mem perdebatkan masala Indonesia akhirnya menyetujui usul Amerika Serikat, bahwa untuk mengawasi penghentian ini hams dibentuk suatu Komisi Jasa-jasa
Baik. Indonesia dan Belanda dipersilahkan untuk satu negara yang dipercayai untuk mengawasi penghentian permusuhan. Pemerintahan Indonesia meminta
Australia menjadi anggota komisi, dan belanda memilih Belgia. Autralia diwakili Richard Kirby, Belgia diwakili Paul Van Zeland, dan Amerika diwakili Dr. Frank
Graham. Komisi ini di indonesi dikenal dengan Komisi Tiga Negara KTN. Dalam masalah militer KTN mengambil inisiatif, tetapi dalam masalah politik
KTN hanya memberikan saran dan usul, tidak mempunyai hak untuk memasukan persoalan politik. KTN mulai bekeija di Indonesia pada bulan Oktober 1947.
Setelah KTN mengadakan pembicaraan dengan kedua pemerintah, akhirnya disepekati untuk kembali kemeja perundingan. Belanda mengajukan Jakarta
sebagai tempat perundingan, tetapi ditolak oleh pihak Republik. Republik menganggap di Jakarta tidak ada kebebasan untuk menyatakan pendapat, republik
menginnginkan perundingan dilaksanakan di luar daerah yang dikuasai Belanda. KTN mengambil jalan tengah dan mengusulkan kedua belah pihak menerima
tempat perundingan di atas sebuah Kapal Amerika Serikat yang disediakan atas pennintaan KTN.
C. Akhir Perang dan Pengakuan Kedaulatan RI
Sejak kembali pemimpin RI ke Yogyakarta perundingan dengan BFO yang telah dirintis di Bangka dimulai lagi. Yang dibahas dalam perundingan itu
yalah pembentukan pemerintah peralihan sebelum terbentuknya Negara Indonesia Serikat
. Kemudian pada tanggal 19-29 Jul 1949 diadakan perundingan kedua PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belah pihak, yang disebut Konferensi Antar-Indonesia. konferensi itu memperlihatkan bahwa politik
Devide Et Inpera
untuk memisahkan daerah di luar Republik dari Republik Indonesia, akhimya mengalami kegagalan. Pada
Konferensi Antar-Indonesia yang diselenggarakan di Yogyakarta dihasilkan
persetujuan mengenai bentuk dan hal- hal yang bertalian mengenai ketatanegaraan Negara Indonesia Serikat.
1. Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat
RIS berdasarkan demokrasi dan federalis. 2.
RIS akan dipakai seorang Presiden kondtitusional dibantu mentri-mentri yang bertanggung jawab pada dewan perwakilan rakyat.
3. Akan dibentuk dua badan perwakilan, yakni sebuah dewan perwakilan akyat
dan dewan perwakilan negara bagian senat pertama kali akan dibentuk dewan perwakilan rakyat.
4. Pemerintah federal sementara akan menerima kedaulatan bukan hanya pihak
Belanda, melainkan pada saat yang sama juaga dari Republik Indonesia. Di bidang militer telah tercapai persetujuan:
1. Angkatan perang RIS adalah angkatan perang Nasional, Presiden RIS adalah
panglima tertinggi angkatan perang RIS 2.
Pembentukan angkatan perang RIS adalah semata-mata soal Bangsa Indomesia. Angkatan perang RIS akan dibentuk oleh Pemerintah RIS dengan
ini angkatan perang RI TNI, bersama- sama orang Indonesia yang ada dalam KNIL, ML, KM, VB, dan Teritoride bataljons.Pertahanan negara adalah
semata-semata hak pemerintah RIS, negara-negara bagian tidak memiliki angkatan perang sendiri.
