Materi Ajar Alokasi Waktu Sumber Belajar Menghadapi Agresi Militer Belanda

2. Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif dalam sikap kegiatan pembelajaran di kelas. 3. Menganalisis latar belakang lahirnya demokrasi liberal 1950-1959. 4. Menganalisis proses penerapan kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi Liberal 1950- 1959. 5. Menganalisis dampak kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi liberal 1950- 1959. 6. Menyajikan laporan lisan dalam bentuk persentasi tentang demokrasi liberal 1950-1959.

E. Materi Ajar

 Latar belakang lahirnya demokrasi liberal 1950-1959.  Proses penerapan kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi Liberal 1950- 1959.  Dampak kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi liberal 1950- 1959.

F. Alokasi Waktu

2 X 45 G. Pendekatan, Strategi, dan Metodologi Pembelajaran  Pendekatan : Scientific  Model : Koperatif Jigsaw  Metode : Ceramah, diskusi, observasi, persentasi, dan Tanya jawab

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan a. Guru memberikan salam b. Guru mempersilahkan salah satu siswa untuk memimpin doa. c. Gutru kepada siswa kesiapan dan kenyamanan siswa untuk belajar. d. Mengabsen kehadiran siswa . e. Mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa. 10 menit Inti Guru membagikan siswa kedalam 6 kelompok yang beranggotankan 5-6 siswa kelompok awal Mengamati : • Melalui menyimak penjelasan guru, mebaca buku dan melihat gambar- gambar tentang latar belakang lahirnya demokrasi liberal 1950- 1959,proses penerapan kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi Liberal 1950¬1959, dampak kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi liberal 1950- 1959. 70 Menit Menanya: • Siswa dipersilahkan bertanya dan mengemukakan pendapat tentang latar belakang lahirnya demokrasi liberal 1950-1959,proses penerapan kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi Liberal 1950- 1959, dampak kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi liberal 1950- 1959. Mengeksplorasikan Menalar : • Peserta didik diminta untuk mengumpulkan informasi dari buku maupun sumbe lainya terkai dengan latar belakang lahirnya demokrasi liberal 1950-1959,proses penerapan kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi Liberal 1950- 1959, dampak kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi liberal 1950- 1959. Mengasosiasi : • Peserta didik menganalisis informasi dan data yang didapat baik dari bacaan, sumber- sumber • terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang latar belakang lahirnya demokrasi liberal 1950- 1959,proses penerapan kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi liberal 1950-1959, dampak kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi liberal 1950- 1959. Mengkomunikasikan : • Melaporkan hasil evaluasi dalam bentuk tulisan yang berisi tentang latar belakang lahirmya demokrasi liberal 1950-1959,proses penerapan kebijakan politik pemerintahRI masa demokrasi Liberal 1950 1959, dampak kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi liberal 1950- 1959. Penutup a. Kesimpulan  Guru dan siswa bersama- sama menyimpulkan materi tentang latar belakang lahirnya demokrasi liberal 1950-1959, proses penerapan kebijakan politik 10 menit pemerintah RI masa demokrasi Liberal 1950- 1959, kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi liberal 1950- 1959.

b. Refleksi

 Peserta didik menyimpulkan nilai- nilai apa saja yang diproleh dari pelajaran hari ini.

c. Tugas Lanjutan

 Siswa membuat artikel mengenai demokrasi liberal 1950-959.

d. Mengucapkan Salam

I. Penilaian Hasil belajar

a. Tes : uraian terlampir b. Non Tes : 1. Lembar pengamatan sikap terlampir 2. Lembar pengamatan prestasi terlampir 3. Membuat makalah tentang latar belakang lahirnya demokrasi liberal 1950-1959,proses penerapan kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi Liberal 1950- 1959, dampak kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi liberal 1950- 1959. criteria penilaian terlampir Format penulisan makalah: BAB I : Pendahuluan BAB II : Isi BAB III : Penutup a. Kesimpulan b. Saran Daftar rujukan Catatan: Makalah diketik dengan huruf Time New Roman. 12, spasi 1,5, kertas A4, maksimal 20 lembar.

