Menuju KMB Pembentukan RIS dan Pengakuan Kedaulatan

kepentinagan militer. Pada pokoknya angkatan tidak percaya perundingan bisa berhasil karena melihat dari pengalaman yang ada, seperti Linggarjati dan Renville. Sebagai tindak lanjut antara persetujuan Room-Royen pada tanggal 22 Juli diadakan perundingan formal antara, BFO dan Belanda di bawah pengawasan komisi PBB, hasil perundingan itu adalah: Pengembalian pemerintah RI ke Yogyakarta dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 1949, Keresidenan. Pada pokoknya angkatan tidak percaya perundingan bias berhasil karena melihat dari pengalaman yang ada, seperti Linggarjati dan Renville. Sebagai tindak lanjut antara persetujuan Room-Royen pada tanggal 22 Juli diadakan perundingan formal antara, BFO dan Belanda dibawah pengawasan komisi PBB, hasil perundingan itu adalah: 1. Pengembalian pemerintah RI ke Yogyakarta dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 1949, Keresidenan Yogyakarta dikosongkan oleh Belanda dan pada tanggal 1 Juli 1949 dan pemerintah RI kembali ke Yogyakarta setelah TNI menguasai keadan sepenuhnya di daerah itu. 2. Mengenai permusuhan akan dibahas setelah kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta. 3. KMB diusulkan akan diadakan di Den Hag.

2. Menuju KMB

Sejak kembali pemimpin RI ke Yogyakarta perundingan dengan BFO yang telah dirintis di Bangka dimulai lagi, yang dibahas dalam perundingan itu adalah pembentukan pemerintah peralihan sebelum terbentuknya Negara Indonesia Serikat. Kemudian pada tanggal 19-29 Juli 1949 diadakan perundingan kedua belah pihak, yang disebut Konferensi Antar-Indonesia. Konferensi ini memperlihatkan bahwa politik Devide Et Impera untuk memisahkan daerah di luar RI dari RI, akhirnya mengalami kegagalan. Pada Konferensi Antar-Indonesia yang diselenggarakan di Yogyakarta dihasilkan persetujuan dan hal-hal mengenai ketatanegaraan Negara Indonesia Serikat. 1. Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat. 2. Akan dibentuk dua badan perwakilan yakni sebuah Dewan Perwakilan Rakyat dan Perwakilan Negara Bagian Senat . 3. Pemerintah federal sementara akan menerima kedaulatan bukan hanya dari pihak Belanda, melainkan dari pihak RI.

3. Pembentukan RIS dan Pengakuan Kedaulatan

KMB kemudian diajukan kepada KNIP untuk diratifikasi KNIP yang bersidang pada tanggal 2 November 1949, berhasil menerima KMB 226 pro lawan 62 kontra dan 31 meninggalkan sidang, selanjutnya pada tanggal 15 Desember 1949 diadakan pemilihan Presiden RIS pada tanggal 16 Desember 1946 dan pada tanggi 17 Desember. Pada tanggal 20 Desember kabinet RIS di bawah pimpinan Hatta selaku Perdana Menteri, dan pada tanggal 27 Desember 1949 baik di Indonesia maupun di Belanda untuk menandatangani akte penyerahan kedaulatan dari pemerintah Belanda ke pemerintah RIS.

a. Republik Indonesia Serikat

Dari tanggal 23 Agustus sampai dengan tanggal 2 November 1949 diselenggarakan Konferensi Meja Bundar di Den Hag. Hatta mendominasi pihak Indonesia selama berlangsung perundingan dan semua peserta mengaguminya, suatu Uni yang longgar disepakati antara Belanda dengan RIS disepakati dan Ratu Belanda sebagai pimpinan simbolis. Sukarno akan menjadi Presiden dan Hatta akan menjadi Perdana Menteri dan merangkap sebagai Wakil Presiden. Beberapa jaminan investasi-investasi Belanda di Indonesia dan disepakati bahwa akan diadakan konsultasi-konsultasi mengenai beberapa masalah keuangan, banyak orang Indonesia menganggap rencana-rencana sebagai pembatasan-pembatasan yang tidak adil terhadap kedaulatan mereka. Pihak Indonesia harus memberikan konsensi-konsensi dalam dua masalah yang paling sulit. Belanda tetap mempertahankan kedaulatan atas Irian Barat sampai ada perundingan-perundingan lebih lnjut mengenai wilayah Irian Barat. Dan RIS memikul tanggung jawab atas hutang Hindia Belanda, setelah tawar menawar ditetapkan sebesar 4,3 miliyar golden sebagian besar dari jumlah ini sebenarnya adalah biaya yang dipakai oleh pihak Belanda untuk menumpas revolusi. Pada tanggal 27 Desember Belanda secara resmi menyerahkan kedaulatan atas Indonesia, tidak termasuk wilayah Irian Barat. Kepada RIS sebuah negara federal yang hanya bertahan beberapa minggu saja. Ada banyak sentimen pro RI di negara federal yang didirikan oleh Belanda itu, sentimen semakin kuat dengan dibebaskanya sekitar 12.000 orang tawanan RI dari penjara Belanda antara bulanAgustus sampai bulan Desember 1949. Pada tanggal 23 Januari 1949 Westerling dan sekitar 800 orang serdadunya merebut tempat-tempat penting di Bandung, tetapi Komisaris Belanda mendesaknya untuk mundur pada hari itu juga. Pada hari itu juga Westerling merencanakan untuk menyerang kabinet RIS dan membunuh beberapa Mentri. Serdadu Westerling telah menyusup ke Jakarta setelah meninggalkan Bandung, tetapi mereka dapat dipukul mundur. Pada bulan Februari Westerling meninggalkan Indonesia dengan jalan menyamar. Ditangkap beberapa pimpinan Pasundan karena terlibat dengan komplotan Westerling mendorong parlemen negara bagian itu pada tanggal 27 Februari agar Pasundan dibubarkan.

