Teknik Analisis METODE PENELITIAN

3.5.3. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang diperoleh sudah mengikuti distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya metode Kolmogrov Smirnov dan metode Shapiro Wilk, dengan menggunakan program SPSS. Menurut Sumarsono 2004: 40-42, pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah data mengikuti distribusi normal adalah : 1. Jika nilai signifikansi nilai profabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi adalah tidak normal. 2. Jika nilai signifikansi nilai profabilitasnya lebih besar dari 0,05 maka distribusi adalah normal

3.6. Teknik Analisis

3.6.1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik menyatakan bahwa persamaan regrensi harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji T tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh model regrensi linier berganda, yaitu : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Tidak terdapat multikolineritas 2. Tidak terdapat heteroskedastisitas 3. Tidak terdapat autokorelasi `Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar maka persamaan regrensi linier yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji T menjadi bias. a. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas yaitu dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor VIF. VIF dapat dihitung dengan rumus : Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Deteksi adanya multikolineritas dapat dilihat dari besaran VIF, yaitu Ghozali, 2001:95 : I. Jika besaran VIF 10, maka tidak terjadi multikolinieritas. II. Jika besaran VIF 10, maka terjadi multikolinieritas. b. Uji Heteroskedastistas Menurut Ghozali 2006:125 dalam Dian 2011 menyatakan bahwa, uji heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual suatu pengamat ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamat ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastitas. Dan jika berbeda disebut heteroskedastistas. Model regresi yang baik adalah model yang bersifat homoskedastistas atau tidak terjadi heteroskedastistas. Pendektesian heteroskedastistas yaitu dengan cara menghitung korelasi Rank Spearman, dimana : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Bila probabilitas 0,05 berarti tidak terdapat heteroskedastistas. b. Bila probabilitas 0,05 berarti terdapat heteroskedastistas.

3.6.2. Teknik Analisis Regresi Linier Beranda

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan model Regresi Linear Berganda, karena tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel independen motivasi, kualitas dosen pengajar, dan minat belajar terhadap variabel dependen tingkat pemahaman akunatansi, yang dirumuskan sebagai berikut : Y = a + β 1 Х 1 + β 2 Х 2 + β 3 Х 3 + + ε i ...............Anonim, 2010: L21 Keterangan : Y = Tingkat Pemahaman Akuntansi a = Konstanta X 1 = Motivasi X 2 = Kualitasn Dosen Pengajar X 3 = Minat Belajar β 1 ....β 3 = Koefisien regrensi variabel X 1 sampai dengan X 3 ε i = Standard Error of Estimation kesalahan baku Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.6.3. Uji Hipotesis

Prosedur pengujian yang dilakukan untuk masing-masing hipotesis adalah sebagai berikut : a. Uji Kesesuaian Model Uji F Untuk menguji kesesuaian model yang digunakan dalam penelitian atas pengaruh variabel motivasi, kualitas dosen pengajar, minat terhadap variabel tingkat pemahaman akuntansi. Adapun prosedur pengujian sebagai berikut : 1. Penentuan Hipotesis Statistik H : β 1 = β 2 = β 3 = 0 → X 1 , X 2 , X 3 , tidak terdapat kesesuaian model yang digunakan pengaruh motivasi, kualitas dosen pengajar, minat belajar terhadap variabel tingkat pemahaman akuntansi. Ha ≠ β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 → X 1 , X 2 , X 3 , terdapat kesesuaian model yang digunakan pengaruh motivasi, kualitas dosen pengajar, minat belajar terhadap variabel tingkat pemahaman akuntansi. 2. Tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas n-k, dimana n adalah jumlah pengamatan dan k adalah jumlah variabel. 3. F hitung sebesar = R 2 k-1 1-R 2 n-k Keterangan : F = nilai F hasil perhitungan R 2 = koefisien determinasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. K = jumlah variabel independen N = jumlah sampel 4. Kriteria Keputusan - Jika nilai probabilitas 0,05, maka H diterima dan H a ditolak yang berarti model regresi yang dihasilkan ada pengaruh yang signifikan dari motivasi, kualitas dosen pengajar, minat belajar terhadap variabel tingkat pemahaman akuntansi - Jika nilai probabilitas 0,05, maka H ditolak dan H a diterima yang berarti model regrensi yang dihasilkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari motivasi, kualitas dosen pengajar, minat belajar terhadap variabel tingkat pemahaman akuntansi.

b. Uji t

Dokumen yang terkait

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 90

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 87

PENGARUH MOTIVASI, MINAT BELAJAR, DAN KOMPETENSI DOSEN PENGAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAWA TIMUR.

9 36 104

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 93

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 90

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 22

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 24

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 18

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 16

PENGARUH MOTIVASI, KUALITAS DOSEN PENGAJAR, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 22