J. Sumber Belajar

• Sumber • White Boardpapan flannel • Pawer Point • LCD • Internet • Gambar Mengetahui, Yogyakarta, Maret 2015 Kepala Sekolah Dra. Beising Guru Mapel Yosep Hengki Ringkasan materi 1. Latar Belakang Lahirnya Dernokrasi Liberal 1950-1959 A. Konsolidasi Kekuasaan RI Pemerintah mengeluarkan mamaklumat politik, dinyatakan dalam maklumat tersebut bahwa pemerintah menginginkan pengakuan terhadap negara dan pemerintah Repoblik Indonesia serikat maupun Belanda sendiri. Pemerintah RI bersedia membayar semua hutang-hutang Hindia Belanda sebelum perang duni II dan berjanji akan mengembalikan semua milik asing atau memberi ganti rugi atas milik asing yang telah dikuasai oleh pemerintah. Bersamaan dengan ini dikeluarkan pernyataan bahwa pemerintah menyukai berdirinya partai- partai politik sebagai sarana pembantu perjuangan. Sebagai realisasi maklumat tersebut kabinet presidensial yang dipimpin oleh Presiden sendiri diganti dengan kabinet ministerial, sebagai perdana menteri ditunjuk Sultan Sjahrir. Pemerintah baru ini segera mengadakan hubungan diplomatik dengan pihak Belanda dan Inggris.

B. Menghadapi Agresi Militer Belanda

Agresi terbuka Belanda pada tanggal 21 Juli 1947 menimbulkan reaksi yang hebat dan dunia. Pada tanggal 30 Juli 1947 Pemerintah India dan Australia mengajukan permintaan resmi agar masalah Indonesia segera dimasukan dalam daftar acara Dewan Keamanan. Permintaan itu diterima baik dan pada tanggal 31 Juli dimasukan dalam acara pembicaraan Dewan Keamanan. Tanggal 1 Agustus 1947 Dewan keamanan memerintahkan pemberhentian permusuhan kedua belah pihak, yang dimulai pada tanggal 4 Agustus 1947. Sementara itu untuk mengawasi gencatan senjata dibentuk komisi konsuler. Dewan Keamanan yang mem perdebatkan masala Indonesia akhirnya menyetujui usul Amerika Serikat, bahwa untuk mengawasi penghentian ini hams dibentuk suatu Komisi Jasa-jasa Baik. Indonesia dan Belanda dipersilahkan untuk satu negara yang dipercayai untuk mengawasi penghentian permusuhan. Pemerintahan Indonesia meminta Australia menjadi anggota komisi, dan belanda memilih Belgia. Autralia diwakili Richard Kirby, Belgia diwakili Paul Van Zeland, dan Amerika diwakili Dr. Frank Graham. Komisi ini di indonesi dikenal dengan Komisi Tiga Negara KTN. Dalam masalah militer KTN mengambil inisiatif, tetapi dalam masalah politik KTN hanya memberikan saran dan usul, tidak mempunyai hak untuk memasukan persoalan politik. KTN mulai bekeija di Indonesia pada bulan Oktober 1947. Setelah KTN mengadakan pembicaraan dengan kedua pemerintah, akhirnya disepekati untuk kembali kemeja perundingan. Belanda mengajukan Jakarta sebagai tempat perundingan, tetapi ditolak oleh pihak Republik. Republik menganggap di Jakarta tidak ada kebebasan untuk menyatakan pendapat, republik menginnginkan perundingan dilaksanakan di luar daerah yang dikuasai Belanda. KTN mengambil jalan tengah dan mengusulkan kedua belah pihak menerima tempat perundingan di atas sebuah Kapal Amerika Serikat yang disediakan atas pennintaan KTN.

C. Akhir Perang dan Pengakuan Kedaulatan RI