Diskusi ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

tidak adanya perbedaan persepsi dikarenakan Yogyakarta memiliki daya tarik tersendiriunik sehingga mampu mendorong wisatawan untuk melakukan kunjungan lanjutan, selain itu juga variabel-variabel citra destinasi DIY memiliki persepsi yang kuat dimata wisatawan sehingga mendorong keinginan wisatawan untuk mengadakan kunjungan lanjutan, karena semakin kuat persepsi citra destinasi maka akan semakin tinggi angka kunjungan wisatawan. 124

BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN

A. Kesimpulan Penelitian

Hasil wawancara tahap I dengan responden yang dianggap memiliki kriteria yang sesuai dengan penelitian ini. Sehingga dapat disimpulkan citra-citra destinasi yang dapat menggambarkan secara jelas tentang DIY yang juga menjadi atribut-atribut penelitian pada tahap II yaitu sebagai berikut: Citra Destinasi Pariwisata DIY common theme approach : 1 Aksesibel bagi wisatawan 2 Kota yang nyaman 3 Kota yang aman 4 Miniatur IndonesiaIndonesia Mini 5 Keragaman kuliner 6 Transportasi umum sudah memadai 7 Keragaman tradisi 8 Banyak terdapat daya tarik wisata yang khususunik 9 Keramah-tamahan penduduk dalam membantu wisatawan 10 Tingkat kemacetan tinggi 11 Daerahnya bersih 12 Kota yang memiliki banyak kenanngan 13 Kota pendidikankota pelajar 14 Kota yang ramai dikunjungi wisatawan 15 Koa pendidikankota pelajar 16 Banyak terdapat festival dan atraksi 17 Memiliki potensi pariwisata yang beragam 18 Aktivitas di Yogyakarta 24 jam tidak pernah mati 19 Kota budaya 20 Toleransi masyarakat terhadap pluralisme 21 Harga-harga makanan dan minuman relatif lebih murah jika dibandingkan dengan daerah wisata yang lain 22 Fasilitas umum sudah memadai Pada penelitian tahap II atribut-atribut citra destinasi DIY di atas diubah kedalam bentuk kuesioner dan disebarkan kedalam 2 kelompok responden yaitu 84 wisatawan asal Jakarta dan 76 wisatawan asal Non Jakarta. Kesimpulan yang didapat pada penelitian tahap II yaitu: 1. Tidak ada perbedaan persepsi tentang citra destinasi DIY menurut wisatawan asal Jakarta dan Non Jakarta 2. Tidak ada perbedaan persepsi tentang citra destinasi DIY menurut wisatawan asal Jakarta dan Non Jakarta pada kunjungan pertama maupun lanjutan

B. Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil kesimpulan dari penelitian, hal-ahal yang dapat disarankan sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut: 1 Bagi stakeholder pariwisata Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa citra-citra destinasi mendukung keinginan wisatawan untuk melakukan kunjungan wisatawan, citra-citra destinasi tersebut meruapakan daya tarik khusus yang tidak dimiliki oleh destinasi pariwisata yang lain sehingga hal tersebut mampu meningkatkan angka kunjungan wisatawan. Dari keseluruhan citra destinasi DIY perlu dilakukan pemeliharaan supaya kelestrarian citra destinasi semakin terjaga karena sektor pariwisata merupakan potensi yang patut diperhitungkan mengingat menimbulkan manfaat dari segi ekonomi seperti dalam hal jasa dimana perlu adanya peningkatan dalam bidang ini. Untuk meningkatkan toleransi antar umat beragama para stakeholder diharapkan membuat event-event yang berhubungan dengan SARA dimana beberapa waktu terakhir isu ini membuat penilaian wisatawan terhadap toleransi menjadi rendah. Demikian pula dengan aktivitas di DIY yang menurut para wisatawan tidak 24 jam diharapkan para stakeholder pariwisata mampu mengatasi anggapan tersebut dengan mengadakan event yang memiliki izin 24 jam. 2 Bagi Pemerintah DIY Dinas Pariwisata DIY sebagai pengelola pariwisata perlu mengetahui secara lebih mendalam tentang bagaimana penilaian wisatawan terhadap citra destinasi DIY, mengingat hal ini nantinya mampu menjadikan keunggulan dari destinasi pariwisata yang lain. Pemerintah perlu melakukan pemeliharaan secara berkala untuk semakin meningkatkan destinasi-destinasi yang baru bermunculan di DIY seperti wisata malam baik itu kuliner maupun wisata budaya, dengan promosi pariwisata yang tepat nantinya semakin mampu meningkatkan perkembangan destinasi pariwisata tersebut. Selain itu pemerintah harus berupaya mengatasi persepsi wisatawan tentang toleransi melalui kerjasama dengan berbagai pihak seperti mengadakan acara bersama stakeholder yang menampilkan keragaman SARA melalui kirab-kirab budaya maupun sarasehan yang membahas mengenai toleransi antar umat beragama di DIY. Untuk persepsi wisatawan mengenai aktivitas di Yogyakarta yang tidak 24 jam, maka diharapkan pemerintah mampu menghidupkan dunia malam tidak hanya melalui kuliner malam, tetapi juga memberikan izin untuk acara-acara yang berlangsung selama 24 jam.