Perumusan Visi Sekolah. Perencanaan

32 Panduan Pelaksanaan - Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar

B. Komponen Manajemen Berbasis Sekolah

1. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis Sekolah

Manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah adalah pengaturan kurikulum dan pembelajaran yang meliputi kegiatan merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum dan pembelajaran di sekolah, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip implementasi manajemen berbasis sekolah. Prinsip- prinsip implementasi pembelajaran yang dikembangkan dalam program MBS ini diharapkan dapat mengembangkan model pembelajaran yang lebih bervariasi, interaktif, dan praktis sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan relevan bagi peserta didik. Ruang lingkup kegiatan manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah meliputi: penyusunan program tahunan, penyusunan dan penjabaran kalender sekolah, pembagian tugas mengajar dan tugas lain, penyusunan jadwal pelajaran, penyusunan jadwal kegiatan perbaikan dan pengayaan, penyusunan jadwal kegiatan ekstrakurikuler, penyusunan program kegiatan bimbingan karir BK, pengaturan pemanfaatan sumber dan media pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran yang efektif untuk pokok-pokok bahasan tertentu, pengaturan kriteria dan pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik , kenaikan kelas, dan kelulusan, penyusunanreview KTSP K 13 dan silabus, penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, pengaturan pembukaan tahun ajaran baru, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, supervisi pembelajaran, supervisi kegiatan BK, penentuan kelulusan peserta didik, penutupan tahun ajaran dan pelepasan peserta didik, pengawasan pemantauan, dan evaluasi, dan pertanggungjawaban pelaporan. 1 Proses Belajar-Mengajar penerapan PAKEM dalam pembelajaran di kelas ditandai dengan terjadinya 4 hal berikut, yaitu : s iswa mengalami, siswa berinteraksi, siswa mengkomunikasikan gagasannya, dan siswa melakukan refleksi. a Mengalami Pada saat belajar, siswa mengalami langsung apa yang sedang dipelajari sejauh tidak membahayakannya. Misal, ketika siswa belajar tentang struktur daun, siswa mengamati langsung daun, bukan mendengarkan ceramah guru tentang daun. Siswa belajar cara menulis surat, mereka menulis surat, dan sebagainya. 33 Panduan Pelaksanaan - Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar b Berinteraksi Selama peserta didik belajar, mereka berinteraksi dengan temannya: berdiskusi, saling menjelaskan, dan mengajukan pertanyaan. Peserta didik didorong mengkomunikasikan gagasan atau hasil temuan kepada teman atau gurunya, dalam bentuk lisan, tulisan, Peserta didik memajangkan hasil karyanya merupakan salah satu bentuk ‘mengkomunikasikan’. Kebiasaan siswa mengkomunikasikan gagasannya atau membuat laporan percobaan IPA dengan kata-kata sendiri akan mereka menata pikirannya sebelum mereka mengungkapkannya. Berpikir logis berkemungkinan besar akan berkembang melalui kegiatan ini. C Refleksi Mengkonfirmasikan proses belajar dari apa dan bermakna bagi siswa . Hal ini untuk membiasakan mereka melakukan umpan balik. R efleksi terhadap apa yang dilakukannya dalam kehidupannya sehari-hari untuk kemudian berbuat yang lebih baik lagi di hari-hari berikutnya. Guru hendaknya memotivasi siswa untuk melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan: 1. Apa yang kamu peroleh setelah belajar …? 2. Apa yang masih membingungkan? 3. Bagaimana perasaan mu ketika belajar tadi? Hasil refleksi siswa ini dapat menjadi umpan balik bagi guru tentang mengajarnya. Demikian juga bagi siswa . Guru dapat melakukan perbaikan mengajar dari jawaban siswa atas pertanyaan nomor 2, dan melakukan pengembangan kegiatan pembelajaran berdasarkan jawaban siswa atas pertanyaan nomor 1. Pertanyaan 3 dimaksudkan agar siswa menilai sendiri tentang cara belajar mereka apakah serius atau tidak kemudian dikaitkan dengan jawaban pertanyaan 1 dan 2. Misal, mereka menyadari karena kekurangseriusan mereka dalam belajar maka masih banyak yang membingungkan