3. Pada masa permulaan RIS, menteri pertahanan dapat merangkap panglima
besar APRIS. Pada tanggal 23 Agustus KMB dimulai di Den Hag. Konferensi selesai pada
tanggal 2 November 1949. Pada tanggal 27 Desember negeri Belanda secara resmi menyerahkan
kedaulatan atas Indonesia, tidak termasuk Irian Barat. Kepada RIS sebuah negara Federal yang hanya bertahan beberapa minggu saja. Ada banyak sentimen pro-
Republik di negara federal yang diidrikan oleh Belanda itu, sentimen menjadi semakin kuat dengan dibebaskannya sekitar 12.000 orang tawanan Republik dari
penjara Belanda antara bulan Agustus sampai bulan Desember 1949. Pada tanggal 23 Januari 1949 Westerling dan sekitar 800 orang serdadunya merebut tempat-
tempat penting di Bandung, tetapi komisaris tinggi Belanda dan komandan garnisun Belanda yang masih berada mendesaknya supaya mundur pada hari itu
juga. Hari itu juga bahwa Westerling merencanakan untuk menyerang kabinet RIs dan membunuh beberapa mentri. Serdadu Westerling telah menyusup ke Jakarta
setelah meninggalkan Bandung, tetapi mereka dapat dipukul mundur. Pada bulan Februari Westerling meninggalkan negeri ini dengan jalan menyamar. Ditangkap
beberap pemimpin Pasundan karena terlibat dalm komplotan Westerling mendorong perlemen negara bagian itu meminta pada tanggal 27 Februari agar
Pasundan dibubarkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah RIS menerima pengakuan kedaulatan ternyata hanya enam minggu nasibnya tidak diganggu gugat, sebab setelah itu muncul gerakan kembali ke
NKRI. RIS dengan 16 negara bagian ciptaan Belanda dianggap berbau colonial atau tidak Merdeka 100 persen. Ada kesan umum bahwa perubahan NKRI sebagai
satu hal yang tidak perlu tergesa- gesa tetapi menurut Prof. Kahim dari Amerika Serikat kembalinya RIS ke NKRI sebagai suatu yang wajar dan sehat. Jika RIS
dibiarkan hidup secara politis dan sosial bisa menimbulkan keadaan yang tidak sehat. Bangsa Indonesia menilai berbentuk federasi sebagai warisan penjajah yang
dimaksudkan untuk mempertahankan pengaruhnya di Indonesia. Bahkan federasi ditempuh Belanda untuk merintangi perjuangan kemerdekaan. Di samping
mempertahankan RIS berarti mempertahankan banyak orang yang pro Belanda yang hanya mementingkan kepentingan sendiri dan mendapat dukungan dari
rakyat. Dalam RIS negara bagian RI adalah otonomi, bukan hanya menikmati otonomi penuh dari Jakarta pusat tetapi bahkan banyak pejabat dari negara-
negara bagian banyak berkiblat ke Yogyakarta dari pada ke Jakarta. Ini berakibat dualisme pemerintah pusat. Pretisk RI sebagai kampiun perjuangan bertambah
naik terutama terjaminnya law and order, kelancaran pemerintah dan relatif korupsi tidak meluas seperti di negara- negara bagian lain. Sebagian masyarakat
Indonesia tidak puas dengan bentuk federasi hasil KMB. Ketidakpuasan itu diwujutkan dalam tuntutan agar negara bagian bersatu dalam RI.
2. Proses Penerapan Kebijakan Politik Pemerintah RI Masa Demokrasi
Liberal 1950- 1959.
Kabinet Natsir merupakan kabinet pertama dalam negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia menunjuk Sjafruddin Prawiranegara sebagai Menteri keuangan dan
serta Sumitro sebagai Mentri Perdagangan dan Industri. Natssir dan kawan- kawan berhasil memanfaatkan situasi perang Korea untuk keperluan
pembangunan. Ekspor terdorong kuat sehingga mampu mengatasi kesulitan neraca pembayaran, sekaligus menaikan pemerintah. Impor diliberalisasikan
sebagai upaya untuk menekankan tingkat harga-harga urnum di dalam negri. Kredit bagi perusahaan-perusahaan asing yang mendominasi prekonomian
diperketat, sementara bagi perusahaan pribumi diperlunak. Suatu kombinasi kebijakan fiskal yang ketat dan penerimaan yang tinggi dan sempat menghasilkan
surplus anggaran yang cukup besar pada tahun 1951. Masa pemerintahan Sukiman mencatat bebrapa peristiwa dalam sejarah
perekonomian Indonesia. Di antaranya adalah nasionalisasi De Javasche Benk menjadi Bank Indonesia 22 Mei 1951, awalnya terdapat peraturan bahwa
mengenai pemberian kredit harus dikonsultasikan pada pemerintah Belanda. Kabinet Wilopo memperkenalkan konsep anggaran berimbang dalam PBN impor
bukan saja diperketat, tetapi juga harus melakukan pembayaran dimuka. Pekerjaan ekonomi besar yang dilakukan Wilopo adalah rasionalisasi angkatan bersenjata
melalui moderenisasi dan pengurangan personil. Prestasi ekonomi yang perlu dicartat oleh kabinet ini adalah menekan pengeluaran pemerintah, lebih dan 25
persen pengeluaran total pada tahun sebelumnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI