Kelas Kemampuan Kesuburan Tanah

B. Kelas Kemampuan Kesuburan Tanah

Sistem klasifikasi kemampuan kesuburan tanah dilakukan dengan menggunakan acuan dari Sanchez dan Buol 1985 dimana hasil dari klasifikasi berupa tabel yang terdiri dari 4 tingkat yaitu tipe, subtipe, modifier dan unit. Lihat tabel 14. Klasifikasi kemampuan kesuburan tanah ditujukan untuk menilai sifat dan menentukan kendala utama kesuburan tanah serta alternatif pemecahannya dalam upaya meningkatkan produktifitas tanah. Dilihat dari tabel 14, tipe dan subtipe pada sistem klasifikasi kemampuan kesuburan tanah memiliki keragaman dimana diperoleh 4 jenis tipe dan subtipe yaitu L, LC, C, dan R. Hal ini menunjukkan bahwa tekstur tanah di beberapa wilayah kabupaten Bangkalan sangat bervariasi. Tekstur tanah yang ditunjukkan berdasarkan hasil klasifikasi kemampuan kesuburan tanah menurut tipe dan sub tipe adalah L yang berarti tanah memiliki tekstur lempung pada lapisan 0 – 50 cm. sub tipe C menunjukkan bahwa pada lapisan 0 – 50 cm, tanah memiliki tekstur berat liat. Sub tipe LC menunjukkan bahwa tekstur pada lapisan top soil – 20 cm dan pada lapisan olah 20 – 50 cm berbeda. Tanah dengan sub tipe tersebut memiliki lapisan argilik dimana terjadi eluviasi fraksi liat pada lapisan atas sehingga terjadi penimbunan fraksi liat pada lapisan 20 – 50 cm. Interpretasi dari hasil klasifikasi kemampuan kesuburan tanah dapat dilihat pada tabel 14. Kemudian sifat tanah yang menjadi faktor pembatas yang paling banyak ditemukan di tiap satuan petak kebun adalah cadangan mineral K yang rendah k. Hal ini menunjukkan bahwa kesuburan tanah di lokasi penelitian rendah karena cadangan mineral mudah lapuk rendah. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan yang lebih tinggi daripada tanah tanpa faktor pembatas K ini. Potensi kekurangan hara K ini tergantung pada kadar basa dari air irigasi yang diberikan. Faktor pembatas lain adalah rendahnya KTK, tanah yang bersifat alkalis, kemasaman tanah yang tinggi dan fiksasi P oleh besi yang tinggi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 14. Interpretasi Faktor Penghambat Kelas Kemampuan Kesuburan Tanah di Kabupaten Bangkalan. Kecamatan Unit Kelas Kemampuan Kesuburan Tanah Interpretasi 1 2 3 Tanjung Bumi Tambak Pocok LC ki Lapisan olah bertekstur lempung, lapisan bawah bertekstur liat cadangan K rendah, dan fiksasi P oleh besi tinggi Tanjung Bumi L keh Lapisan olah dan bawah bertesksur lempung, cadangan K rendah, KTK rendah dan tanah beraeksi masam Banyu Sangkah LC kib Lapisan olah bertekstur lempung, Llapisan bawah bertekstur liat, cadangan K yang rendah, fiksasi p oleh besi tinggi dan tanah Alkalis Klampis Buluk Agung LC k Lapisan olah bertekstur lempung, lapisan bawah. dan cadangan K rendah Larangan Glintong C k Lapisan olah dan bawah bertesksur liat dan cadangan K rendah Mrandung LR k Lapisan olah bertesksur liat, lapisan bawah rock, jumlah partikel tanah 2 mm adalah 35 Tanah Merah Pacentan C kh Lapisan olah dan bawah bertesksur liat , cadangan K rendah, dan tanah bereaksi masam Baipajung C k Lapisan olah dan bawah bertesksur liat dan cadangan K rendah Petrah LC k Lapisan olah bertekstur lempung, lapisan bawah dan cadangan K rendah Burneh Benangkah C kb Lapisan olah dan bawah bertesksur liat, cadangan K rendah, dan alkalis Jambu C k Lapisan olah dan bawah bertesksur liat dan cadangan K rendah Binoh C k Lapisan olah dan bawah bertesksur liat, jumlah partikel tanah ukuran 2 mm berkisar 15-35 Keterangan : Penjelasan simbol unit kemampuan kesuburan tanah dapat dilihat di tabel 1 dan 2 di tinjauan