D. Perbandingan Rerata Kadar Glukosa Darah Puasa pada
Responden Pria dengan RLPP ≤0,90 cm dan RLPP 0,90
Pada penelitian ini digunakan kriteria rasio lingkar pinggang-panggul menurut WHO 2008 untuk pria pada populasi Asia Selatan adalah 0,90. Ukuran
RLPP dibagi menjadi dua kelompok yaitu RLPP ≤0,90 dan RLPP 0,90. Distribusi kadar glukosa darah puasa antara ke dua kelompok diuji normalitasnya
dengan uji
Shapiro-Wilk
karena jumlah data pada kedua kelompok berurutan adalah 12 dan 27 orang responden. Menurut Dahlan 2012, jika jumlah data ≤50
maka distribusi data diuji normalitasnya menggunakan uji
Shapiro-Wilk.
Nilai median kadar glukosa darah puasa pada kelompok RLPP ≤0,90
adalah 178,0 111,0-365,0 mg dL dan pada kelompok RLPP 0,90 adalah 182,0 98,0-456,0 mgdL. Nilai signifikasi p yang diperoleh pada kedua kelompok
adalah p = 0,109 untuk kelompok RLPP ≤0,90 dan p = 0,016 untuk kelompok
RLPP 0,90. Rerata kadar glukosa darah puasa pada kedua kelompok dibandingkan menggunakan uji komparatif
Mann-Whitney
karena kedua kelompok data terdistribusi tidak normal.
Tabel VII. Uji Komparatif Kadar Glukosa Darah Puasa pada Responden Pria berdasarkan RLPP
Karakteristik RLPP≤0,90 cm RLPP0,90 cm p
n= 12 n= 27
Kadar gukosa darah puasa mgdL 178,0
182,0 0,927
111,0-365,0 98,0-456,0
Keterangan : terdapat perbedaan yang tidak bermakna p 0,05
Dari hasil analisis statistik diperoleh nilai signifikansi p yaitu 0,927. Dari nilai signifikansi yang diperoleh menunjukkan terdapat perbedaan kadar
glukosa darah puasa yang tidak bermakna antara kelompok responden pria dengan RLPP ≤0,90 dengan RLPP 0,90. Penelitian Hardiman, Bernanthus, Rustati, dan
Susiyanti 2009 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok RLPP 0,90 cm dan ≥0,90 cm terhadap kadar glukosa darah
puasa pada responden pria dengan nilai signifikansi p 0,197. Hal ini berbeda
dengan penelitian Kamath, Shivaprakash dan Adhikari 2011 pada penyandang diabetes melitus tipe 2 di India yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
bermakna pada RLPP responden pria dengan kelompok kadar glukosa darah puasa 7,0 mmolL dan ≥7,0 mmolL dengan nilai signifikansi p 0,001.
Perbedaan hasil penelitian ini dikarenakan pada penelitian Kamath, dkk., 2011 dapat disebabkan karena perbedaan jumlah responden yaitu 259 responden pria
dengan rentang usia 25-75 tahun. Usia sangat mempengaruhi kondisi patologis dan fisiologis seseorang. Hal ini menyebabkan kondisi responden yang berusia di
atas 25 tahun dan di atas 75 tahun dengan responden yang berusia di atas 40 tahun berbeda.
E. Perbandingan Rerata Kadar Glukosa Darah Puasa pada