b. Kembali Ke NKRI

Setelah RIS menerima kedaulatan ternyata hanya enam minggu nasibnya tidak diganggu gugat, sebab setelah itu muncul gerakan untuk kembali ke NKRI . RiS dengan 16 negara bagian ciptaan Belanda dianggap berbau kolonial atau tidak merdeka 100 persen. Ada kesan umum bahwa perubahan NKRI sebagai suatu hal yang tidak tergesa-gesa, tetapi menurut Prof. Kahim dari Amerika Serikat kembalinya RIS ke NKRI sebagai suatu yang wajar dan sehat. Jika RIS dibiarkan hidup secara politik dan sosial bisa menimbulkan keadaan yang tidak sehat. Bangsa Indonesia sebagai bentuk federasi warisan penjajah yang dimaksutkan untuk mempertahankan pengaruhnya di Indonesia. Bahkan federasi ditempuh Belanda untuk merintangi perjuangan kemerdekaan. Disamping mempertahankan RIS berarti mempertahankan banyak orang yang pro Belanda yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri dan tidak mendapat dukungan dari rakyat. Dalam RIS negara bagian RI adalah otonom, bukan hanya menikmati otonomi secara penuh dari jakartta tetapi banyak pejabat negara-negara bagian berkibalat ke Yogyakarta dari pada ke Jakarta. Ini mangakibatkan dualisme pemerintah pusat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sebagian masyarakat dengan bentuk federal hasil KMB. Ketidakpuasan itu dalam tuntutan agar negara bagian bersama dalam RI. Pemimpin RI dan orang-orang yang duduk dipusat menanggapi bergabung dengan RI atau meleburkan RIS ke NKRI semakin keras, terlebih setelah tentara Belanda ditarik dari negara-negara bagian dan politisi yang pro RI dibebaskan. Politisi pro RIS menjadi lebih buruk karena diantara yang bersekongkol dengan Westerling pembantai sekitar 40.000 orang di Sulawesi Selatan, yang dengan APRA nya berkekuatan sekitar delapan ratus tentara menolong Sultan Hamid II untuk membunuh Menteri Pertahanan Sultan HB IX , Sekjen Kementerian Pertahanan Ali Budihardjo , dan Kastaf Angkatan Perang Kolonel Simatupang . Rencana pembunuhan ini dapat digagalkan. Proses perubahan dari RIS ke NKRI dimulai dari Negara Pasundan, kemudian Sumatra Selatan, Jawa Timur, Madura, Jawa Tengah, dan lain-lain sehingga pada akhir Maret 1950 tinggal Kalimantan Barat, Sumatra Timur, dan Negara Indonesia Timur. Ketiga Negara tersebut sepakat bersama RI sepakat kembali Ke NKRI dan bukan melebur dalam RI .untuk merealisasikan tujuan tersebut, UUD RIS diganti dengan UUDS 1950. UUDS ini disahkan oleh Presiden RIS pada tanggal 15 Agustus 1950 daan mulai berlaku 17 Agustus 1950 berbentuk NKRI dan RIS bubar dalam waktu delapan bulan. Berbeda dengan UUD 1945, UUDS mengamanatkan negara NKRI menganut sitem demokrasi liberal. NKRI secara kongkrit menganut sistem demokrasi Parlementer. Dalam sistem ini Presiden hanya berfungsi sebagai kepala Negara, sedangkan kepala pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri. Para Menteri dan Perdana Menteri bertanggung jawab kepada parlemen. Sementara segi liberalnya berlaku sitem multi partai, artinya rakyat diberi kebebasan berpolitik untuk membentuk partai politik. Masing-masing partai diberi kebebasan yang sama untuk berpolitik , asal tidak bertentangan dengn UUDS. Dengan terbentuknya NKRI maka selesailah taraf revolusi nasional karena dengan terbentuknya NKRI terwujutlah proklamasi 17 Agustus 1945, yaitu mendirikan negara kesatuan, hanya Irian Barat yang harus diperjuangkan. 18 UUDS menetapakan menetapkan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil ditetapkan dengan undang-undang, dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan dan dasar perwakilan dalam sistem pemerintah negara, bahwa daerah-daerah diberi hak otonom. Wilayah Indonesia dibagi menjadi 10 Propinsi. 19 18 A.Kardiyat, Wiharyanto, op.cit., hlm.73-75. 19 George Mc Turnan Kahim, Nasinalisme dan Revolusi di Indonesia, Jakarta, penerbit UNS Pres dan Pustaka,1995. hlm. 591. 41

BAB III PROSES PENERAPAN KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH

RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 Pada tahun 1950 para politikus Jakarta tentu saja membentuk suatu sistem parlementer seperti yang paling baik mereka ketahui. Demokrasi melalui partai dari negeri Belanda. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen atau majelis Dewan Perwakilan Rakyat yang anggotanya 232 orang yang mencerminkan sebagai kekuatan partai. Masyumi mendapat 49 kursi, PNI 36 kursi, PSI 17 kursi, PKI 13 kursi, Partai Katolik 9 kursi, Partai Kristen 5 kursi, dan Murba 4 kursi, sedangkan lebih dari 42 dibagi di antara partai-partai atau perorangan-perorangan lainnya. Ini merupakan suatu struktur yang tidak menopang pemerintah yang kuat. Bahwa struktur kepartaian tersebut akan disederhanakan apabila pemelihan umum dilaksanakan. Soekarno sebagai presiden tidak memiliki kekuasaan secara riil kecuali menunjuk para formatur untuk membentuk kabinet baru. Suatu tugas yang melibatkan negosiasi yang rumit. 20 20 M. C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, Jakarta, PT. Ikrar Mandiri Abadi. 2009. hlm. 503.