pustaka Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Lanjutan Tabel 14 Kecamatan Unit Kelas Kemampuan Kesuburan Tanah Interpretasi 1 2 3 Arosbaya Ombul L ke Lapisan olah dan bawah bertesksur lempung, cadangan K rendah, dan KTK rendah Dlemer LC kh Lapisan olah bertekstur lempung, lapisan bawah bertekstur liat cadangan K rendah, dan tanah bereaksi masam Batu Naong C kh Lapisan olah dan bawah bertesksur liat, cadangan K rendah dan tanah bereaksi masam Labang Sendang Dajah C k Lapisan olah dan bawah bertesksur liat dan cadangan K rendah Alang-Alang C k Lapisan olah dan bawah bertesksur liat dan cadangan K rendah Petapan C k Lapisan olah dan bawah bertesksur liat dan cadangan K rendah Keterangan : Penjelasan simbol unit kemampuan kesuburan tanah dapat dilihat di tabel 1 dan 2 di tinjauan pustaka Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. C. Hubungan Klasifikasi Kesesuaian Lahan dan Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah untuk Tanaman Tebu Saccharum officinnarum .Linn Klasifikasi kesesuaian lahan adalah pengelompokan lahan berdasarkan kesesuaiannya untuk tujuan penggunaan tertentu. Sedangkan klasifikasi kemampuan kesuburan tanah merupakan pengelompokan tanah berdasarkan kemampuannya untuk menyediakan hara tersedia bagi tanaman-tanaman pertanian sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Tentunya kedua hal ini sangat berkaitan. Tanaman membutuhkan kondisi lahan yang sesuai untuk syarat tumbuhnya sehingga dapat tetap tumbuh dengan baik dan tanaman pun membutuhkan tanah yang memiliki kemampuan dalam menyediakan unsur hara yang cukup bagi pertumbuhannya. Sasongko 1987 menjelaskan bahwa masalah utama dalam klasifikasi kesesuaian lahan untuk tanaman tebu adalah sulitnya menetapkan atau memilih kualitas lahan untuk menyusun sistem klasifikasi lahan. Kualitas lahan merupakan hasil interaksi antara karakteristik lahan, penggunaan lahannya, dan keadaan lingkungannya Darmawijaya 1990. Kualitas tanah tidak dapat diukur langsung tetapi harus diperhitungkan dari karakteristik tanah. Sasongko 1987 kembali menambahkan bahwa pada banyak sistem evaluasi lahan yang ada, karakteristik lahan langsung digunakan sebagai dasar untuk membuat kelas kesesuaian lahannya, sehingga sering terjadi kasus dimana hasil evaluasi lahan menyimpang dari apa yang diharapkan akibat terjadinya saling interaksi antar karakteristik lahan yang selanjutnya akan mempengaruhi kesesuaian lahannya. Hasil evaluasi lahan dalam penelitian ini adalah berupa klasifikasi kesesuaian lahan dan klasifikasi kemampuan kesuburan tanah untuk tanaman tebu. Dapat dilihat pada tabel 14, bahwa telah ditunjukkan hasil klasifikasi kesesuaian lahan memiliki kelas yang beragam begitu pula pada klasifikasi kemampuan kesuburan tanah. Pada klasifikasi kesesuaan lahan diperoleh 9 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. subkelas kesesuaian lahan yang berbeda yaitu S2 wa nr , S3 oa , S2 wa rc nr eh , S2 wa rc nr eh pl , S2 wa rc eh pl , S2 wa , S2 wa oa nr , S2 wa nr eh dan S2 wa oa . Faktor pembatas utama dalam kasifikasi kesesuaian lahan adalah curah hujan dan kemudian pada setiap kelas kesesuaian lahan dilokasi yang berbeda memiliki faktor pembatas yang berbeda pula. Sedangkan dalam klasifikasi kemampuan kesuburan tanah diperoleh 11 unit kelas kemampuan kesuburan tanah yang berbeda yaitu. LC k , SL keh , LC kib , LC k , LR ” k , C kh , C k , C kb , C ’ k , L ke , dan LC kh . Tabel 14. Faktor pembatas utama pada seluruh kelas kemampuan kesuburan tanah adalah rendahnya cadangan mineral K dalam tanah dan selanjutnya faktor pembatas lain pada setiap kelas kemampuan kesuburan tanah di lokasi yang berbeda memiliki penghambat yang berbeda pula. Sistem klasifikasi kesesuaian lahan dan klasifikasi kemampuan kesuburan tanah merupakan dua sistem dalam evaluasi lahan yang memiliki kriteria karakteristik lahan yang berbeda dalam pengklasifikasian tanah. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil klasifikasi kesesuaian lahan dan klasifikasi kemampuan kesuburan tanah pada tabel 15. Dapat dilihat bahwa sistem klasifikasi kesesuaian lahan menempatkan nilai kelas kesesuaian pada tiap lahan dalam satu ordo yang sama yaitu S. sedangkan mereka memiliki perbedaan dalam kelas dan sub kelas kesesuaian lahannya. Sebaliknya, sistem klasifikasi kemampuan kesuburan tanah menunjukkan kemampuan yang lebih besar untuk membedakan dan memisahkan tanah yang dianggap serupa menurut klasifikasi kesesuaian lahan. Contohnya pada table 16 ditunjukkan bahwa dalam kelas kesesuaian lahan S2 wa nr terdapat lima unit kemampuan kesuburan tanah yaitu LC ki , LC kib , LC k , C ’ k , dan L ke . Hal ini menunjukkan bahwa pada sistem klasifikasi kesesuaian lahan, mereka menggolongkan faktor pembatas retensi hara meliputi kapasitas tukar kation, kejenuhan basa, pH dan persentase carbon organik pada satu sub kelas yaitu nr . Sedangkan dalam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. klasifikasi kemampuan kesuburan tanah, pengelompokan unit kemampuan kesuburan tanah dilakukan lebih terperinci pada faktor yang mempengaruhi kesuburan tanah seperti unit yang ditunjukkan pada kelas kemampuan kesuburan tanah Tabel 15 pada kelas kesesuaian lahan S2 wa nr . Faktor pembatas pada kelas kemampuan kesuburan tanah adalah k Cadangan mineral K yang rendah, I Fiksasi P oleh besi tinggi, e kapasitas tukar kation rendah, b tanah alkalis, dan ‘ yaitu jumlah partikel pada lapisan olah antara 15 – 35. Begitu pula yang ditunjukkan pada hasil klasifikasi di beberapa lokasi lain. Dalam kelas kesesuaian lahan S3 oa terdapat 3 unit kemampuan kesuburan tanah dari 4 lokasi penelitian yaitu SL keh , C k , dan C kh . Namun demikian dapat dilihat kembali bahwa pada kelas kesesuaian lahan S2 wa oa terdapat 2 unit kemampuan kesuburan tanah yang sama yaitu C k . Hal ini diperkirakan karena faktor pembatas pada lokasi tersebut memang hanya sedikit yaitu faktor ketersediaan air yakni curah hujan serta ketersediaan oksigen yaitu kondisi drainase yang buruk yang dicerminkan dalam tipe dan subtipe pada kelas kemampuan kesuburan lahan yaitu C. Disamping itu, interpretasi unit kemampuan kesuburan tanah mencerminkan variasi dalam kesuburan tanah yang berguna dalam managemen nutrisi dan perencanaan produksi tanaman. Namun, interpretasi kelas kesesuaian lahan tidak menunjukkan hubungan yang jelas terhadap unit kemampuan kesuburan tanah, hal ini dikarenakan terbatasnya faktor penghambat yang hanya dijabarkan secara umum pada kelas kesesuaian lahan. Sistem klasifikasi kelas kesesuaian lahan hanya menganalisa kondisi yang sesuai antara tanah tempat tumbuh dengan syarat tumbuh yang dikehendaki oleh tanaman tebu tanpa memperdulikan sejauh mana tanah mampu memiliki fungsi produksi tanpa menimbulkan kerusakan dalam jangka waktu yang panjang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Begitu pula sebaliknya, pada tabel 17 terlihat jelas bahwa interpretasi unit kemampuan kesuburan tanah tidak menunjukkan hubungan yang jelas terhadap kelas kesesuaian lahan pula, diduga hal ini karena perubahan di beberapa sifat tanah , hasil dari budidaya yang telah dilakukan, terutama di bagian atas solum dimana klasifikasi kemampuan