Objek Penelitian Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Definisi Operasional

31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah hal yang menjadi sasaran penelitian Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989 :622. Menurut Supranto 2000 : 21 objek penelitian adalah himpunan elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang yang akan diteliti. Kemudian dipertegas Anton Dayan 1986 : 21 objek penelitian adalah pokok persoalan yang hendak diteliti untuk mendapatkan data secara lebih terarah. Menurut Suharsini Ari Kunto 1998 : 18 objek penelitian adalah variabel atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi obejek penelitian adalah Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan yang menjadi unit samplingnya adalah Mahasiswa Progdi Akuntansi Angkatan 2011. Program studi Akuntansi yang sekarang ini terakreditasi “A” mencoba untuk mempertahankan status akreditasi tersebut. Salah satu usaha progdi akuntansi adalah dengan memberikan pelayanan tangible, reliability, responsiveness, assurance, emphaty terbaik agar mahasiswa merasa nyaman dan puas dalam mengikuti program perkuliahannya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.2.1. Definisi Operasional Definisi operasional dan pengukuran variabel berisi pernyataan tentang pengoperasionalan atau pendefinisian konsep-konsep penelitian menjadi variabel-variabel penelitian termasuk penetapan cara dan satuan pengukuran variabelnya. Pengoperasioanalan konsep menjadi variabel didasarkan atau dapat bersumber dari teori yag ada, hasil penelitian terdahulu maupun pengalaman empiris serta fakta yang ada Anonim, 2011 :IV-10. Dalam definisi operasional ini, hal-hal yang perlu didefinisikan dan diamati adalah Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas X adalah motivasi X 1 , kualitas dosen pengajar X 2 , minat belajar X 3 . Sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah Tingkat Pemahaman Akuntansi Y. 1. Variabel Dependen Tingkat Pemahaman Akuntansi Y Tingkat pemahaman adalah sejauh mana seseorang mahasiswa akutansi mengerti terhadap apa yang sudah dipelajari dalam akuntansi mengerti terhadap apa yang sudah dipelajari yang dalam konteks ini mengacu pada nilai mata kuliah pengantar akuntansi 1, pengantar Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. akuntansi 2, akuntansi keuangan menengah 1, akuntansi keuangan menengah 2, pengauditan 1, dan teori akuntansi. 2. Variabel Independen Variabel yang menjadi penyebab atau munculnya hubungan sebab akibat terhadap variabel Y yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Motivasi X 1 Motivasi adalah sikap yang menjadi pendorong suatu usaha yang didasari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak atau melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. 2. Kualitas Dosen Pengajar X 2 Kemampuan yang dimiliki oleh seorang pengajar untuk mendorong atau membimbing anak didiknya dalam proses belajar mengajar. 3. Minat Belajar X 3 Minat merupakan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap sesuatu hal. Dengan kata lain, minat dapat dilihat berdasarkan adanya perbedaan rasa suka terhadap sesuatu hal, pekerjaan, tugas, atau kegiatan. Kurangnya minat pada mahasiswa menyebabkan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kurangnya perhatian dan usaha belajar sehingga dapat menghambat studinya.

3.2.2. Pengukuran Variabel

Skala data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval. Menurut Indriantoro dan Supomo 1992 : 99, skala interval merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak construck abstraksi dari fenomena yang dapat berupa kejadian, proses, atribut, subyek atau ojek tertentu yang diukur. Dengan pengukuran intervalnya dimulai dari angka 1 sampai dengan angka 7 yang menunjukkan nilai tertinggi. Sedangkan Skala pengukuran yang digunakan dalam mengukur variabel-variabel ini adalah menggunakan skala Semantic Differential, yaiu untuk mengukur objek yang bersifat psikologi, sosial maupun fisik.Skala ini tersusun dalam satu garis kontinum dengan jawaban sangat positifnya terletak disebelah kanan, jawaban sangat negative terletak disebelah kiri atau sebaliknya, Sumarsono,2004:25 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Jawaban bernilai 1 berarti cenderung sangat tidak setuju sekali dengan pernyataan yang diberikan, sedangkan jawaban bernilai 7 berarti sangat setuju sekali dengan pernyataan yang diberikan. Jika memberikan jawaban pada angka 4 berarti ragu-ragu. Kesimpulan jawaban dengan nilai 1 sampai 3 cenderung sangat tidak setuju sekali dengan pernyataan yang diberikan, sedangkan jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangat setuju sekali dengan pernyataan yang diberikan. Instrument yang digunakan dalam penelitian berupa kuisioner, pertanyaan pada kuisioner dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan dari variabel tersebut. Kuisioner dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu : 1. Tingkat Pemahaman Akuntansi Y Instrumen pertanyaan yang digunakan untuk mengukur pemahaman akuntansi tentang mata kuliah pengantar akuntansi, akuntansi keuangan menengah 1, akuntansi keuangan menengah 2, akuntansi keuangan lanjutan 1, akuntansi keuangan lanjutan 2, pemeriksaan akuntansi 1, pemeriksaan akuntansi 2, teori akuntansi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman akuntansi ini terdiri dari 8 item pernyataan yang dikembangkan dari penelitian Suryaningsum, 2003 dalam Ayu 2013: 45 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Motivasi X 1 Pengukuran menggunakan Instrumen berupa kuesioner dengan 7 item pernyataan. Dengan penilaian yang digunakan adalah dengan melihat adanya dorongan, kesiapan, dan kegigihan mahasiswa untuk dapat memahami akuntansi, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan teman kuliah, serta peranan keluarga, dosen pengajar, dan teman dalam membantu memahami akuntansi. . Instrumen yang digunakan untuk mengukur motivasi ini terdiri dari 7 item pernyataan yang dikembangkan oleh Liandri, 2010 3. Kualitas Dosen Pengajar X 2 Instrumen pertanyaan yang digunakan untuk mengukur kompetensi dosen pengajar adalah dengan melihat kemampuan dosen dalam menguasai dan menyanpaikan materi perkuliahan, megelola dan mengendalikan kelas, menggunakan media dan alat bantu pembelajaran, serta menjawab dan memberikan tanggapan atas pertanyaan mahasiswa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas dosen pengajar ini terdiri dari 7 item pernyataan yang dikembangkan dari penelitian Sriwadi, 2008 dalam Ayu 2013: 43 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. Minat Belajar X 3 Instrumen pertanyaan yang digunakan untuk mengukur minat pada mahasiswa dalam memahami akuntansi adalah dengan melihat ketertarikan mahasiswa untuk mengikuti dan mempelajari akuntansi, serta selalu fokus dan bersemangat dalam mengerjakan tugas perkuliahan akuntansi. Instrument yag digunakan untuk mengukur minat belajar ini terdiri dari 5 item pernyataan yang dikembangkan oleh Liandri, 2010

3.3. Teknik Penentuan Sampel

Dokumen yang terkait

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 90

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 87

PENGARUH MOTIVASI, MINAT BELAJAR, DAN KOMPETENSI DOSEN PENGAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAWA TIMUR.

9 36 104

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 93

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 90

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 22

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 24

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 18

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 16

PENGARUH MOTIVASI, KUALITAS DOSEN PENGAJAR, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 22