauan untuk meningkatkan prestasi belajarnya
sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan.
2.2.5. Kualitas Dosen Pengajar
Dalam proses belajar mengajar, tenaga pengajar pengantar akuntansi, akuntansi menengah 1, akuntansi menengah 2, akuntansi
keuangan lanjutan 1, akuntansi keuangan lanjutan 2, pemeriksaan akuntansi 1, pemeriksaan akuntansi 2, dan teori akuntansi mempunyai
tugas untuk mendorong, membimbing, dan member fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Penyampaian materi pelajaran hanyalah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala frase dan proses perkembangan anak
didiknya. Slamento, 2003:97. Ayu 2013, dalam proses belajar mengajar, faktor tenaga pengajar
dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadian tenaga pengajar, tinggi rendahnya pengetahuan yang
dimiliki oleh tenaga pengajar, dan bagaimana cara tenaga pengajar itu mengajarkan pengetahuan itu kepada anak didiknya, turut menentukan
bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai.
2.2.5.1. Pengertian Mengajar
Pada dasarnya mengajar adalah mengusahakan terciptanya suatu situasi yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar. Dengan
demikian dengan jelasnya tujuan pengajaran, cara dan sarana yang digunakan dalam kegiatan mengajar dapat dirancang sedemikian hingga
proses belajar dapat berlangsung dengan optimal. Dari pihak anak didik yang belajar, tujuan dan rancangan tersebut memberinya pengetahuan
tentang kemampuan, kegiatan dan materi apa yang harus dipelajari pengetahuan ini dapat berguna sebagai pedoman belajarnya. Dengan
demikian mengajar adalah kegiatan terorganisasi yang bertujuan untuk membantu dan menggairahkan anak didiknya belajar. Slameto, 1991:84
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Menurut Setiawan 2010, menyatakan bahwa setiap proses interaksi belajar mengajar selalu ditandai dengan adanya sejumlah unsur,
yaitu : a.
Tujuan yang ingin dicapai b.
Adanya dosen dengan peserta didik sebagai individu yang terlibat dalam proses interaksi tersebut.
c. Adanya bahan pelajaran
d. Adanya metode sebagai alat untuk menciptakan situasi
belajar mengajar.
2.2.5.2. Prinsip-prinsip Mengajar yang Efektif
Menurut Mahmud 1989:23, mengajar yang efektif meliputi tiga langkah, yaitu :
1. Langkah sebelum mengajar, meliputi :
a. Menentukan tujuan pengajaran, baik tujuan jangka panjang
maupun tujuan jangka pendek. b.
Memilih strategi mengajar untuk memilih tujuan-tujuan tersebut dan mengumpulkan bahan-bahan pengetahuan serta keterampilan
yang berguna untuk mengajar tersebut. c.
Menyadari tingkat kesiapan anak didiknya untuk menerima materi-materi yang diajarkan.
d. Merencanakan cara penilaian.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Langkah pelaksanaan mengajar
Langkah ini berupa pelaksanaan strategi-strategi yang telah dirancang untuk membawa anak didik mencapai tujuan pengajaran.
Pada umumnya langkah ini meliputi komunikasi, kepemimpinan, motivasi dan kontrol.
3. Langkah sesudah mengajar
Langkah ini berupa pengukuran dan penelitian hasil mengajar sehubungan dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
tenaga pengajar sebelum mengajar. Dari proses penilaian ini dapat diketahui efektif tidaknya proses mengajar, tepat tidaknya tujuan
pengajaran, seberapa tinggi tingkat kesiapan anak diik, tepat tidaknya strategi mengajar yang digunakan dan bahkan derajat
relevansi dan ketepatan prosedur penilaian yang ditempuh.
2.2.6. Minat Belajar
2.2.6.1. Pengertian Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar sendiri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta
mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Dalam Dian 2011: 22
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Menurut Slamento 1991:182 dalam Febianto,2007 minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu subyek, seseorang, suatu soal atau suatu
situasi mengandung sangkut-paut dengan dirinya. Seseorang dikatakan berminat terhadap suatu objek, apabila orang tersebut menyadari akan
objek tersebut. Suparlan, dkk 2009:130 menayatakan bahwa kurangnya minat
dalam belajar menyebabkan kurangnya perhatian dalam usaha belajar, sehingga semua itu akan menghambat studinya.
2.2.6.2. Pengertian Belajar
Ayu 2013:29, secara psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sesorang sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
2.2.6.3. Tujuan Minat Belajar
Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-
cita yang menjadi keinginannya. Minat belajar dapat menimbulkan sebuah motivasi dalam diri seseorang dan mendorong seseorang untuk melakukan
apa yang ingin dilakukan ketika memilih atau menjalankan suatu aktivitas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dan dapat membuat seseorang memiliki kepuasan tersendiri ketika dia mendapatkan suatu prestasi dalam belajarnya atau kuliyahnya. Ayu :
2013
2.2.6.4. Teori Minat Belajar
Menurut Lester Alice Crow dalam Febianto, 2007 mengemukakan lima butir motif penting yang dapat dijadikan alasan-
alasan untuk mendorong tumbuhnya minat belajar dalam diri seorang yankni :
1. Suatu hasrat keras untuk memperoleh nilai-nilai yang lebih baik dalam
semua mata pelajaran. 2.
Suatu dorongan batin memuaskan rasa ingin tahu dalam satu atau lain bidang studi.
3. Hasrat untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
4. Hasrat untuk menerima pujian dari orangtua, guru dan teman.
5. Gambaran diri dimasa mendatang untuk meraih sukses dalam bidang
tertentu.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3. Pengaruh Motivasi, Kualitas Dosen Pengajar, dan Minat Belajar