kesuburan tanah menekankan klasifikasi pada kriteria tanah pada bidang olah dan lapisan subsoil. Namun, untuk melakukan perbaikan pada kelas kemampuan kesuburan tanah maka diperlukan data analisis lebih lanjut untuk memfasilitasi klasifikasi yang lebih baik yang jarang dicapai dari klasifiasi kesesuaian lahan saja. Tabel 17 menunjukkan bahwa setiap tipe dan sub tipe dari kemampuan kesuburan tanah memiliki sub kelas kesesuaian lahan yang beragam sebagai contoh pada lahan dengan tipe dan sub tipe C , memiliki kelas kesesuaian S2 wa ., S2 wa nr , S2 wa oa , S2 wa oa nr , S2 wa rc nr eh pl , dan S3 oa. Hubungan antara tipe dan subtipe kemampuan kesuburan tanah dengan sub kelas kesesuaian lahan masih belum dapat digunakan sebaga acuan permanen dalam penentuan kelas kesesuaian lahan kedepannya. Hal ini dikarenakan penilaian kelas kesesuaian lahan di suatu wilayah yang berbeda dengan komoditi yang sama memungkinkan akan menunjukkan hasil yang berbeda pula. Selain itu perbedaan pada karakteristik lahan yang digunakan sebagai faktor pembatas pada kedua sistem ini sangat berbeda. Namun demikian dalam penelitian ini peneliti mencoba mengaitkan kedua sistem klasifikasi ini pada 1 faktor pembatas yang jelas memiliki keterkaitan yaitu pada kendala tekstur. Tekstur tanah pada klasifikasi kemampuan kesuburan tanah ditunjukkan jelas pada tingkat tipe dan sub tipe sedangkan pada klasifikasi kesesuaian lahan, faktor pembatas tekstur ditunjukkan jelas pada sub kelas kesesuaian lahan dengan faktor penghambat rc root characteristic Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 15. Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah dan Klasifikasi Kesesuaian Lahan di Kabupaten Bangkalan Kecamatan Kelas Kemampuan Kesuburan Tanah Kelas Kesesuaian Lahan Tipe Subtipe Modifier Unit Ordo Kelas Subkelas 1 2 3 4 5 6 7 8 Tanjung Bumi Tambak Pocok L C ki LC ki S S2 S2 wa nr Tanjung Bumi S L keh SL keh S S3 S3 oa Banyu Sangkah L C kib LC kib S S2 S2 wa nr Klampis Buluk Agung L C k LC k S S2 S2 wa rc nr eh Larangan Glintong C C k C k S S2 S2 wa rc nr eh pl Mrandung L R k LR k S S2 S2 wa rc eh pl Tanah Merah Pacentan C C kh C kh S S2 S2 wa Baipajung C C k C k S S2 S2 wa Petrah L C k LC k S S2 S2 wa nr Burneh Benangkah C C kb C kb S S2 S2 wa oa nr Jambu C C k C k S S3 S3 oa Binoh C C k C k S S2 S2 wa nr Arosbaya Ombul L L ke L ke S S2 S2 wa nr Dlemer L C kh LC kh S S2 S2 wa nr eh Batu Naong C C kh C kh S S3 S3 oa Labang Sendang Dajah C C k C k S S2 S2 wa oa Alang-Alang C C k C k S S3 S3 oa Petapan C C k C k S S2 S2 wa oa Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 16. Klasifikasi Kesesuaian Lahan dan Kesetaraan Kelasnya dalam Klasifikasi kemampuan Kesuburan Tanah FCC Subkelas Kesesuaian Lahan S2 wa S2 wa nr S2 wa nr eh S2 wa oa S2 wa oa nr S3 oa S2 wa rc nr eh S2 wa rc eh pl S2 wa rc nr eh pl Unit Kemampuan Kesuburan Tanah C kh C k LC k C k C k LR K C k C k C k LC ki C k LC kib C kh LC k C Kb LC kh SL keh L ke Tabel 17. Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah dan Kesetaraan Kelasnya dalam Kelas Kesesuaian Lahan Unit Kemampuan Kesuburan Tanah C k L ke LC k LR k C kh L keh LC kib C kb LC kh C k LC ki Subkelas Kesesuaian Lahan S2 wa S2 wa S2 wa nr S2 wa rc eh pl S2 wa nr S3 oa S2 wa nr eh S2 wa oa S2 wa rc nr eh S2 wa oa nr S3 oa S2 wa rc nr eh pl Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dalam memperinci faktor pembatas unit kemampuan kesuburan tanah dan subkelas kesesuaian lahan untuk tanaman tebu pada setiap lokasi penelitian yang dilakukan, lebih lanjut akan diuraikan dibawah ini.

1. Kecamatan Tanjung Bumi