1. Perumusan masalah
Berdasarkan uraian yang telah tercantum dalam latar belakang diatas, maka permasalahan yang diangkat oleh penulis dalam penelitian ini adalah :
Apakah terdapat korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang- panggul terhadap kadar glukosa darah puasa pada penyandang DM tipe2 di RSUD
Kabupaten Temanggung?
2. Keaslian penelitian
Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan oleh penulis, beberapa penelitian yang telah dilaksanakan terkait dengan korelasi antara lingkar pinggang
dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar glukosa darah puasa antara lain:
a. Hubungan antara Nilai Antropometri dengan Kadar Glukosa Darah Lipoeto, dkk., 2007. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Padang Pariaman
dengan jumlah responden sebanyak 70 orang penduduk dewasa yang berusia di atas 20 tahun. Hasil penelitian menunjukkan jumlah penderita obesitas
berdasarkan Indeks Massa Tubuh IMT lebih dari 25 kgm2 sebanyak 34,3, lingkar pinggang LP berjumlah 38,6 dan rasio lingkar pinggang panggul
RLPP berjumlah 24,4. Hasil analisa korelasi didapatkan nilai korelasi r kadar glukosa darah dengan LP sebesar 0,168 p0,05 dan dengan RLPP adalah sebesar
0,186 p0,05. b. Hubungan Diabetes Mellitus Dengan Obesitas Berdasarkan
Body Mass Index
dan Lingkar Pinggang Data Riskesdas 2007 Soetiarto, Roselinda, dan Suhardi, 2010. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil dan menganalisa
subset
database
Riskesdas tahun 2007. Hasil penelitian menyatakan obesitas sentral berdasarkan lingkar pinggang lebih berperan sebagai faktor risiko diabetes
mellitus dibandingkan obesitas umum berdasarkan BMI. c.
Waist Circumference and Waist-hip Ratio as predictors of Type 2 Diabetes Mellitus in the Nepalese Population of Kavre District
Shah, Bhandary, Malik, Risal dan Koju, 2009. Penelitian dilakukan di Nepal yaitu di daerah
Kavre, dengan jumlah responden 65 orang penderita diabetes tipe 2 dan 35 orang non-diabetik, dengan rata-rata usia diatas 30 tahun. Hasil penelitian menunjukkan
WC dari subjek wanita penderita diabetes 82,89 ± 29,68 cm lebih tinggi daripada wanita non-diabetik 76,95 ± 22,44 cm namun hasilnya tidak signifikan p0,05.
Sedangkan pada pria diabetik memiliki WC 87,11 ± 22,30 cm dan non-diabetik sebesar 77,53 ± 11,80 cm dan hasilnya sangat signifikan.
d.
Waist Circumference, Waist-hip Ratio and Body Mass Index and Their Correlation with Cardiovascular Disease Risk Factors in Australian Adults
Dalton, dkk., 2003. Desain penelitian adalah survey
cross-sectional
, dengan jumlah s
ampel sebanyak 11.427 orang Australia dengan umur ≥25 tahun. Hasil penelitian menunjukkan korelasi yang positif yang bermakna antara WC dengan
Fasting Blood Glucose
r = 0,248 dan WHR dengan
Fasting Blood Glucose
r =0,240 pada pria dengan nilai p 0,001.
e.
Incidence of Type 2 Diabetes in Individuals with Central Obesity in Rural Japanese Population
Ohnishi,
et al
., 2006. Penelitian ini dilakukan dengan
populasi dalam penelitian ini sebanyak 348 pria dan 523 wanita dibedakan antara
obesitas sentral dan normal. Hasil penelitian menyatakan
bahwa risiko diabetes melitus tipe dua secara signifikan lebih tinggi di dalam
kelompok obesitas sentral dibanding di dalam kelompok normal 15,6
vs
5,8; p0,0001.
f.
Comparison Of Body Mass Index and Waist Circumference In Predicting Incident Diabetes
Humayun, Anjum, Shah, Arbab, dan Sher, 2010. Penelitian dilakukan di
Khyber Medical College
, Peshawar dengan jumlah responden 475 pria dan wanita
dewasa, dan dikategorikan berdasarkan BMI. Hasilnya menyatakan bahwa ada
hubungan antara BMI dan Lingkar Pinggang terhadap diabetes mellitus. Uji
chi square
dengan tingkat kepercayaan 95 menunjukkan 2 sisi signifikansi diabetes
melitus dengan WC yaitu 0,016 dan BMI 0,082. Pada hasil menunjukkan
kecenderungan diabetes lebih tinggi pada pria yang memiliki lingkar pinggang
lebih dari 40 inci 100 cm dan untuk wanita dengan lingkar pinggang lebih besar
dari 35 inci 87,5 cm yang juga ditunjukkan dengan BMI yang lebih besar.
g.
Waist Circumference, Body Mass Index, Hip Circumference and Waist- To-Hip Ratio in type 2 diabetes patients in Gorgan, Iran
Marjani, dan Abdoljalal 2011.
Penelitian ini melibatkan 200 pasien diabetes melitus tipe 2 di Iran, yang terdiri
dari 122 wanita dan 78 pria. Hasil menunjukkan korelasi positif antara lingkar
pinggang pada pasien diabetes wanita r = 0,449, p 0,05 dan korelasi positif
serta signifikan antara rasio lingkar pinggang-panggul pada pasien diabetes wanita
dan pria r= 0,280, p0,05. h.
Correlation Between Waist Circumference and Other Factors in Menopausal Women in Thailand
Pongsatha,
et al
., 2012. Penelitian ini
merupakan penelitian
cross sectional
yang dilaksanakan di Thailand dengan subjek 400 wanita sehat menopause. Hasil menunjukkan korelasi positif WC dan
WHR dengan FBG p 0,05. Berdasarkan penelusuran pustaka yang telah dilakukan, belum terdapat
penelitian yang meneliti mengenai korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap rasio kadar LDLHDL pada penyandang diabetes
melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.
3. Manfaat penelitian