Budaya Religius Budaya Sekolah
12. Pengorganisasian peserta didik dalam pembelajaran bervariasi klasikal,
kelompok, berpasangan, individu 13.
Aktifitas belajar peserta didik bervariasi misalnya: wawancara, pengamatan, penelitian, bermain peran, melakukan percobaan sesuai
dengan kompetensi yang dikembangkan. 14.
Tata tertib kelas disusun dan disepakati bersama oleh siswa dan guru. 15.
Perilaku warga kelas guru dan siswa sesuai dengan etika yang berlaku. 16.
Proses pembelajaran memberi kesempatan peserta didik agar berani bertanya, mengemukakan pendapat, mengkomunikasikan idegagasan
secara tertulis dan atau lisan. 17.
Guru memanfaatkan berbagai sumber belajar bahan pustaka, lingkungan sekitar, pengalaman peserta didik, nara sumber, internet disesuaikan dengan
kompetensi yang dikembangkan. 18.
Guru menggunakan alat bantu belajar media atau alat peraga, lembar kerja
sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan bersama peserta didik. 19.
Guru membuat dan menggunakan lembar kerja untuk mengkondisikan peserta didik menemukan konsep gagasancararumus dan mengamati
konteks kehidupan nyata. 20.
Pertanyaan yang diajukan guru memancing siswa untuk membangun gagasannya sendiri.
21. Guru memberikan umpan balik yang dapat mendorong peserta didik
mengemukakan idegagasan. 22.
Peserta didik aktif dan tekun melakukan kegiatanaktifitas pembelajaran. 23.
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik tampil di depan kelas untuk bercerita, mempresentasikan hasil kerja kelompokindividu, memimpin
diskusi kelas. 24.
Guru bersama peserta didik melakukan refleksiperenungan tentang kesan danatau
pemahaman terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
25. Hasil karya peserta didik dari kegiatan pembelajaran dipajang, ditata rapi, dan
diganti secara rutin dan teratur. 26.
Hasil belajar peserta didik dipantau secara berkelanjutan untuk dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM.
27. Kompetensi peserta didik dikembangkan secara seimbang baik
personal
66 Panduan Pelaksanaan - Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar
maupun sosial sesuai dengan latar belakang potensi peserta didik contoh: jujur, tanggung jawab, disiplin, kerjasama, toleransi, empati, percaya diri, musyawarah,
kepemimpinan. 28.
Setiap proses pembelajaran bebas dari perlakuan kekerasan emosional, fisik, dan pelecehan seksual
29. Memberikan pelayanan remedial bagi siswa yang belum mencapai kompetensi
dan pengayaan bagi yang sudah mencapai kompetensi. 30.
Sekolah memiliki kalender akademik. sekolah memiliki dokumen perumusan
Kriteria Ketuntasan Minimal yang dilaksanakan melalui rapat dewan guru.